6 Penyakit Berbahaya Ini Bisa Dicegah Sejak sebelum Hamil
Penyakit-penyakit ini terkadang disepelekan karena gejalanya yang tampak ringan
3 Juni 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Di masa kehamilan, sistem kekebalan tubuh ibu hamil mengalami penurunan. Hal inilah yang membuat ibu hamil rentan terhadap berbagai penyakit. Meskipun Mama diharapkan untuk tidak panik atas setiap hal kecil yang terjadi selama kehamilan, ada beberapa penyakit selama kehamilan yang harus dihindari.
Sebagian penyakit selama kehamilan bisa dihindari dengan kebiasaan baik, seperti mencuci tangan secara teratur. Beberapa di antaranya juga dapat dicegah dengan vaksinasi. Lalu, penyakit-penyakit apa saja yang membahayakan kehamilan, bahkan meski gejalanya tidak tampak parah? Berikut Popmama.com merangkum daftar penyakit berbahaya yang bisa dicegah sejak sebelum hamil, dilansir dari Parents:
1. Sitomegalovirus (CMV)
Banyak orang yang terkena virus pernapasan umum sitomegalovirus atau CMV ini dan tidak menyadari mereka menderitanya. Memang, virus ini biasanya menunjukkan gejala hanya berupa pilek. Tetapi jika Mama terinfeksi CMV di masa kehamilan, hal ini dapat sangat membahayakan janin yang sedang dikandung.
CMV menyebar melalui air liur, lendir, dan cairan tubuh lainnya. Gejala CMV berupa demam, sakit tenggorokan, pembengkakan kelenjar, dan kelelahan. Semua ini dapat menyebabkan komplikasi yang berujung fatal pada janin, seperti tuli, kebutaan, mikrosefali, hingga ketidakmampuan belajar.
2. Flu
Bagi kebanyakan orang, flu adalah penyakit yang membuat produktivitas menurun karena gejalanya mengganggu. Flu ringan dapat menghambat aktivitas sehari-hari. Tetapi bagi ibu hamil, efek flu selama kehamilan memiliki konsekuensi yang mematikan bagi janin.
Flu yang diderita ibu hamil mungkin gejalanya lebih parah ketimbang gejala pada orang yang tidak hamil. Faktanya, penyakit akibat virus ini dapat memengaruhi janin dan meningkatkan potensi persalinan prematur, cacat tabung saraf, hingga kematian janin.
Untuk mencegah risiko ini, Mama bisa mendapatkan suntikan vaksin flu selama kehamilan.
Editors' Pick
3. Toksoplasma
Kucing selama ini menjadi 'tersangka' terhadap penyebaran penyakit toksoplasma. Faktanya, kotoran kucing lah yang membawa parasit bernama Toxoplasmosa gondii. Parasit ini sangat berbahaya bagi janin yang sedang berkembang. Oleh karenanya, ibu hamil tidak disarankan membersihkan kandang kucing, apalagi membersihkan kotak pasirnya untuk menghindari risiko ini.
Selain disebabkan karena kotoran kucing, toksoplasma juga bisa menyebar lewat sayuran dan buah-buahan yang tidak dicuci setelah bersentuhan dengan kotoran yang terdapat di tanah. Apabila Mama selama ini menyukai makan daging setengah matang, sebaiknya selama hamil menghindari hobi ini karena berpotensi membawa parasit Toxoplasmosa gondii pula.
4. Listeria
Selain bahaya toksoplasma, listeria adalah salah satu alasan mengapa ibu hamil sebaiknya menghindari daging-dagingan mentah, daging-dagingan kemasan, dan keju yang tidak dipasteurisasi. Jenis makanan ini dapat meningkatkan risiko tertular jenis keracunan makanan yang disebut listeria.
Listeria tidak hanya dapat menyebabkan hal-hal yang menakutkan, seperti keguguran dan lahir mati, tetapi juga dapat menginfeksi bayi saat lahir. Gejala listeria mirip dengan infeksi bakteri parah, seperti meningitis atau sepsis.
5. Cacar air
Jika Mama pernah menderita cacar air di masa kecil, Mama boleh lega karena bisa dibilang telah mengalami perlindungan. Tetapi jika belum, sebaiknya Mama mendapatkan vaksin cacar air sebelum hamil.
Kondisi yang disebut varicella bawaan (virus yang menyebabkan cacar air) dapat berdampak lebih dari sekadar membuat bayi mama gatal-gatal. Jika seorang ibu hamil terkena cacar air selama kehamilan, terutama antara minggu ke-8 hingga ke-20, berpotensi menimbulkan dampak yang lebih besar terhadap janin, antara lain menderita jaringan parut pada kulit, kelainan mata, otak, anggota badan, dan saluran cerna.
6. Rubella
Paparan virus Rubella terhadap janin dapat menyebabkan komplikasi seumur hidup, seperti cacat jantung, kerusakan hati, dan ketulian. Karena itulah, disarankan para perempuan mendapatkan vaksin MMR sebelum hamil untuk mencegah penyakit ini.
Tanda dan gejala penyakit Rubella pada ibu hamil umumnya baru terlihat sekitar dua hingga tiga minggu setelah penderita terpapar virus. Gejalanya antara lain demam ringan, sakit kepala, hidung mampet atau pilek, kelenjar getah bening bengkak di belakang leher dan belakang telinga. Gejalanya hampir mirip dengan flu sehingga sebaiknya jika Mama mengalami sakit seperti yang disebutkan, segera memeriksakan diri ke dokter.
Itulah beberapa penyakit berbahaya yang bisa dicegah sejak sebelum hamil. Penyakit-penyakit ini mungkin tidak menunjukkan gejala yang parah. Tetapi saat hamil, tubuh mama menjadi lebih rentan terhadap segala paparan virus dan bakteri dari lingkungan sekitar. Konsultasikan dengan dokter untuk tindakan pencegahan hingga vaksin yang bisa didapatkan selama kehamilan.
Semoga informasi ini bermanfaat.
Baca juga:
- Pilek dan Flu saat Hamil dapat Memicu Keguguran, Mitos atau Fakta?
- Waspada Bahaya Cacar Air bagi Ibu Hamil, Ini yang Harus Diperhatikan!
- Cara Aman Memelihara Kucing di Rumah bagi Ibu Hamil