Waspada! Ini 3 Penyebab Muntah Darah saat Hamil
Cek penyebabnya di sini, Ma!
11 Mei 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mual dan muntah adalah hal yang sering dialami oleh sebagian besar ibu hamil. Menurut March of Dimes, sebanyak 70% ibu hamil mengalami morning sickness pada trimester pertama. Gelombang pertama mual dan muntah dimulai pada minggu ke-6 dan memuncak pada minggu ke-9. Kasus morning sickness mereda pada minggu ke-14.
Kabar baiknya adalah, dalam banyak kasus, muntah tidak berbahaya bagi Mama dan janin. Tetapi meskipun muntah saat hamil adalah hal biasa, bagaimana dengan muntah yang bercampur dengan darah? Dalam beberapa kasus, muntah yang disertai dengan darah bisa mengindikasikan masalah kesehatan, Ma.
Penjelasan tentang muntah darah saat hamil bisa Mama simak pada ulasan Popmama.com berikut ini.
Apa Penyebab Muntah Darah saat Hamil?
Jika Mama menemukan darah dalam muntahan, segera hubungi dokter. Meskipun mungkin tidak selalu serius, dokter akan mengajukan pertanyaan yang lebih rinci untuk mengetahui penyebab potensial.
Dokter juga akan melakukan evaluasi lebih lanjut tergantung pada tingkat kekhawatirannya. Ini mungkin termasuk USG, pemeriksaan oksigen, atau tes darah.
Berikut adalah beberapa hal yang mungkin menyebabkan adanya darah dalam muntah ibu hamil:
Editors' Pick
1. Hiperemesis gravidarum
Mual dan muntah seharusnya tidak mengandung darah. Namun, bentuk ekstrem dari morning sickness yang disebut hiperemesis gravidarum dapat menyebabkan muntah darah.
Jika mual di pagi hari sudah berlebihan dan Mama muntah empat kali atau lebih dalam sehari, Mama mungkin mengalami kondisi yang disebut hiperemesis gravidarum (HG).
Selain muntah yang berlebihan, ibu hamil mungkin juga mengalami pusing yang terus-menerus, penurunan berat badan, sembelit, dehidrasi, dan ketidakmampuan untuk mengonsumsi dan menahan makanan atau minuman dalam jumlah yang cukup.
Muntah terus-menerus dapat membuat kerongkongan tegang, saluran yang menghubungkan mulut ke perut. Ketika lapisan menjadi teriritasi, maka muntah Mama bisa bercampur darah. Namun, jika lapisan kerongkongan pecah karena cedera seperti muntah hebat, yang disebut robekan Mallory-Weiss, Mama harus segera mencari pertolongan medis.
Tanda-tanda pecahnya kerongkongan meliputi:
- Mual,
- Darah dalam muntah (biasanya dalam jumlah besar),
- Demam,
- Pernapasan cepat.