Ketika hamil, Mama perlu memerhatikan dengan baik apa yang Mama konsumsi. Banyak makanan yang dapat menunjang kesehatan selama kehamilan dan mendukung tumbuh-kembang si Kecil. Tetapi, ada juga beberapa makanan yang harus dihindari karena dapat membahayakan tubuh mama sendiri, maupun janin dalam kandungan.
Indonesia sendiri terkenal sebagai negeri yang punya berbagai kuliner khas dengan penggunaan rempah-rempah yang kuat. Salah satu rempah yang familiar digunakan dalam berbagai masakan atau pun minuman adalah serai atau yang akrab disebut sereh. Amankah konsumsi sereh selama kehamilan? Berikut Popmama.com merangkum informasinya, dilansir dari Firstcry:
Bolehkah Ibu Hamil Mengkonsumsi Serai?
Pixabay/sti300p
Aromanya wangi dan membuat rasa masakan atau minuman jadi lebih sedap, ternyata serai tidak boleh dikonsumsi oleh ibu hamil. Terdapat dua komponen yang terkandung dalam serai yang dinamakan citral dan mycrene yang dapat berdampak buruk terhadap kehamilan. Mycrene, bila dikonsumsi dalam dosis tinggi, bisa menyebabkan keguguran.
Asupan serai dalam bentuk pekat seperti teh atau suplemen dapat menyebabkan komplikasi parah selama kehamilan. Serai boleh dikonsumsi dalam jumlah kecil, misalnya sebagai bumbu aromatik saja. Tetapi agar lebih aman, sebaiknya dihindari sama sekali.
Editors' Pick
Efek Samping Konsumsi Serai bagi Ibu Hamil
Freepik
Serai telah lama digunakan sebagai pengobatan herbal untuk melancarkan haid. Berseberangan dengan kandungannya yang baik untuk melancarkan haid, jika dikonsumsi dalam jumlah banyak, dapat memicu pecahnya ketuban sehingga menyebabkan keguguran.
Selain itu, serai berpengaruh terhadap regulasi gula darah. Jika saat hamil seorang perempuan menderita diabetes tipe 2 atau diabetes gestasional, dan ia terlalu banyak mengonsumsi serai, hal ini bisa menyebabkan penurunan kadar gula darah secara tiba-tiba.
Kandungan di dalam serai dapat memicu efek alergi ringan, termasuk pembengkakan di tenggorokan, ruam, dan nyeri dada.
Efek Samping Serai bagi Janin
Freepik
Jika bagi orang dewasa normal serai dapat menjadi campuran minuman yang menimbulkan efek rileks, ternyata bagi janin dampaknya berbeda. Ekstrak serai dapat mempercepat kematian sel dan menghambat multiplikasi sel yang menyebabkan pertumbuhan yang buruk.
Di sisi lain, serai dapat menyebabkan kelainan tulang sehingga mengakibatkan lahir mati.
Penggunaan Minyak Serai selama Kehamilan
Unsplash/Christin Hume
Selain digunakan sebagai aromatik untuk masakan dan minuman, serai juga diambil ekstraknya menjadi minyak esensial. Minyak serai banyak digunakan sebagai minyak pijat atau sebagai aromaterapi.
Penggunaan minyak serai memang tidak dilarang, tetapi sebaiknya dihindari. Minyak esensial bekerja dengan cara diserap ke dalam kulit saat digunakan untuk pijat. Karena molekul dalam minyak esensial sangatlah kecil, dikhawatirkan dapat melewati plasenta dan memasuki sistem sirkulasi janin dalam kandungan.
Risiko Penggunaan Minyak Serai
Freepik
Jika dikonsumsi oleh orang dewasa normal, serai mungkin tidak berpotensi alergi. Tetapi, jika sudah dikonsumsi dalam bentuk ekstrak atau minyak, konsentrasi zat yang tinggi bisa menimbulkan alergi yang berdampak pada komplikasi kesehatan. Meski Mama mungkin tidak biasa mengidap alergi, tetapi bisa saja tubuh bereaksi terhadap minyak serai, yang ditandai dengan gejala berikut ini:
Iritasi kulit,
sensasi terbakar,
muncul ruam pada kulit.
Minyak esensial atau minyak atsiri sangatlah pekat. Jadi sebaiknya dihindari penggunaannya selama kehamilan. Jika Mama memang ingin menggunakannya, disarankan untuk mengencerkannya dengan carrier oil. Campurkan 1-2 tetes minyak serai dengan carrier oil, barulah digunakan untuk memijat.
Karena efek serai paling kuat pada hati dan ginjal, penggunanya harus selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi produk sereh. Jika Mama menderita penyakit yang berhubungan dengan hati atau ginjal, atau pernah mengalaminya di masa lalu, sebaiknya hindari konsumsinya sama sekali.
Serai adalah agen yang berpotensi berbahaya selama kehamilan, dan aturan termudah untuk diikuti adalah menghindarinya sama sekali. Jika Mama ingin menggunakannya selama kehamilan, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter.
Nah, itulah informasi mengenai keamanan penggunaan sereh saat hamil. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Ma.