Saat hamil, semua perempuan pasti berusaha menjaga kandungan sebaik-baiknya. Namun, terkadang ada banyak hal-hal yang terjadi di luar prediksi. Misalnya perut terbentur. Saat insiden ini terjadi, selain rasa sakit yang menyerang, Mama mungkin akan mengalami kepanikan, "Bagaimana dengan kondisi janin? Apakah bisa keguguran karena kejadian tersebut?"
Berikut Popmama.com merangkum informasi tentang kondisi kandungan saat perut terbentur ketika hamil, dilansir dari verywellfamily.com:
Apa yang Terjadi jika Perut Terbentur saat Hamil Trimester Pertama?
Freepik/tirachardz
Pada masa awal kehamilan, rahim sepenuhnya dilindungi oleh panggul. Keguguran yang disebabkan oleh pukulan di perut lebih besar kemungkinannya tidak akan terjadi.
Tulang-tulang panggul berperan sebagai penghalang dan pelindung. Rahim mama belum terekspos langsung pada fase ini, sehingga Mama dapat bernapas lega. Selama Mama tidak mengalami jatuh, benturan, atau pukulan yang parah, umumnya tidak terlalu bermasalah.
Editors' Pick
Apa yang Terjadi jika Perut Terbentur saat Hamil Trimester Kedua dan Ketiga?
Freepik
Di trimester kedua dan ketiga, rahim mulai 'mengintip' di atas panggul. Ada kemungkinan timbul masalah besar apabila Mama mengalami pukulan atau benturan di perut pada trimester kedua ini.
Risiko akibat trauma pada perut selama kehamilan trimester kedua ini dapat menyebabkan terjadinya solusio plasenta. Karena bayi mama dilindungi oleh cairan ketuban, jadi kerusakan yang mungkin terjadi adalah pada plasenta, bukan langsung ke janin.
Memastikan Kondisi Bayi setelah Terjadi Trauma pada Perut saat Hamil
Pixabay/medical prudens
Penting untuk memeriksakan kondisi bayi dan memastikan plasenta masih dapat berfungsi dengan baik setelah terjadinya trauma benturan pada perut saat hamil. Dokter mungkin akan menganjurkan Mama melakukan pemeriksaan melalui:
Non-stress Test (NST)
NST adalah tes yang pertama kali dilakukan untuk melihat respon bayi dan mendeteksi potensi pola kontraksi yang mungkin dapat mengakibatkan masalah plasenta. Biasanya, NST dilakukan empat jam setelah trauma terjadi.
Ultrasound
Tes ultrasound atau USG dilakukan untuk menemukan jika adanya kerusakan pada janin atau rahim mama dengan cara memvisualisasikannya. Tes ini dapat dilakukan pada usia kehamilan berapa pun. Tes ultrasound juga bisa diulang untuk melihat adanya perbaikan kondisi jika ada kerusakan yang terjadi.
Pertanyaan yang Perlu Diajukan pada Dokter
Freepik/Biancoblue
Setelah mengalami trauma perut ketika hamil, penting untuk segera memeriksakan diri ke dokter. Tanyakan ke dokter hal-hal berikut ini, yang dapat menjadi bekal mama untuk mencermati apabila terjadi gejala-gejala yang menunjukkan tanda kondisi makin buruk.
Tanda atau gejala apa yang biasanya timbul setelah trauma terjadi?
Tanda atau gejala apa yang timbul dan mengharuskan saya untuk segera ke rumah sakit?
Apakah trauma yang terjadi akan mengubah kesehatan kehamilan saya, misalnya melahirkan prematur?
Apakah saya dan bayi saya perlu menindaklanjuti masalah trauma ini setelah nanti melahirkan?
Dan pertanyaan-pertanyaan lain yang ada di kepala mama, perlu ditanyakan sedetil-detilnya kepada dokter.
Pastikan Mama memerhatikan semua gejala dan tanda-tanda yang mungkin muncul agar dokter dapat melakukan diagnosis, pengobatan, dan tindakan yang tepat untuk melindungi kesehatan mama maupun si Kecil di dalam kandungan.
Semoga informasi mengenai kondisi kandungan saat perut terbentur ini bermanfaat, Ma.