7 Gejala Kehamilan yang Tidak Boleh Diabaikan
Gejala-gejala ini tidak boleh diabaikan dan perlu diwaspadai, Ma
16 Oktober 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Selain menjadi momen kebahagiaan, kehamilan juga bisa menjadi suatu hal yang menegangkan. Berbagai gejala yang muncul dan dirasakan di masa kehamilan kerap kali membuat ibu hamil was-was dan takut akan berpengaruh pada janin yang dikandung.
Sebenarnya, hal-hal yang tidak diinginkan ini bisa saja dihindari jika saat gejalanya terjadi langsung ditangani oleh dokter. Oleh karena itu, Mama perlu mengetahui gejala kehamilan apa saja yang tidak boleh diabaikan.
Di bawah ini Popmama.com akan membahas gejala kehamilan yang tidak boleh diabaikan yang dirangkum dari Baby Center. Apa saja?
1. Gerakan bayi yang sedikit
Ibu hamil pada umumnya akan merasakan gerakan janin pada usia 16 hingga 22 minggu kehamilan, meskipun gerakannya masih sedikit dan samar. Kemudian di akhir trimester kedua atau awal trimester ketiga, tendangan bayi dalam kandungan akan menjadi lebih kuat dan lebih sering.
Jika kemudian Mama merasa bayi dalam kandungan hanya bergerak sedikit atau bahkan tidak bergerak, Mama perlu waspada dan mengonsultasikannya ke dokter.
Sedikitnya atau lambatnya gerakan bayi dalam kandungan bisa menjadi tanda yang bahaya, seperti misalnya rendahnya cairan ketuban, adaya infeksi rahim, hingga bayi yang sulit bernapas akibat kekurangan oksigen.
2. Keluar banyak cairan dari vagina
Apabila Mama merasa ada banyak cairan yang merembes dari vagina, hal ini bisa menjadi tanda bahwa Mama mengalami pecah ketuban dan waktu persalinan akan mulai berlangsung.
Namun hal ni bisa menjadi tanda bahaya jika Mama mengalami pecah ketuban dini atau sebelum memasuki usia 37 minggu kehamilan. Saat Mama merasakan adanya rembesan cairan dari vagina, Mama tidak boleh mengabaikannya dan perlu segera fasilitas kesehatan terdekat.
Jika tidak ditangani secepat mungkin, maka bisa menyebabkan beberapa kondisi yang cukup serius. Di antaranya seperti plasenta terlepas dari rahim, gangguang pernapasan pada bayi, kelahiran bayi prematur dan proses caesar, dan bahkan kematian janin.
Editors' Pick
3. Mual dan muntah yang parah
Mual dan muntah merupakan hal umum yang terjadi pada ibu hamil di trimester awal. Namun mual dan muntah secara berlebihan bisa menjadi tanda bahaya yang tidak boleh diabaikan.
Kondisi mual dan muntah yang parah disebut dengan hiperemesis gravidarum (HG). Hal ini dapat menyebabkan masalah seperti penurunan berat badan, berat badan lahir bayi rendah, dan dehidrasi.
Jika Mama mengalami mual dan muntah terus-menerus beberapa kali dalam sehari sehari dan disertai dengan pusing, segera periksakan diri ke dokter agar mendapatkan penanganan atau perawatan yang tepat.
4. Nyeri saat buang air kecil
Jika Mama merasakan nyeri atau sensasi terbakar saat buang air kecil, hal ini bisa menjadi tanda Mama mengalami infeksi saluran kemih (ISK).
Selain nyeri saat buang air kecil, gejala lain dari ISK ,yaitu nyeri punggung dan perut bagian bawah, urine yang dihasilkan terlihat keruh, bercampur darah, atau urin eberbau menyengat.
Jika Mama mengalami ISK selama kehamilan, biasanya dokter akan memberikan antibiotik untuk menyembuhkan infeksi yang terjadi.
5. Pendarahan
Pendarahan saat hamil merupakan gejala kehamilanyang tidak boleh Mama abaikan jika terjadi.
Pendarahan yang terjadi di trimester pertama kehamilan bisa menjadi tanda keguguran dan tanda kehamilan ektopik (sel telur tidak menempel pada rahim), dan kehamilan molar atau kehamilan anggur (sel telur yang dibuahi tidak berkembang).
Selain itu, jika pendarahan terjadi di trimester kedua atau trimester ketiga, maka hal ini bisa menjadi tanda solusio plasenta (plasenta terlepas dari dinding rahim), dan plasenta previa (plasenta menutupi jalan lahir).
7. Pembengkakan pada beberapa bagian tubuh
Pembengkakan pada beberapa bagian tubuh seperti kaki selama kehamilan merupakan hal yang normal, tetapi beberapa jenis pembengkakan bisa menjadi tanda bahwa Mama mengalami preeklamsia (tekanan darah tinggi di masa kehamilan). Tanda-tanda Mama mengalami preeklamsia, yaitu:
- pembengkakan parah dalam waktu yang cukup lama di wajah
- pembengkakan parah dalam waktu yang cukup lama di sekitar mata
- pembengkakan parah dan tiba-tiba pada kaki atau pergelangan kaki terutama di pagi hari
Tak hanya itu, pembengkakan dan nyeri hanya pada satu kaki atau satu lengan juga tidak boleh diabaikan. Hal ini bisa merupakan tanda deep vein thrombosis (pembekuan di pembuluh darah).
7. Sakit kepala yang parah
Di awal kehamilan, sakit kepala merupakan hal normal yang terjadi karena adanya perubahan dan peningkatan hormon. Namun, sakit kepala yang terus berlanjut dan parah disertai dengan penglihatan yang kabur di trimester kedua dan ketiga maka hal ini perlu diwapadai.
Gejala-gejala tersebut bisa jadi merupakan tanda preeklamsia. Tekanan darah tinggi selama kehamilan bisa berbahaya bagi janin karena dapat menyebabkan kerusakan pada plasenta dan bisa mengancam nyawa ibu hamil dan bayi.
Itu tadi gejala kehamilan yang tidak boleh diabaikan. Jika Mama mengalami gejala-gejala seperti yang telah disebutkan di atas, segera hubungi dokter untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Semoga informasi ini dapat bermanfaat, ya, Ma!
Baca juga:
- Calon Mama Wajib Tahu! Yuk, Kenali Tanda Kehamilan Kosong
- 5 Gejala Kehamilan yang Tidak Perlu Dikhawatirkan
- 15 Gejala Kehamilan Aneh yang Mungkin Pernah Mama Alami saat Hamil