Bagaimana Zigot Terbentuk dan Menjadi Embrio?
Butuh perjalanan panjang sebelum janin ada di dalam tubuh mama
21 November 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mama yang pernah hamil sebelumnya pasti merasakan betapa ajaibnya perjalanan selama masa kehamilan. Mulai dari merasakan mual, terlambat menstruasi, hasil test pack positif, hingga perut yang semakin lama semakin besar dengan banyak tendangan dari si Kecil.
Belum lagi saat melihat hasil USG, mendengar detak jantung, hingga melihat wajahnya yang semakin mirip Mama atau Papa.
Namun, tahukah Mama bahwa bayi mama melewati banyak perubahan bentuk saat ada di dalam perut? Dia yang awalnya dari sel telur yang berhasil dibuahi, kemudian menjadi zigot yang membelah, lalu menjadi embrio, hingga akhirnya menjadi janin yang setiap perkembangannya bisa Mama rasakan dan ikuti hingga masa persalinan.
Nah, kali ini Popmama.com akan membahas bagaimana transformasi sel telur yang berubah menjadi embrio nih, Ma. Untuk tahu bagaimana keajaiban Tuhan di dalamnya, jangan lupa untuk menyimak informasi yang satu ini, ya!
Editors' Pick
Bagaimana Zigot Terbentuk?
Seperti yang kita ketahui bersama, sel telur yang berada di ovarium biasanya dilepaskan dan kemudian menunggu untuk dibuahi oleh sperma.
Nah, saat masa subur inilah cairan pada serviks berubah menjadi lebih berair dan elastis, sehingga memudahkan sperma untuk berenang cepat menuju sel telur.
Namun, dari sekian banyak sperma yang berenang menuju sel telur dan berusaha untuk membuahinya, hanya ada satu sperma saja yang berhasil.
Setelah berhasil dibuahi oleh sel sperma, maka sel telur akan mengalami perubahan kimiawi yang membuatnya tidak bisa dibuahi oleh sperma lain. Saat itulah sel telur dan sel sperma berubah menjadi zigot.
Transformasi Zigot Menjadi Embrio
Setelah sel telur berhasil dibuahi oleh sel sperma dan menjadi zigot, maka ia kemudian akan membelah dan terus membelah selama beberapa jam dan butuh 5-6 hari sebelum akhirnya menjadi blastocyst, atau bola-bola sel yang hanya terlihat melalui mikroskop. Kira-kira ini akan memakan waktu seperlima dari siklus menstruasi perempuan.
Setelah menjadi blastocyst, ia kemudian bergerak menuju rahim dan menempelkan diri di sana. Saat itulah keajaiban lain terjadi, di mana blastocyst membelah diri menjadi dua, satu membentuk janin dan yang lain membentuk plasenta yang akan membantu janin mendapatkan nutrisi dari Mama di sepanjang masa kehamilan. Saat inilah zigot berubah menjadi embrio.
Apabila usia kehamilan sudah mencapai 10 minggu, maka embrio tersebut sudah tumbuh dan berkembang menjadi janin dan tinggal menunggu sekitar 30 minggu berikutnya untuk bertemu dengan Mama dan Papa di dunia. Menakjubkan sekali, bukan?