Jenis Obat yang Aman dan Tidak Aman untuk Ibu Hamil
Yuk, cari tahu obat apa saja yang aman dan tidak dikonsumsi saat hamil!
28 November 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Saat hamil, ada begitu banyak hal yang perlu diperhatikan oleh ibu hamil agar kesehatan dan perkembangan janin yang ada di dalam kandungan tetap berlangsung dengan baik.
Di antara banyak hal yang perlu diperhatikan, berhati-hati pada obat yang dikonsumsi merupakan salah satu hal yang perlu diperhatikan selama kehamilan.
Ibu hamil tidak bisa sembarangan mengonsumsi obat lantaran terdapat beberapa obat yang dapat berbahaya bagi janin yang sedang berkembang di dalam rahim.
Oleh karena itu, penting bagi Mama untuk mengetahui obat apa saja yang aman dan tidak aman dikonsumsi saat hamil.
Berikut Popmama.com telah rangkum jenis obat yang aman dan tidak aman untuk ibu hamil yang dilansir dari What to Expect.
Obat yang Aman Dikosumsi oleh Ibu Hamil
Berikut obat yang aman dikonsumsi saat hamil:
- Acetaminophen atau Paracetamol
Acetaminophen atau yang lebih akrab disebut dengan paracetamol adalah obat yang paling umum digunakan untuk meredakan demam dan nyeri seperti nyeri otot, nyeri gigi, dan sakit kepala.
Paracetamol aman untuk dikonsumsi oleh ibu hamil, namun tetap harus perhatikan dosis yang dianjurkan oleh dokter.
- Antasida
Untuk mengobati dan meredakan gejala asam lambung seperti mual, muntah, dan perut kembung, biasanya dokter akan merekomendasikan obat antasida.
Obat antasida aman dikonsumsi oleh ibu hamil, namun jika dikonsumsi melebihi dosis yang disarankan akan ada beberapa efek samping sepert sembelit dan gagal ginjal.
- Antihistamine
Antihistamin merupakan obat yang digunakan untuk meredakan gejala akibat reaksi alergi, seperti bersin-bersin, dan pilek.
Selain itu, beberapa jenis obat antihistamin juga bisa digunakan untuk meredakan mual atau muntah, terutama akibat mabuk perjalanan.
- Obat diare
Ibu hamil yang mengalami diare diperbolehkan untuk mengonsumsi obat diare seperti oralit atau loperamide. Meski ada beberapa obat diare yang dijual secara bebas dan aman dikonsumsi, baiknya tetap bertanya pada dokter untuk berjaga-jaga.
- Obat Sembelit
Obat sembelit atau obat pencahar aman digunakan apabila ibu hamil mengalami sembelit. Obat sembelit yang paling aman dikonsumsi ibu hamil adalah obat yang mengandung macrogol atau magnesium hidroksida. .
- Nasal spray
Untuk mengatasi hidung tersumbat, ibu hamil diperbolehkan menggunakan nasal spray, tapi ada baiknya tanyakan terlebih dulu pada dokter merek apa yang aman digunakan dan bagaimana dosisnya.
- Krim ruam kulit
Krim ruam kulit seperti diphenhydramine dan hidrokortison aman digunakan oleh ibu hamil jika dalam jumlah kecil.
Nah satu hal yang perlu diingat Ma bahwa obat-obat di atas tidak dapat dianggap 100 persen aman dikonsumsi, jadi selalu pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu untuk mengetahui dosis yang aman untuk dikonsumsi ibu hamil.
Editors' Pick
Obat yang Perlu Pengawasan Dokter
Dalam kasus tertentu, ada beberapa obat yang dapat dikonsumsi oleh ibu hamil namun perlu pengawasan ketat dari dokter.
Berikut obat yang bisa dikonsumsi oleh ibu hamil namun perlu pengawasan ketat dari dokter:
- Antibiotik
Obat antibiotik hanya boleh dikonsumsi oleh ibu hamil apabila telah diresepkan oleh dokter. Jika tidak, hindari obat antibiotik ini karena dapat meningkatkan risiko keguguran dan cacat lahir.
Lalu apabila saat hamil dokter meresepkan obat antibiotik, habiskan antibiotik tersebut meski gejalanya sudah mereda.
- Antidepressant
Sebagian besar obat antidepresan dapat digunakan saat hamil meski perlu pengawasan ketat dari psikiater dan obgyn.
- Aspirin
Dosis obat aspirin yang dikonsumsi oleh ibu hamil perlu diawasi oleh dokter. Hal ini lantaran obat aspirin dapat meningkatkan risiko masalah pada bayi baru lahir serta komplikasi seperti pendarahan berlebihan saat melahirkan.
- Ibuprofen
Selanjutnya, obat yang perlu diawasi pemakaiannya oleh dokter saat hamil adalah ibuprofen. Obat untuk meredakan demam dan nyeri ini hanya bisa digunakan oleh ibu hamil jika telah mendapat persetujuan dari dokter.