Mengidam makanan saat hamil bukan masalah besar. Tapi bagaimana jika Mama justru ngidam sesuatu yang tidak bisa dimakan?
Saat hamil, sebagian besar wanita biasanya mengalami ngidam makanan tertentu. Terkadang Mama mungkin menginginkan makanan yang aneh atau yang biasanya tidak disukai. Ini normal.
Tetapi ketika Mama memiliki dorongan kompulsif untuk menelan zat yang bukan makanan, seperti kapas atau bahkan sesuatu yang tampaknya tidak berbahaya misalnya es batu, ini sebenarnya adalah suatu kondisi yang dikenal dengan sebutan pica.
Apakah berbahaya? Ya, kondisi ini dapat menandakan masalah kesehatan mama yang perlu mendapat perhatian dokter.
Apa itu pica dan bagaimana mengatasinya? Popmama.com mengulas informasi seputar gangguan makan selama kehamilan yang perlu Mama ketahui.
Apa itu Pica?
Freepik/kaiskynet
Seseorang yang mengidam sesuatu yang bukan makanan mungkin memiliki kelainan atau gangguan makan, menurut National Eating Disorders Association.
Kondisi ini ditandai dengan konsumsi yang terus-menerus atau bahkan keinginan akan barang-barang bukan makanan dengan nilai gizi yang sedikit atau tidak ada sama sekali, seperti kotoran, tanah liat, deterjen dan, bahkan es.
Pica berasal dari kata Latin untuk "murai," burung dengan kegemaran untuk makan apa saja.
Editors' Pick
Apa Penyebabnya?
freepik.com/senivpetro
"Kami tidak tahu pasti apa yang menyebabkan pica, tetapi diyakini kekurangan gizi yang mendasarinya, seperti zat besi atau bisa juga karena masalah fisik atau psikologis lainnya," kata Karen Fleming, seorang dokter di bidang kebidanan keluarga di Sunnybrook Health Sciences Center di Toronto.
Meskipun pica cukup langka dan dapat terjadi pada kehamilan, pica lebih umum terjadi pada anak-anak, memengaruhi hingga sepertiga anak-anak antara usia satu dan enam tahun, menurut National Library of Medicine.
Kekurangan zat besi dan kekurangan zat lain, seperti seng dan yodium, sangat umum terjadi pada kehamilan.
Apa yang Biasa Diidamkan saat Mengalami Pica?
Pixabay/Free-Photos
Apa saja yang biasa diidamkan oleh ibu hamil yang mengalami pica? Yang paling umum adalah es, tepung maizena, dan tanah liat.
Di antara wanita hamil, Fleming mengatakan bahwa es itu khas dan biasanya dikaitkan dengan kekurangan zat besi, yang justru aneh adalah karena es hampir tidak mengandung zat besi.
Menurut sebuah studi baru-baru ini, keinginan ibu hamil untuk mengonsumsi es selama kehamilan sering diabaikan oleh dokter. Seringkali, solusi efektif untuk gangguan ini adalah dengan mengonsumsi suplemen zat besi.
Kapur juga cukup populer. Beberapa wanita menemukan benda-benda tanah, seperti tanah, batu, tanah liat, abu, arang dan batu bara, dapat memuaskan keinginannya. Sementara yang lain memilih alat tulis, seperti pensil dan kertas.
Baby Danielle, seorang blogger, mengidam dan harus mengunyahnya. Benda-beda tidak lazim lainnya termasuk kain, rambut, tali, wol, bedak, dan logam.
Apakah Kelainan Makan ini Memengaruhi Kehamilan?
Freepik/Luamduan
Wanita hamil memiliki risiko kekurangan gizi, terutama zat besi, karena kebutuhan mereka yang meningkat untuk mendukung pertumbuhan janin.
"Kekurangan zat besi dapat menyebabkan kelelahan, memengaruhi tidur dan berdampak pada sel-sel darah merah yang dibutuhkan untuk mendukung ibu dan bayinya yang sedang tumbuh," kata Fleming.
Jika Mama mengonsumsi benda yang bukan makanan, ada potensi keracunan dan komplikasi untuk ibu dan bayi. Ini juga dapat memengaruhi makanan sehat serta vitamin yang telah mama konsumsi. Sehingga berpotensi menyebabkan kekurangan gizi bagi Mama dan janin.
Benda-benda itu sendiri bisa beracun, karena mengandung parasit atau bakteri (kotoran) atau tidak bisa dicerna (sisa logam), yang menyebabkan masalah seperti sembelit, obstruksi usus, infeksi, dan kekurangan gizi.
Jika ada dorongan atau bahkan mengarah pada tindakan impulsif untuk menelan benda-benda yang bukan makanan, Mama harus segera mencari bantuan dokter. Tidak ada tes khusus untuk pica, namun dokter dapat menguji kadar zat besi dan seng dalam darah serta risiko anemia.
Dokter juga dapat merekomendasikan Mama untuk menemui ahli gizi, yang dapat menangani gejala dan membantu menyehatkan tubuh dengan membuat diet kaya zat besi atau menambahkan suplemen.
Ada banyak alasan mengapa defisiensi nutrisi dapat muncul. Kadang-kadang, seorang ibu tidak mampu mencukupi kebutuhan dirinya sendiri karena faktor sosial-ekonomi atau mungkin menderita penyakit mental dan mengatasi perasaan yang tidak diinginkan. Terlepas dari apapun alasannya, ini sebenarnya bukanlah pilihan sang Ibu.
Jika Mama mengalami gangguan makan ini, jangan panik dan stres. Mencari bantuan dokter adalah hal terbaik yang dapat Mama lakukan untuk diri sendiri dan janin.
Selama hamil, apa hal paling aneh yang pernah Mama idamkan?