Minuman Rendah Kafein, Bolehkah Ibu Hamil Minum Kopi Decaf?
Jenis kopi ini diklaim punya kandungan kafein sangat rendah. Tapi amankah buat ibu hamil?
19 April 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bagi sebagian orang, kopi adalah penyemangat hari. Tak heran bila banyak orang yang merasa ada yang kurang jika belum minum kopi. Memang, minuman yang satu ini memberikan efek menambah dan menstimulasi energi.
Meski rasa dan efeknya yang menyenangkan untuk tubuh, tetapi tidak semua orang bisa dengan bebas meminumnya. Ibu hamil, misalnya. Ibu hamil disarankan mengurangi konsumsi kopi dikarenakan kandungan kafeinnya yang dapat menimbulkan dampak terhadap kehamilan.
Trus gimana ya kalo Mama ngidam minum kopi saat hamil? Sebetulnya ada alternatifnya kok, yaitu kopi decaf. Kali ini Popmama.com akan mengulas seputar minuman rendah kafein kopi decaf dan konsumsinya untuk ibu hamil, dilansir dari Healthline:
Kopi dan Kehamilan, Apa Dampaknya?
Kafein merupakan kandungan yang menimbulkan efek stimulan, dan ditemukan pada berbagai tanaman, termasuk kopi dan cokelat. Pada dasarnya, kafein memiliki dampak positif terhadap saraf, penyakit jantung, penyakit hati, diabetes, dan beberapa jenis kanker.
Namun, ketika hamil, kafein dipecah lebih lambat dan dapat melewati plasenta sehingga memasuki aliran darah bayi yang sedang tumbuh, di mana tidak dapat dipecah.
Meskipun mekanisme pastinya belum diketahui, beberapa penelitian mengaitkan asupan kafein yang tinggi selama kehamilan dengan berat badan lahir rendah, hambatan pertumbuhan, keguguran, dan risiko kelebihan berat badan yang lebih tinggi di masa kanak-kanak.
Melihat hasil penelitian terakhir, American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) merekomendasikan agar ibu hamil mengonsumsi tidak lebih dari 200 mg kafein dari semua sumber per hari.
Editors' Pick
Mengenal Kopi Decaf
Kopi decaf merupakan kependekan dari istilah kopi decaffeinated. Jenis kopi ini berasal dari biji kopi yang telah dihilangkan setidaknya hingga 97 persen kafeinnya.
Biji kopi dicuci dalam pelarut sampai kafeinnya diekstraksi, kemudian pelarutnya dihilangkan. Ada banyak cara untuk menghilangkan kafein dari biji kopi, antara lain menggunakan air, pelarut organik, atau karbon dioksida.
Biji kopi tidak mengandung kafein sebelum dipanggang dan digiling. Sedangkan nilai gizi kopi decaf harus tetap menyerupai nilai gizi kopi biasa, hanya kandungan kafeinnya yang berkurang. Tetapi, rasa dan baunya mungkin menjadi sedikit lebih ringan, tergantung metode yang digunakan.