Tiap Trimester Berbeda, Ini Penyebab Perut Kencang dan Kaku saat Hamil
Apa bedanya perut kencang karena kontraksi palsu dengan tanda akan melahirkan ya?
11 Maret 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kehamilan adalah momen yang membahagiakan dalam hidup seorang perempuan. Tetapi juga momen yang diisi dengan serangkaian gejala-gejala fisik baru yang terasa aneh, karena mungkin belum pernah dirasakan sebelumnya. Perut yang kaku salah satunya.
Ada banyak penyebab di balik perut kaku selama kehamilan. Penyebab ini pun tidak sama tiap trimesternya. Berikut Popmama.com merangkum penyebab perut kencang dan kaku saat hamil, dilansir dari medicalnewstoday.com:
1. Trimester pertama
Di trimester pertama, perut yang kaku mungkin dirasakan Mama sebagai akibat dari rahim yang meregang dengan cepat untuk mengakomodasi pertumbuhan janin. Hal ini menyebabkan perut terasa sakit yang tajam dan menusuk di sepanjang sisi perut, bahkan juga kram.
Penyebab perut kaku di trimester pertama juga dapat disebabkan karena gas atau konstipasi. Kontipasi adalah penyakit yang umum dialami saat hamil muda. Perubahan hormon akibat kehamilan dapat memperlambat sistem pencernaan sehingga menyebabkan konstipasi.
Selain kedua faktor di atas, perut kaku di trimester pertama juga harus diwaspadai karena ini merupakan salah satu sinyal keguguran di usia kehamilan sebelum 20 minggu. Apabila Mama merasakan perut kaku, kencang, disertai kram dan perdarahan, segeralah ke rumah sakit.
Editors' Pick
2. Trimester kedua
Peregangan, kram, dan nyeri menusuk di sepanjang sisi rahim sering berlanjut hingga trimester kedua. Kondisi ini dikenal sebagai nyeri ligamen atau round ligament pain.
Round ligament terletak di kedua sisi uterus dan menghubungkan uterus ke selangkangan. Selama kehamilan, ligamen meregang saat rahim tumbuh. Hal ini membuat rasa sakit yang terasa menusuk, apalagi saat Mama mengubah posisi, seperti duduk, berdiri, atau membungkuk.
Kebanyakan perempuan mulai merasakan kontraksi rahim secara berkala selama trimester kedua atau dalam usia kehamilan antara 14 hingga 28 minggu. Ini dikenal sebagai kontraksi Braxton-Hicks atau kontraksi palsu.
Beberapa hal dapat memicu atau memperburuk kontraksi palsu, di antaranya adalah:
- Seks atau orgasme,
- dehidrasi,
- kandung kemih penuh,
- tendangan keras bayi.
Penting untuk menghubungi dokter jika:
- Kontraksi menjadi lebih kuat atau intens,
- kontraksi tidak berkurang dengan istirahat,
- ada cairan yang bocor dari vagina,
- ada perdarahan vagina.
Seorang dokter harus mengevaluasi gejala-gejala ini untuk memastikan bahwa sang Mama tidak mengalami komplikasi atau berisiko untuk menjalani persalinan prematur.