Benarkah Tidak Bisa Hamil usai Menjalani Salpingectomy?
Salpingectomy adalah prosedur pengangkatan salah satu atau dua tuba falopi
31 Januari 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sebelum membahas tentang kemungkinan perempuan tidak bisa hamil setelah menjalani salpingectomy, ada baiknya kita ketahui dulu arti dari istilah tersebut ya, Ma.
Salpingectomy adalah istilah medis yang digunakan untuk prosedur pengangkatan satu atau dua tuba falopi pada seorang perempuan. Prosedur ini dilakukan sebagai tindakan atas kondisi tertentu pada tuba falopi, kehamilan ektopik, atau risiko mengidap kanker ovarium.
Nah, agar bisa mengetahui lebih jelas terkait prosedur tersebut dan apakah perempuan tidak bisa hamil setelah menjalani salpingectomy, Mama wajib membaca artikel dari Popmama.com yang satu ini.
Editors' Pick
Apa Itu Prosedur Salpingectomy?
Salpingectomy adalah prosedur medis yang dilakukan melalui operasi untuk mengangkat satu atau dua tuba falopi pada seorang perempuan.
Tuba falopi ini terletak di bagian atas dan menempel pada uterus seperti tanduk. Nah, tuba falopi yang merupakan jalur untuk sel telur menuju uterus, tempat terjadinya pembuahan, inilah yang diangkat saat prosedur salpingectomy.
Prosedur ini juga memiliki dua jenis istilah berbeda ya, Ma, yaitu unilateral salpingectomy dan bilateral salpingectomy.
Unilateral salpingectomy berarti hanya satu tuba falopi saja yang diangkat, sementara bilateral salpingectomy berarti keduanya.
Kondisi Medis Apa Saja yang Mengharuskan Perempuan Mendapat Tindakan Salpingectomy?
Perempuan yang memiliki kondisi medis tertentu terkait tuba falopinya bisa diharuskan menjalani salpingectomy.
Tindakan medis ini juga direkomendasikan untuk perempuan yang berisiko tinggi mengidap kanker payudara atau kanker rahim.
Mengangkat kedua tuba falopi bisa mencegah perempuan mengidap jenis kanker tersebut. Apalagi, kanker rahim bisanya dimulai di tuba falopi.
Selain kondisi tersebut, ada juga berbagai alasan lain yang menjadi penyebab perempuan harus melakukan tindakan salpingectomy.
Kondisi-kondisi medis tersebut, di antaranya kehamilan ektopik, serta ditemukanmya endometriosis, penyumbatan, atau infeksi di tuba falopi.
Usai Menjalani Tindakan Salpingectomy, Apakah Tetap Bisa Hamil?
Seperti yang sudah dijabarkan sebelumnya, tindakan salpingectomy memiliki dua jenis, yaitu unilateral salpingectomy dan bilateral salpingectomy.
Kabar baiknya, tidak semua tindakan medis ini mengharuskan pengangkatan tuba falopi secara keseluruhan lho, Ma.
Jika kasusnya tidak terlalu serius, salpingectomy bisa dilakukan untuk sebagian tuba falopi saja.
Jika hanya sebagian atau salah satu dari tuba falopi saja yang diangkat, maka perempuan masih bisa hamil dengan pembuahan natural.
Namun jika kedua tuba falopi diangkat, maka peluang untuk hamil tetap ada, namun harus melalui IVF (In Vitro Fertilization), dengan syarat uterus masih dalam kondisi yang sehat.
Itulah tadi pembahasan tentang salpingectomy. Semoga bisa menjawab pertanyaan Mama tentang peluang perempuan hamil setelah menjalani salpingectomy, ya.
Baca juga:
- 7 Tips untuk Meningkatkan Peluang Hamil di Usia 30-an
- Hati-Hati, Ini 5 Tanda Papa Alergi Kondom
- 5 Tips Sukses Program Hamil untuk Perempuan dengan Haid Tidak Teratur