Apa yang Diperiksa Dokter Kandungan saat USG di Awal Kehamilan?
Memeriksa tahap perkembangan kehamilan secara rutin itu penting lho, Ma
18 Desember 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pemeriksaan rutin kehamilan adalah saat yang menyenangkan sekaligus mendebarkan bagi para mama. Biasanya dalam pemeriksaan rutin kehamilan, dokter akan melakukan USG untuk melihat kondisi kehamilan mama.
Ultrasonografi atau USG adalah cara yang sangat akurat untuk menentukan usia kehamilan. Pada kehamilan normal, USG dapat memberikan perkiraan usia kehamilan sampai keakuratan lima hingga tujuh hari. Ketika seorang perempuan mengalami gejala keguguran, dokter mungkin akan melakukan satu kali atau lebih ultrasound untuk menentukan apakah kehamilan itu masih bisa dipertahankan.
Berikut ini Popmama.com merangkum hal-hal penting seputar informasi kehamilan lewat USG yang penting Mama ketahui, dilansir dari Very Well Family:
Apa yang Diperiksa oleh Dokter melalui USG di Awal Kehamilan?
Umumnya, di awal kehamilan dokter akan melakukan USG dengan metode transvaginal. USG perut kurang sensitif dan mungkin tidak dapat mendeteksi kejadian-kejadian penting ini sampai seminggu atau setelahnya dalam kehamilan.
Inilah informasi kehamilan yang bisa terlihat melalui pemeriksaan USG:
- Usia kehamilan 4 minggu: kemungkinan penebalan endometrium atau mencari bukti kehamilan
- Usia kehamilan 5 minggu: kantung kehamilan gestational sac
- Usia kehamilan 5,5 sampai 6 minggu: kantung kuning atau yolk sac
- Usia kehamilan 5,5 sampai 6,5 minggu: kutub janin, kemungkinan detak jantung janin
- Usia kehamilan 6,5 sampai 7 minggu: detak jantung janin
Editors' Pick
Memahami Hasil USG berdasarkan Siklus Menstruasi
Hasil USG akan dibandingkan dengan apa yang diharapkan untuk usia gestasi. Usia gestasi adalah usia embrionik atau fetus plus dua minggu.
Usia kehamilan dihitung dengan jumlah minggu sejak periode menstruasi terakhir. Namun, metode ini umumnya mengasumsikan siklus 28 hari dengan ovulasi yang terjadi pada hari ke-14. Padahal banyak perempuan yang siklusnya lebih pendek atau lebih panjang sehingga tidak berovulasi pada hari ke-14. Hal ini akan memengaruhi apa yang seharusnya ditunjukkan oleh USG dalam perkembangan kehamilan.
Misalnya, jika Mama memiliki siklus menstruasi 35 hari, kemungkinan besar ovulasi akan terjadi sekitar hari ke-21 siklus menstruasi karena ovulasi biasanya terjadi dua minggu sebelum periode menstruasi dimulai. Jika Mama hamil dan menjalani USG enam minggu dari tanggal terakhir menstruasi, kehamilan yang berkembang normal akan diukur dengan usia kehamilan lima minggu.
Demikian pula, tidak semua orang dengan cermat melacak awal periode menstruasi. Jika Mama tidak dapat mengingat kapan periode menstruasi dimulai dan menebak hari yang salah, meskipun Mama memiliki siklus tipikal 28 hari, ini juga dapat mengubah hasil yang diharapkan dari pemindaian USG.
Mengapa Hasil USG Tidak Pasti Ya?
Ya, terkadang USG memberikan hasil yang tidak pasti. Misalnya jika Mama hamil tujuh minggu dan USG tidak menunjukkan detak jantung janin, dokter mungkin akan menyarankan untuk melakukan USG di minggu berikutnya. Bisa jadi kehamilan mama normal, tetapi butuh beberapa hari untuk mendeteksi detak jantung janin.
Demikian pula jika USG menunjukkan kantung kehamilan kosong, ini bisa menjadi hal yang normal jika kehamilan berlangsung lebih awal. Janin yang masih terlalu kecil memang sulit dideteksi oleh USG sampai sekitar usia lima minggu kehamilan. Jika USG berikutnya menunjukkan kehamilan terus berkembang, hasil sebelumnya dapat disebabkan karena masalah penanggalan.
Mengapa Dokter Melakukan USG Transvaginal di Awal Kehamilan?
Pada trimester pertama, dokter biasanya menggunakan USG transvaginal daripada USG abdomen (USG perut). USG transvaginal memberikan informasi yang paling akurat, mengingat kantung kehamilan dan kutub janin yang berkembang di awal masih sangat kecil. USG transvaginal dapat menjangkau lebih dekat perkembangan kehamilan pada tahap ini.
Dalam USG transvaginal, dokter atau teknisi memasukkan probe tipis ke dalam vagina. Selama USG, mereka melakukan serangkaian pengukuran, termasuk ukuran kantung kehamilan, ukuran kantung kuning, panjang kutub janin, dan detak jantung.
Mendeteksi Keguguran Lewat Pemeriksaan USG
Jika ada kejanggalan terkait hasil USG yang mengindikasikan adanya tanda keguguran, tindakan yang biasa dilakukan adalah melakukan USG lagi dalam beberapa hari atau minggu. Namun terkadang, adanya informasi diagnostik lain dapat membantu dokter untuk menafsirkan hasil USG.
Selain itu, jika pengukuran ultrasonografi menunjukkan adanya embrio tanpa detak jantung, dokter dapat mendiagnosis keguguran. Pedoman American College of Obstetricians and Gynecologists adalah bahwa jika panjang crown-rump adalah 7 mm atau lebih besar tanpa detak jantung, atau jika diameter kantung rata-rata adalah 25 mm atau lebih besar dan tidak ada detak jantung, kegagalan kehamilan telah terjadi.
Saat kehamilan berkembang, hasil USG menjadi semakin akurat untuk menentukan kelangsungan hidup suatu kehamilan. Jika USG pada trimester kedua atau ketiga menunjukkan bahwa janin tidak memiliki detak jantung, ini dianggap meyakinkan untuk mendiagnosis keguguran yang terlewat atau lahir mati yang akan datang.
Itulah informasi kehamilan yang bisa diketahui melalui USG. Semoga informasi ini bermanfaat, Ma!
Baca Juga:
- Kapan Pemeriksaan USG Harus Dilakukan? Cek Jadwalnya di Sini!
- Titik Terang di Jantung Janin saat USG, Apakah ini Berisiko?
- 6 Hal yang Harus Dipersiapkan saat Pertama Kali Melakukan USG