Waspada Bradycardia, Denyut Jantung Terasa Melambat saat Hamil
Bila tidak segera ditangani, dapat menyebabkan kematian pada janin
6 Agustus 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Saat hamil adalah saat di mana Mama jadi lebih memerhatikan tubuh lebih teliti dan detil dari sebelumnya. Mama mungkin jadi lebih menyadari perubahan sekecil apapun yang terjadi. Termasuk denyut jantung mama.
Detak jantung selama kehamilan adalah hal yang penting untuk diperhatikan. Ketika seorang ibu hamil mengalami denyut jantung yang rendah atau lambat, hal ini bisa membawa konsekuensi negatif bagi kesehatannya dan janin. Kondisi ini disebut dengan bradycardia.
Berikut Popmama.com merangkum serba-serbi bradycardia, yaitu detak jantung melambat saat hamil, dilansir dari Livestrong:
Penyebab Bradycardia
Seperti yang telah disinggung di atas, bradycardia merupakan kondisi yang menyebabkan denyut jantung rendah pada ibu hamil. Mayo Clinic mengidentifikasi beberapa penyebab bradycardia, antara lain:
- Konsumsi obat-obatan tertentu,
- gangguan jantung bawaan,
- hipertensi,
- infeksi jantung,
- jaringan parut akibat operasi jantung,
- kelainan yang menyebabkan jumlah zat besi berlebih dalam tubuh,
- hipertiroidisme,
- sleep apnea,
- gangguan pernapasan,
- ketidakseimbangan elektrolit dalam darah.
Editors' Pick
Gejala Bradycardia
Bradycardia menunjukkan gejala-gejala fisik, seperti:
- Pingsan,
- nyeri pada dada,
- tubuh terasa lemas,
- kelelahan,
- sesak napas.
Jika Mama mengalami gejala-gejala di atas, segeralah memeriksakan diri ke dokter untuk mendapatkan diagnosis medis yang tepat demi menolong diri sendiri dan bayi mama.
Bila terlambat ditangani, bradycardia dapat menyebabkan komplikasi persalinan, kelahiran prematur, hingga kematian janin.