Ini 7 Suplemen yang Aman Dikonsumsi saat Hamil
Lengkapi kebutuhan gizi dan nutrisi Mama selama kehamilan dengan suplemen-suplemen ini
17 Agustus 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Saat hamil, tubuh Mama akan mengalami berbagai penyesuaian. Salah satunya dalam hal memenuhi kebutuhan gizi dan nutrisi. Bila dulunya apa yang Mama konsumsi hanya untuk tubuh Mama sendiri, saat hamil tubuh akan membaginya dengan bayi Mama. Oleh karena itu sangat penting memenuhi asupan makanan Mama selama kehamilan ini.
Selama ini mungkin Mama telah mengetahui berbagai pantangan makanan yang dilarang selama kehamilan, seperti makanan laut yang tinggi merkuri, makanan mentah, alkohol, atau rokok.
Namun, bagaimana dengan konsumsi suplemen selama kehamilan? Apa saja yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi? Berikut Popmama.com merangkum daftar tujuh suplemen untuk ibu hamil, dilansir dari healthline.com:
1. Vitamin prenatal
Vitamin prenatal merupakan multivitamin yang diformulasikan khusus untuk memenuhi kebutuhan mikronutrisi selama kehamilan. Biasanya vitamin ini dikonsumsi sebelum masa pembuahan dan selama masa kehamilan hingga menyusui.
Studi menunjukkan bahwa vitamin prenatal mampu menekan risiko preeklampsia yang mengakibatkan darah tinggi dan membahayakan nyawa bayi maupun sang Ibu. Meskipun baik untuk kesehatan ibu hamil, mengonsumsi vitamin prenatal dan suplemen mineral lainnya sebaiknya dilakukan atas anjuran dari dokter.
2. Folat
Folat merupakan vitamin B yang berperan penting dalam pembentukan DNA, produksi sel darah merah, serta tumbuh-kembang janin. Asam folat merupakan bentuk sintetis dari folat yang ditemukan di berbagai suplemen. Senyawa ini diubah menjadi bentuk aktif dari folat yaitu L-methylfolate di dalam tubuh.
Para ahli menganjurkan konsumsi folat atau asam folat sebanyak 600 ug per hari untuk menekan risiko cacat tabung saraf dan kelainan bawaan, seperti langit-langit mulut sumbing dan cacat jantung.
Editors' Pick
3. Zat besi
Kebutuhan zat besi selama kehamilan meningkat hingga 50 persen dari sebelumnya. Zat besi ini begitu penting untuk pertumbuhan dan perkembangan janin, serta peredaran oksigen di dalam darah.
Kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia. Anemia pada ibu hamil bisa berdampak fatal, baik pada bayi maupun sang Ibu, antara lain kelahiran prematur, depresi pada ibu, dan bayi mengalami anemia.
Asupan yang direkomendasikan untuk memenuhi kebutuhan zat besi harian adalah 27 mg. Kebutuhan ini dapat dipenuhi melalui vitamin prenatal. Namun, pada ibu hamil yang mengalami kekurangan zat besi atau anemia, dokter akan memberikan dosis yang lebih tinggi dan harus dikonsumsi di bawah pengawasan dokter.
Pada wanita hamil yang tidak kekurangan zat besi, tidak perlu mengonsumsi lebih dari dosis yang disarankan. Hal ini penting diperhatikan untuk menghindari efek samping yang merugikan, misalnya sembelit, muntah, dan kadar hemoglobin yang tinggi.
4. Vitamin D
Vitamin D merupakan vitamin yang larut dalam lemak. Vitamin ini penting untuk meningkatkan kekebalan tubuh, kesehatan tulang, dan pembelahan sel.
Kekurangan vitamin D selama kehamilan berisiko preeklampsia, kelahiran prematur, diabetes gestasional, dan peningkatan risiko operasi caesar.
Asupan vitamin D yang direkomendasikan selama kehamilan adalah 600 UI per hari. Tetapi, Mama harus berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter kandungan mengenai skrining kebutuhan vitamin D agar suplementasi yang diberikan tepat guna.
5. Magnesium
Magnesium adalah mineral yang melibatkan ratusan reaksi kimia dalam tubuh Mama. Mineral ini memainkan peranan penting dalam hal fungsi kekebalan tubuh, otot, dan saraf.
Kekurangan mineral ini selama kehamilan dapat meningkatkan risiko hipertensi kronis dan persalinan prematur. Beberapa penelitian telah membuktikan bahwa tambahan magnesium dapat mengurangi risiko komplikasi, seperti hambatan pertumbuhan janin dan kelahiran prematur.
6. Minyak ikan
Minyak ikan mengandung asam docosahexaenoic (DHA) dan asam eicosapentaenoic (EPA), dua asam lemak esensial yang penting untuk perkembangan otak janin. Melengkapi kebutuhan nutrisi dengan DHA dan EPA selama kehamilan dapat meningkatkan perkembangan otak bayi dan mengurangi depresi pada ibu.
Suplementasi minyak ikan dapat mencegah kelahiran prematur. Beberapa bukti penelitian juga menunjukkan bahwa minyak ikan bermanfaat bagi perkembangan mata janin.
7. Probiotik
Probiotik adalah mikroorganisme hidup yang bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan pencernaan. Banyak penelitian menunjukkan bahwa probiotik aman dikonsumsi selama kehamilan, dan belum ada efek samping yang teridentifikasi.
Konsumsi suplemen yang mengandung probiotik dapat menekan risiko diabetes gestational, depresi postpartum, eksim pada bayi, dan dermatitis.
Itulah tujuh suplemen untuk ibu hamil yang aman dan bermanfaat.
Kehamilan adalah saat-saat penting untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dan menjaga kesehatan tubuh sebaik-baiknya.
Selain mengonsumsi suplemen sesuai dengan anjuran dokter, penuhi nutrisi tubuh dengan makanan yang bergizi, istirahat cukup, dan olahraga ringan secara teratur. Ini adalah cara-cara terbaik untuk memastikan kehamilan yang sehat bagi Mama dan si Kecil.
Semoga informasi ini bermanfaat ya, Ma.
Baca Juga:
- Agar Tetap Fit, Ini Pilihan Vitamin untuk Ibu Menyusui yang Berpuasa
- 5 Rekomendasi Merek Vitamin E yang Dapat Mengoptimalkan Program Hamil
- Tak Hanya Kaya Vitamin D, Berjemur Juga Tingkatkan Kekebalan Tubuh