Bagaimana Stres Dapat secara Ekstrem Memengaruhi Kehamilan?
Faktanya, ini hal yang terjadi pada tubuh mama dan janin ketika mengalami stres kronis
27 Maret 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Di masa kehamilan, penting untuk senantiasa menjaga kesehatan. Jika bicara soal kesehatan kehamilan, bukan hanya menyoal kesehatan fisik semata lho, Ma. Kesehatan mental di masa kehamilan juga harus dijaga. Sayangnya, banyak mama yang mungkin tidak menyadari bahwa dirinya mengalami stres di masa kehamilan.
Padahal stres di masa kehamilan tidak boleh disepelekan. Mengapa demikian? Berikut Popmama.com merangkum penjelasan mengenai dampak stres terhadap kehamilan mama, dilansir dari Baby Gaga:
Apa yang Terjadi pada Tubuh ketika Mengalami Stres saat Hamil?
Sebetulnya, stres yang dialami selama kehamilan adalah hal yang biasa terjadi karena Mama harus menyesuaikan diri dengan berbagai perubahan yang terjadi. Penyesuaian ini meliputi hormonal, perubahan tubuh, perubahan pada keluarga, keraguan apakah kehamilan yang dijalani sehat, persoalan finansial, dan lain-lain.
Dampak stres terhadap janin masih menjadi perdebatan. Masalah kecil, seperti deadline pekerjaan, tidak akan berdampak banyak pada janin mama. Para ahli berpendapat, stres yang kronis hanya akan menimbulkan efek minimal pada janin. Tetapi, sang Mama lah yang justru lebih menderita ketimbang janinnya dalam hal ini.
Stres kronis saat hamil dapat menimbulkan gejala fisik, seperti sakit kepala, masalah pencernaan, masalah tidur, tekanan darah tinggi, dan ketegangan otot.
Editors' Pick
Stres Dapat Menyebabkan Keguguran
Sebuah ulasan jurnal di tahun 2017 mengaitkan stres selama kehamilan dengan risiko keguguran. Peneliti menemukan bahwa ibu hamil yang mengalami peristiwa kehidupan yang merugikan atau terpapar stres psikologis kronis, berisiko dua kali lebih besar untuk mengalami keguguran dini.
Penelitian ini juga menemukan adanya hubungan antara stres di tempat kerja dengan tingginya risiko keguguran. Oleh karena itu, diharapkan para ibu hamil dapat membicarakan tentang beban kerjanya kepada atasan, terutama bagi mereka yang harus bekerja di malam hari.