Infeksi Saluran Kemih (ISK) merupakan kondisi ketika saluran kemih atau kencing dan organ disekitarnya terinfeksi oleh bakteri.
Pada umumnya, ISK ini lebih banyak terjadi pada perempuan. Hal ini disebabkan karena panjang uretra perempuan lebih pendek daripada laki-laki sehingga bakteri mudahi masuk dan menginfeksi saluran kemih.
Infeksi saluran kemih juga lebih sering terjadi pada ibu hamil karena dorongan dari rahim yang berada tepat di atas kandung kemih.
Selain karena dorongan dari rahim, hubungan seks yang dilakukan saat hamil pun dapat meningkatkan risiko ISK.
Untuk lebih lanjut, berikut Popmama.com rangkum informasi dari berbagai sumber mengenai hubungan seks saat hamil dengan ISK. Yuk, disimak!
Risiko Infeksi Saluran Kemih pada Ibu Hamil
Freepik/yanalya
Menurut dokter kandungan Dr. Kelly Culwell, ibu hamil cenderung memiliki kemungkinan untuk mengalami ISK. Hal ini dikarenakan adanya perubahan fisiologi saluran kemih yang terjadi selama kehamilan.
Hormon dominan progesteron dapat menyebabkan uretra (saluran kemih yang membawa urine) membesar dan memungkinkan bakteri untuk melakukan perjalanan dari anus ke kandung kemih dengan lebih mudah.
Selain itu, kondisi rahim yang membesar bisa menekan kandung kemih, ini membuat ibu hamil sulit mengeluarkan urine. Sisa urine yang tidak keluar ini kemudian bisa menjadi sumber infeksi.
Penyebab lain mengapa ibu hamil berisiko tinggi mengalami ISK adalah karena perubahan sistem kekebalan selama kehamilan memungkinkan tubuh kurang mampu melawan infeksi.
Editors' Pick
Benarkah Seks saat Hamil Menyebabkan ISK?
Freepik/tirachardz
Menurutdokter kandungan Rachel Adams, hubungan seks dapat meningkatkan kemungkinan ISK pada perempuan hamil maupun yang tidak hamil.
"Saat berhubungan seks, bakteri yang hidup di kulit dapat didorong ke dalam kandung kemih melalui gesekan yang diciptakan dengan penetrasi," ucapnya.
Peneterasi saat hubungan seks dapat menyebabkan bakteri seperti E.coli di dekat vagina terdorong dan kemudian berpindah ke dalam uretra (saluran yang membawa urin dari kandung kemih).
Saat bakteri masuk dan berkembang di dalam uretra, maka kemudian bisa menyebabkan ISK. Jadi benar hubungan seks dapat meningkatkan ISK, Ma.
Gejala ISK yang Dapat Dirasakan
Freepik/jcomp
Adapun gejala dari infeksi saluran kemih adalah sebagai berikut:
Nyeri saat buang air kecil
Lebih sering buang air kecil daripada sebelumnya
Jumlah urine yang dikeluarkan sedikit
Urine terlihat lebih keruh dan berwarna lebih gelap
Sensasi terbakar atau kram di punggung bagian bawah atau perut bagian bawah
Demam dan mengigil
Terkadang disertai mual dan muntal
Pengobatan ISK pada Ibu Hamil
Freepik/gpointstudio
Apabila seorang ibu hamil mengelami ISK, ada beberapa penanganan yang bisa dilakukan, di antaranya:
Minum Antibiotik
Penanganan yang paling utama adalah dengan minum obat antibiotik yang telah diresepkan oleh dokter.
Pada umumnya, obat antibiotik yang diresepkan untuk mengobati ISK pada ibu hamil adalah minocycline atau penilisin seperti ampicilin, amoxicillin, dan erythromycin
Perbanyak Minum Air Putih
Saat memperbanyak minum air putih, maka Mama pun akan lebih sering untuk buang air kecil.
Semakin banyak buang air kecil, bakteri-bakteri yang ada di dalam vagina dapat ikut terbuang bersama urine. Hal ini tentunya akan dapat mempercepat penyembuhan ISK yang dialami.
Pastikan asupan cairan dalam tubuh tidak kurang dengan mengusahakan minum 8-12 gelas per hari.
Hindari Menahan Buang Air Kecil
Ketika ada rasa ingin buang aiir kecil, tidak disarankan untuk menahan atau menundanya. Urine harus segera dikeluarkan sampai habis.
Hal ini ditujukan agar bakteri yang tertinggal dan menumpuk dalam kandung kemih dikeluarkan sehingga tidak menimbulkan infeksi.
Menjaga Kebersihan Saluran Kencing
Salah satu hal penting yang harus dilakukann untuk mencegah dan menghindari ISK adalah dengan menjaga kebersihan saluran kencing.
Setelah buang air kecil, segera bilas area intim dengan bersih dari depan ke belakang. Hal ini dilakukan untuk mencegah tersebarnya bakteri pindah dari anus ke vagina atau uretra. Setelah itu keringkan vagina agar tidak dalam kondisi lembap.
Cara Menghindari ISK setelah Melakukan Hubungan Seks selama Kehamilan
Freepik/Racool_studio
Para ahli setuju bahwa selama tetap menjaga kebersihan pasca-seks, Mama tidak perlu khawatir terkena ISK.
Selain itu, setelah berhubungan seks, Mama juga dianjurkan buang air kecil untuk membantu mengurangi risiko ISK. Hal ini diperuntukkan agar bakteri-bakteri dalam vagina ikut terbuang saat buang air kecil.
Penting juga untuk segera berkonsultasi ke dokter jika Mama mengalami gejala ISK selama kehamilan untuk membantu menghindari risiko ISK.
Itulah tadi informasi mengenai hubungan seks saat hamil dengan ISK. Semoga bermanfaat!