Bolehkah Tetap Menjalani Diet Vegetarian saat Hamil?
Banyak yang berpendapat, tidak mengonsumsi protein hewani memengaruhi kebutuhan nutrisi janin
15 November 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kehamilan turut mengubah berbagai kebiasaan dalam keseharian kita. Salah satunya adalah pola makan. Bagi Mama yang selama ini menjalani pola makan vegetarian, tentu ada berbagai penyesuaian yang perlu dilakukan agar nutrisi untuk tubuh dan janin senantiasa terpenuhi.
Kali ini Popmama.com akan mengulas serba-serbi diet vegetarian bagi ibu hamil yang penting Mama ketahui agar kesehatan tubuh dan janin tetap terjaga, dilansir dari Very Well Family:
Apakah Sehat jika Tidak Mengonsumsi Protein Hewani saat Hamil?
Meskipun banyak orang yang berpendapat bahwa diet vegetarian tidak dapat memberi asupan nutrisi yang dibutuhkan untuk Mama dan janin, nyatanya diet vegetarian tetap bisa dijalankan saat hamil. Memang, saat hamil mungkin Mama akan merasakan ngidam terhadap makanan tertentu, bahkan itu daging sekalipun yang selama ini tidak dikonsumsi. Keputusan untuk mengonsumsinya atau tidak, semuanya ada pada keputusan mama.
Konsumsi Makanan yang Bervariasi
Dalam menjalani diet vegetarian saat hamil, sangat penting memerhatikan asupan nutrisi sehari-hari. Konsumsilah makanan vegetarian yang bervariasi, misalnya sayuran dan buah-buahan berbagai warna. Cara ini membantu untuk memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral agar yang kehidupan sehingga mendukung kesehatan kehamilan mama.
Editors' Pick
Hindari Menambah Kalori dalam Jumlah Banyak Sekaligus
Mama mungkin mendengar bahwa ketika hamil kita harus banyak makan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dua orang, yaitu Mama dan janin mama. Meskipun begitu, petuah ini jangan ditelan mentah-mentah ya, Ma. Di awal kehamilan, yaitu trimester pertama, Mama tidak perlu serta-merta menambahkan kalori ekstra dalam menu makanan harian mama. Simpan jatah 300 kalori tambahan untuk trimester kedua dan ketiga.
Pentingnya Konsumsi Protein
Protein penting untuk menyusun setiap sel dalam tubuh mama dan janin. Sekalipun menjalani diet vegetarian, Mama bisa mendapatkan banyak protein dari pola makan makanan nabati. Apabila Mama adalah seorang vegetarian Lacto-Ovo, artinya Mama masih mengonsumsi susu dan telur, Mama bisa menjadikan keduanya sebagai sumber protein. Makanan lain yang tinggi protein adalah kacang-kacangan, polong-polongan, tahu dan tempe.
Jangan Lupa Konsumsi Makanan Tinggi Zat Besi
Zat besi penting dalam kehamilan untuk membantu meningkatkan kesehatan dan menghindari anemia. Sayuran berdaun hijau tua mengandung tinggi zat besi. Begitu pula aprikot kering, ubi jalar, labu, dan lain-lain. Tambahkan bayam dalam smoothies buah. Rasanya enak dan juga bagus untuk membantu meredakan mual.
Lengkapi Kebutuhan Vitamin
Vitamin C dan vitamin B12 sangat berperan dalam menjaga kesehatan ibu hamil serta perkembangan janin. Vitamin C tidak hanya bisa ditemui pada buah jeruk, melainkan juga strawberry, brokoli, paprika hijau dan sawi.
Sedangkan vitamin B12 biasanya terkandung dalam telur dan olahan susu. Jika Mama tidak mengonsumsi keduanya, konsultasikan ke dokter untuk anjuran vitamin prenatal yang bisa diminum untuk memenuhi kebutuhan vitamin selama kehamilan.
Jika Mama menjalani diet vegetarian saat hamil, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter kandungan dan ahli gizi untuk mendapatkan rencana diet yang sehat dan melengkapi nutrisi yang diberikan, tanpa bertentangan dengan aturan diet vegetarian yang selama ini dijalani.
Baca Juga:
- 7 Sayuran yang Baik Dikonsumsi saat Hamil Muda
- Hindari Anemia, Ini 9 Jenis Sayur untuk Menambah Darah saat Hamil
- Makan Lalapan dan Sayur Mentah saat Hamil, Boleh atau Tidak?