Di masa pandemi Covid-19 ini, ada begitu banyak saran untuk menjaga kesehatan tubuh agar terhindari dari penularan virus corona. Salah satunya adalah dengan cara berjemur.
Meski bukan bertujuan untuk mematikan virus, tetapi berjemur dapat meningkatkan imunitas tubuh dan produksi vitamin D untuk memperkuat tulang.
Bagi para Mama yang sedang mengandung, berjemur juga sangat penting lho. Tetapi, jangan sampai berjemur tanpa menggunakan perlindungan apapun. Saat hamil, kulit Mama menjadi lebih sensitif ketimbang sebelumnya. Untuk itu, sebelum keluar ruangan di pagi hingga siang hari, Mama sebaiknya mengaplikasikan sunscreen atau tabir surya.
Bukan sembarang tabir surya, pilih produk yang aman untuk ibu hamil ya, Ma.
Berikut Popmama.com merangkum cara menggunakan dan memilih sunscreen yang aman untuk ibu hamil, dilansir dari whattoexpect.com:
1. Pilihlah sunscreen mineral 'broad spectrum'
Freepik/Zasabe
Karena kulit di bagian perut Mama meregang dan menjadi lebih tipis selama kehamilan, penting memilih sunscreen mineral dengan spektrum luas alias broad spectrum.
Dilansir dari attitudeliving.com, sunscreen jenis ini mengandung oksida seng non-nano, yang secara alami dapat melindungi kulit dari paparan sinar UVA dan UVB.
Menurut EWF, sunscreen oksida seng non-nano dianggap sebagai plihan paling aman bagi wanita hamil. Bahan-bahan kandungannya akan membentuk lapisan pelindung di atas kulit. Sinar matahari akan terpantul sehingga tidak akan terserap ke dalam kulit.
Editors' Pick
2. Hindari SPF tinggi
Freepik/1989studio
Selama ini banyak orang mengira sunscreen dengan SPF tinggi akan melindungi kulit lebih baik. Banyak orang percaya bahwa dengan sunscreen ber-SPF tinggi, mereka mendapatkan perlindungan matahari dalam periode waktu yang lebih lama. Padahal sebenarnya tidak.
SPF yang tinggi tidak seaman yang kita pikirkan. SPF pada sunscreen diukur dari kemampuannya melindungi kulit dari sinar UVB, bukan dari sinar UVA yang menembus bagian dalam kulit penyebab penuaan dini dan melanoma.
Produk sunscreen dengan SPF lebih dari 50 mengandung dosis filter kimia yang lebih tinggi, yang dapat dengan mudah diserap ke dalam tubuh.
Ketika digunakan dengan benar, tabir surya SPF 30 akan memblokir 96,7 persen dari sinar UVB. Jumlah tersebut sudah cukup melindungi kulit Mama dari efek negatif paparan sinar matrahari.
3. Waspada dengan semprotan aerosol dan tanning oil
Freepik
Menurut spesialis EWG, sunscreen aerosol dapat menimbulkan risiko masalah pernapasan serius. Bahan kimia berbahaya yang terkandung di dalamnya dapat memasuki aliran darah melalui paru-paru dan memengaruhi bayi Mama secara langsung.
Titanium dioksida dianggap sebagai bahan yang aman ketika digunakan dalam bentuk krim, tetapi berpotensi menjadi karsinogen ketika digunakan dalam bentuk semprotan. Jika terhirup, akan berpotensi menimbulkan ancaman kesehatan karena masuk ke dalam aliran darah melalui paru-paru.
Tanning oil juga harus dihindari oleh ibu hamil karena biasanya memiliki perlindungan sinar matahari yang sangat minimal dan dapat menyebabkan kulit terbakar karena sinar matahari.
4. Aplikasikan dengan cara yang tepat
Freepik/Jcomp
Aplikasikan sunscreen dalam jumlah yang tepat dan ulangi pengaplikasiannya secara teratur. Sunscreen sebaiknya diaplikasikan sekitar 30 ml atau setara dengan sekitar dua sendok makan, setiap dua jam. Pengaplikasian bisa diulangi setiap kali kulit terkena air atau berkeringat.
Oleskan tabir surya di area tubuh yang sering tidak diperhatikan, seperti bagian belakang leher, telinga, bibir, kaki, ketiak, di bawah tali baju renang dan area yang terkena kacamata hitam.
5. Perhatikan bahan-bahan berbahaya yang harus dihindari
Pixabay.com/chezbeate
Perhatikan komposisi sunscreen. Jangan sampai sunscreen yang Mama pilih malah membahayakan kesehatan Mama dan bayi. Baca baik-baik label produk untuk melihat bahan-bahan apa saja yang tersembunyi di sunscreen Mama.
EWG mengklasifikasikan bahan sunscreen yang berbahaya menurut tingkat risiko kesehatannya, antara lain:
Oxybenzone (nilai bahaya: 8 - tinggi)
Oxybenzone adalah bahan kimia yang sangat mudah menyerap, yang ditemukan di sebagian besar sunscreen kimia. Bahan ini dikenal sebagai pengganggu endokrin, bahkan untuk bayi baru lahir, dan dikaitkan dengan penyebab berat lahir bayi rendah.
Octinoxate hazard (nilai bahaya: 6 - sedang)
Octinoxate dapat menembus jauh ke dalam kulit dan memiliki efek mengimitasi hormon pada tubuh. Dampaknya dapat mengganggu sel dan menyebabkan perubahan biokimia. Penelitian menunjukkan, octinoxate berdampak secara langsung pada hormon reproduksi hewan yang diuji.
Homosalate hazard (nilai bahaya: 4 - sedang)
Homosalate adalah bahan pewangi yang umum yang ditemukan di hampir 45 persen produk sunscreen. Jika terkena paparan sinar matahari, bahan kimia ini dapat terurai menjadi produk sampingan berbahaya yang dapat menembus lebih jauh ke dalam kulit dan mengubah fungsi hormon.
Itu dia lima hal penting yang harus Mama perhatikan sebelum memilih sunscreen untuk diaplikasikan ke tubuh saat hamil. Konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter Mama untuk produk-produk skincare dan bodycare yang aman digunakan saat hamil.