Berbahaya, 8 Jenis Infeksi Ini Jangan Sampai Diderita Ibu Hamil
Itulah mengapa penting menjalani imunisasi dan cek kesehatan reguler sebelum hamil ya, Ma
25 Mei 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ketika hamil, seorang ibu akan lebih menjaga kesehatannya karena kini di dalam dirinya bergantung pula nyawa seorang manusia. Namun terkadang, sebaik apapun kita menjaga diri, kita tak pernah tahu kapan kuman, virus, dan bakteri mampir menjangkiti tubuh. Tak melulu karena apa yang kita konsumsi, melainkan juga faktor eksternal, seperti perubahan cuaca dan polusi.
Beberapa infeksi yang terjadi pada periode kehamilan, memengaruhi kesehatan diri sendiri. Sementara beberapa jenis infeksi yang lain bukan hanya membahayakan sang Ibu melainkan juga bayinya.
Berikut ini Popmama.com merangkum delapan jenis infeksi yang berbahaya jika menjangkiti ibu hamil, dilansir dari MomJunction:
1. Hepatitis B
Hepatitis B merupakan infeksi yang umum diderita selama kehamilan. Infeksi hepatitis B berdampak pada hati. Virus hepatitis B akut selama kehamilan adalah salah satu penyebab utama penyakit kuning pada bayi.
Infeksi hepatitis B menyebar melalui hubungan intim dengan orang yang terinfeksi, maupun kontak langsung dengan darah yang terinfeksi virus tersebut. Bila diderita saat hamil, infeksi ini menyebabkan kematian, berat lahir rendah, dan kelahiran prematur.
2. Hepatitis C
Gejala hepatitis C salah satunya adalah mual. Tetapi karena mual dan muntah juga merupakan tanda-tanda awal kehamilan, infeksi ini menjadi sulit untuk dideteksi mulanya.
Hepatitis C dapat menular melalui perawatan medis atau gigi dari klinik tempat pasien yang terinfeksi sering berkunjung. Jika sang Ibu adalah pembawa virus ini, ada kemungkinan besar bayi yang dilahirkannya akan terpengaruh.
3. Infeksi saluran kemih (ISK)
ISK biasanya disebabkan oleh bakteri dari kulit, vagina, atau dubur yang masuk ke tubuh melalui uretra. Bakteri ini tinggal di kandung kemih dan berkembangbiak. Kondisi ini menyebabkan sejumlah komplikasi. Bakteri tersebut juga dapat menyebar ke ginjal dan menyebabkan infeksi ginjal yang serius.
Editors' Pick
4. Penyakit menular seksual
Penyakit menular seksual seringkali muncul tanpa gejala apapun. Yang cukup sering diderita ibu hamil adalah klamidia. Klamidia dapat menyebabkan keguguran dan persalinan prematur. Apabila tidak segera ditangani, ibu hamil pengidap klamidia yang melahirkan lewat persalinan normal dapat menularkannya ke bayi. Akibatnya, bayi bisa terinfeksi pula, salah satunya adalah infeksi mata dan pneumonia.
5. Cacar air
Cacar air adalah salah satu jenis infeksi selama kehamilan yang dapat menyebabkan komplikasi bagi sang Ibu dan bayi dalam kandungan. Kemungkinan besar bila sang Ibu pernah mengalaminya sebelumnya, tidak mungkin terjadi untuk kedua kalinya. Tetapi jika seseorang belum pernah mendapatkannya, maka peluangnya untuk mengalami cacar air akan meningkat.
Komplikasi pada bayi yang belum lahir dapat bervariasi. Tetapi infeksi akibat cacar ini dapat menyebabkan kerusakan pada perkembangan fisik bayi.
6. Genital herpes
Genital herpes adalah infeksi genital yang disebabkan oleh virus herpes simpleks. Ibu hamil dapat terjangkiti melalui kontak genital dengan orang yang terinfeksi atau dari seks oral.
Orang yang terinfeksi genital herpes mengalami radang pada kelamin atau lepuh yang menyakitkan pada fase awal. Tanyakan kepada dokter dan ambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mencegah infeksi herpes.
Jika infeksi terjadi selama trimester pertama, itu dapat diobati. Tetapi jika terjadi menjelang akhir, operasi caesar dianjurkan untuk menghindari penularan penyakit ke bayi.
7. Campak Jerman atau rubella
Infeksi rubella menunjukkan gejala menyerupai flu, seperti sakit mata ringan, peningkatan suhu, pembengkakan kelenjar getah bening, dan lain-lain. Jika Mama terinfeksi Rubella selama kehamilan, hal ini dapat memengaruhi penglihatan dan pendengaran bayinya. Infeksi ini juga dapat menyebabkan kerusakan otak dan jantung pada bayi.
8. Grup B Streptococcus
Grup B Streptococcus jarang terjadi selama kehamilan, tetapi jika terjadi pada trimester ketiga atau selama persalinan, dapat menimbulkan berbagai komplikasi pada bayi. Grup B Streptococcus menular melalui bakteri yang berkoloni di vagina. Infeksi ini menyebabkan keguguran dan infeksi serius pada bayi yang dilahirkan.
Kita tidak bisa menolak infeksi-infeksi ini datang ke tubuh kita selama kehamilan. Tetapi kita bisa mencegahnya, Ma. Salah satu yang penting adalah wajib imunisasi sebelum menikah atau sebelum menjalani program hamil. Pantau terus gejala-gejala bila Mama merasa kesehatan terganggu dan periksakan diri secara rutin ke dokter.
Semoga informasi ini bermanfaat!
Baca Juga:
- Bahaya Bila Terinfeksi Rubella Saat Hamil
- Waspada Bahaya Cacar Air bagi Ibu Hamil, Ini yang Harus Diperhatikan!
- Kenali Sejak Dini! Inilah 5 Gejala Hepatitis B pada Awal Kehamilan