Atasi Insomnia, Amankah Konsumsi Suplemen Melatonin di Masa Kehamilan?
Kala sulit tidur menyerang, jangan terburu-buru konsumsi suplemen tanpa pengawasan dokter
30 Juni 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Perubahan hormon dan sistem tubuh mama di masa kehamilan turut memunculkan berbagai masalah yang dulunya mungkin tidak pernah diderita. Tak terkecuali masalah sulit tidur atau insomnia. Insomnia merupakan masalah yang umum dialami lebih dari 80 persen ibu hamil di seluruh dunia.
Salah satu suplemen yang dipercaya dapat mengatasi masalah insomnia adalah melatonin. Melatonin dijual bebas di pasaran dan berfungsi untuk mengelola tidur dan mengobati insomnia. Tetapi, apakah ibu hamil boleh mengonsumsinya?
Berikut ini Popmama.com merangkum informasi seputar konsumsi suplemen melatonin saat hamil, dilansir dari MomJunction:
Apa Itu Melatonin?
Melatonin adalah hormon yang diproduksi oleh kelenjar pineal di otak yang bertugas untuk mengatur siklus tidur dan bangun manusia. Tingkat melatonin di dalam tubuh akan berubah sesuai dengan ritme sirkadian tubuh.
Kadar melatonin biasanya mulai naik saat kita tidur dalam gelap dan mencapai puncaknya pada pukul 02:00 hingga 04:00, kemudian turun pada paruh kedua malam untuk membangunkan kita di pagi hari.
Selain cahaya alami, beberapa makanan seperti kenari, tomat, zaitun, barley, nasi, ceri, stroberi, dan susu sapi diketahui memengaruhi kadar melatonin dalam tubuh, sehingga memengaruhi siklus tidur alami.
Editors' Pick
Bolehkah Mengonsumsi Suplemen Melatonin di Masa Kehamilan?
Hingga kini, masih belum ada penelitian yang dapat membuktikan suplemen melatonin benar-benar aman dikonsumsi selama kehamilan.
Leslie Swason, profesor psikiatri di Laboratorium Penelitian Tidur dan Sirkadian Michigan Medicine, mengatakan, “Suplemen melatonin aman dikonsumsi orang dewasa dalam penggunaan jangka pendek. Tetapi belum ada studi jangka panjang pada manusia sehingga keamanan jangka panjangnya tidak diketahui."
Perlu diketahui, selama kehamilan, tingkat melatonin meningkat secara alami dalam tubuh. Biasanya mulai dari minggu ke-24 dan meningkat secara signifikan setelah 32 minggu kehamilan. Oleh karena itu, konsultasikan dengan dokter tentang hal ini sebelum mengonsumsi suplemen apa pun.
Seberapa Dosis Suplemen Melatonin yang Aman untuk Ibu Hamil?
Merujuk ke fakta masih belum adanya penelitian suplemen melatonin terhadap ibu hamil, maka belum ada dosis melatonin yang direkomendasikan untuk ibu hamil.
Swason mengatakan bahwa dosis suplemen melatonin yang lebih kecil (0,5mg atau kurang) menghasilkan tingkat yang sama dengan yang diproduksi otak secara alami, dan dosis lebih dari itu akan menghasilkan peningkatan kadar melatonin sebanyak 10 kali.
Meskipun suplemen dapat membantu sampai batas tertentu, tidak ada penelitian yang cukup untuk membuktikan efisiensinya dalam mengatasi insomnia. Jadi, sebaiknya lakukan cara alami untuk melawan insomnia selama kehamilan.
Efek Samping Suplemen Melatonin bagi Kehamilan
Sebuah penelitian pada hewan melaporkan hasil dari konsumsi suplemen melatonin selama kehamilan:
- Penurunan berat badan ibu
- Berat badan lahir lebih rendah
- Kematian bayi yang langka tapi mungkin terjadi
Secara umum, melatonin memang memiliki beberapa efek samping seperti:
- Rasa kantuk,
- rasa grogi di pagi hari,
- suhu tubuh lebih rendah,
- mimpi yang hidup,
- beberapa perubahan dalam tekanan darah,
- sakit kepala,
- mual,
- pusing.
Masih belum begitu spesifik bagaimana asupan melatonin lebih dari tingkat normal selama kehamilan dapat memengaruhi Mama dan janin yang dikandung. Studi yang sedang berlangsung tentang melatonin dan hubungannya dengan kehamilan belum memberikan bukti yang meyakinkan untuk menunjukkan perannya. Oleh karena itu, disarankan untuk tidak mengonsumsi suplemen melatonin tanpa anjuran dokter.
Mengatasi Insomnia di Masa Kehamilan dengan Cara Alami
Ada berbagai cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi insomnia di masa kehamilan, tanpa intervensi suplemen atau pun obat-obatan, antara lain:
- Meredupkan penerangan di kamar
- Kurangi minum sebelum tidur untuk menghindari terbangun di malam hari untuk buang air kecil
- Beraktivitas fisik ringan 30 menit sebelum tidur
- Hindari menggunakan gadget, setidaknya satu jam sebelum tidur
- Mandi air hangat sebelum tidur
- Terapkan jam tidur dan bangun yang konsisten setiap harinya
Meski mungkin proses menuju terlelap lebih lama, tetapi cara-cara ini relatif lebih aman.
Nah, itulah keamanan konsumsi suplemen melatonin saat hamil. Semoga artikel ini dapat menambah wawasan mama.
Baca Juga:
- Sulit Tidur saat Hamil? Atasi Insomnia dengan 7 Makanan ini
- Insomnia pada Kehamilan Trimester Pertama, Apa Penyebabnya?
- 15 Solusi Mengatasi Insomnia atau Sulit Tidur bagi Ibu Hamil