Pilek dan Flu saat Hamil dapat Memicu Keguguran, Mitos atau Fakta?
Jangan sembarangan minum obat ya jika tak ingin dampaknya fatal
8 Februari 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Setiap ibu hamil mengharapkan kehamilannya berjalan dengan lancar dan sehat hingga tiba saatnya hari persalinan. Segala cara diusahakan untuk menjaga kesehatan diri. Mulai dari olahraga, hingga mengonsumsi makanan bergizi. Tetapi, kita tidak bisa menghindari serangan virus yang tak terlihat dan menjangkiti tubuh kita.
Apakah virus flu dan pilek dapat menyebabkan keguguran? Apa yang harus dilakukan untuk meminimalkan dampak buruk dari flu dan pilek selama hamil?
Berikut Popmama.com merangkum fakta yang sebenarnya bila pilek atau flu saat hamil, dilansir dari verywellfamily.com:
Pilek, Flu, dan Risiko Keguguran
Saat pandemi flu menyerang di tahun 1918, virus flu menjadi momok besar penyebab keguguran pada ibu hamil kala itu. Satu abad kemudian, 100 studi terhadap flu dan kehamilan menemukan bahwa ibu hamil yang menderita flu mengalami komplikasi dan berisiko keguguran, lahir mati, dan kelahiran prematur.
Menderita demam di atas 37,7 derajat Celcius meningkatkan risiko keguguran. Dokter akan memberikan obat untuk mengontrol suhu tubuh. Penting diperhatikan agar tidak minum sembarangan obat ketika hamil karena dapat membahayakan kesehatan mama maupun sang Jabang Bayi.
Editors' Pick
Perbedaan Pilek dan Flu
Pilek dan flu bisa memunculkan gejala yang mirip. Meskipun begitu keduanya dipicu oleh virus yang berbeda. Kedua penyakit itu punya gejala yang sama, antara lain suhu tubuh meningkat, kelelahan, tubuh pegal-pegal, dan batuk kering.
Gejala pilek yang khas adalah hidung tersumbat dan berair. Biasanya, pilek tidak menimbulkan masalah serius yang mengharuskan dirawat di rumah sakit, seperti pneumonia atau infeksi bakteri lainnya. Tetapi gejala flu biasanya datangnya tiba-tiba dan terasa lebih menyiksa.