Serupa Tapi Tak Sama, Ini Bedanya PMS dengan Tanda Awal Kehamilan
Badan sama-sama capeknya, tapi ternyata tanda kehamilan lebih khas
26 Juli 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tubuh kita punya caranya sendiri dalam memberikan sinyal-sinyal perubahan yang terjadi. Saat menyambut periode menstruasi, misalnya. Para wanita seringkali mengeluhkan kombinasi dari gangguan fisik, emosi, psikologis, dan suasana hati yang tak menentu, sejak setelah ovulasi hingga periode menstruasi berikutnya. Kondisi ini dikenal sebagai pre-menstrual syndrome (PMS).
Kebanyakan gejala PMS tampak mirip dengan gejala awal kehamilan. Karenanya, para wanita seringkali kebingungan membedakan keduanya, terutama jika siklus menstruasinya tidak teratur.
Lalu, apa sih perbedaan gejala PMS dengan tanda awal kehamilan? Berikut Popmama.com merangkumnya, dilansir dari MomJunction:
1. Perdarahan
PMS: Bercak darah mungkin tidak akan muncul sampai waktunya menstruasi hari pertama dimulai. Setelah itu, darah akan keluar dalam jumlah banyak yang bisa berlangsung selama seminggu.
Kehamilan: Kehamilan ditandai dengan bercak terang (merah mudah atau coklat gelap) pada saat implantasi. Implantasi terjadi pada hari ke-6 hingga 12 setelah pembuahan, ketika embrio menempel ke rahim. Ini bisa berlangsung selama beberapa hari, tetapi umumnya lebih pendek dari periode menstruasi.
Editors' Pick
2. Kelelahan
PMS: Mama mungkin merasa lelah yang teramat sangat, bahkan walau Mama tidak melakukan sesuatu yang berat. Rasa lelah ini akan hilang dengan sendiri ketika menstruasi berakhir. Mama dapat mengatasi kelelahan ini dengan berlatih beberapa latihan yang dapat meningkatkan kualitas tidur.
Kehamilan: Jika siklus menstruasi mama telat dan Mama mengalami kelelahan yang ekstrem, bisa jadi ini adalah tanda awal kehamilan. Kondisi ini mungkin akan berlangsung sepanjang masa kehamilan karena lonjakan kadar progesteron yang menyebabkan penurunan tekanan darah dan kadar gula.
Nutrisi yang baik, latihan pernapasan, istirahat, dan minum cukup air di siang hari dapat membantu mengurangi rasa lelah.
3. Ngidam atau membenci makanan tertentu
PMS: Kebiasaan makan memang cenderung berubah ketika mengalami PMS. Mama mungkin merasa ingin makan permen, cokelat, karbohidrat, atau makanan asin seperti keripik. Rasanya selera makan juga meningkat lebih dari biasanya. Tetapi, bila itu PMS, meski Mama sangat menginginkan makanan tertentu, Mama masih dapat dengan mudah menahan keinginan dan godaannya.
Kehamilan: Ketika hamil, Mama mungkin memiliki hasrat ekstrem untuk makan makanan tertentu. Sebaliknya, ada makanan yang Mama benci, bahkan tanpa alasan.
Penelitian menemukan, beberapa wanita menderita kondisi pica saat hamil. Pica adalah dorongan untuk makan barang-barang non-makanan atau makanan yang wajar, seperti seperti serpihan cat, logam, es, atau pun beras mentah. Jika Mama memiliki kecenderungan ini, segeralah berkonsultasi dengan dokter. Perlu diingat, tanda-tanda ini tidak muncul pada sindrom PMS.
4. Mual dan muntah
PMS: Dalam kasus PMS, sangat jarang terjadi rasa mual dan muntah. Bahkan bila itu menstruasi terlambat, para wanita tidak mengalami mual dan muntah.
Kehamilan: Sebagian besar wanita merasa mual di awal kehamilan. Jika menstruasi Mama terlambat dan merasa sangat mual, kemungkinan Mama sedang hamil.
Rasa mual ini dapat terjadi kapan saja, setelah dua hingga delapan minggu pasca konsepsi dan berlanjut sepanjang kehamilan. Mual dan muntah ini dikenal sebagai morning sickness.
5. Kram perut
PMS: Kram perut atau dismenore selama PMS hingga menstruasi berlangsung adalah hal yang umum. Tingkat keparahannya bervariasi, sesuai dengan sistem tubuh dan disposisi genetik. Tetapi, saat menstruasi mulai, biasanya rasa sakit mulai berkurang hingga perlahan meninggal saat akhir periode menstruasi.
Dismenore umumnya akan cenderung berkurang seiring bertambahnya usia.
Kehamilan: Ketika sel telur yang telah dibuahi tertanam ke dalam dinding rahim, ini dapat menyebabkan kram perut ringan disertai bercak selama awal kehamilan. Mama mungkin juga mengalami kram di punggung bawah atau perut bawah yang berlangsung selama berminggu-minggu, atau bahkan berbulan-bulan.
Penting untuk mengetahui penyebab yang tepat di balik gejala yang dialami, karena itu membantu menentukan apakah Mama hamil atau tidak. Cara terbaik untuk menemukan perbedaan antara PMS dengan tanda awal kehamilan adalah dengan melakukan tes menggunakan alat tes kehamilan rumahan atau test pack jika menstruasi mama terlambat.
Konsultasikan dengan dokter untuk setiap gejala yang tidak biasa atau masalah yang timbul karena gejala yang dirasakan.
Semoga informasi ini bermanfaat ya, Ma!
Baca Juga:
- Mengapa Nafsu Makan Ibu Hamil Menurun di Trimester Awal?
- Hamil atau Tidak, Ya? Ini 8 Tanda-tanda Umum di Awal Kehamilan
- 5 Penyebab Kesalahan Hasil Test Pack yang Bisa Kamu Alami