Cara Mengobati Endometriosis, Mulai dari Konsumsi Obat hingga Operasi
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk membuat penderita endometriosis merasa lebih baik
20 Mei 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Endometriosis termasuk penyakit yang menyerang lebih dari 150.000 perempuan Indonesia per tahunnya. Karena itu, kamu perlu tahu bagaimana cara mengobati endometriosis dengan melihat sudut pandang medis.
Endometriosis adalah suatu gangguan dimana ada jaringan yang tumbuh di luar rahim, padahal bentuk jaringannya mirip dengan yang tumbuh di dalam rahim. Jaringan ini biasanya tumbuh di indung telur, saluran telur, atau justru di usus.
Melihat banyaknya penderita dan pertambahan jumlah pengidapnya setiap tahun di Indonesia, maka kali ini Popmama.com akan membahas tentang bagaimana cara mengobati endometriosis. Yuk, kita simak bersama!
Apakah Endometriosis Bisa Disembuhkan?
Sayangnya, tidak ada yang bisa dilakukan untuk benar-benar menyembuhkan endometriosis. Sejauh ini, yang bisa dokter dan tim medis lakukan adalah dengan melakukan perawatan pasien sesuai dengan sejauh mana endometriosis menyerang mereka.
Selain itu, perawatan endometriosis bisa dibilang cukup sulit. Sebab, perawatan hanya dilakukan untuk meredakan gejala endometriosis saja, sehingga tidak mengganggu aktivitas sehari-hari.
Perawatan endometriosis ini dilakukan untuk meredakan rasa nyeri, memperlambat perkembangan jaringan endometriosis, meningkatkan kesuburan, dan harapannya bisa menghentikan kondisi tersebut agar tidak kembali lagi.
Editors' Pick
Cara Menentukan Perawatan yang Tepat untuk Penderita Endometriosis
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, perawatan endometriosis disesuaikan dengan sejauh apa penyakit tersebut menyerang penderitanya.
Biasanya, ginekolog akan mendiskusikan perawatan apa yang akan dilakukan berikut dengan kelebihan dan risikonya.
Saat sedang menentukan perawatan seperti apa yang akan dipilih, ada bebeberapa hal yang sebaiknya dipertimbangkan oleh penderita endometriosis, seperti:
- Usia penderita.
- Apa gejala yang menjadi sumber kekhawatiran, seperti sakit yang tidak tertahan atau kesulitan hamil.
- Meskipun kamu ingin hamil, beberapa jenis perawatan mungkin akan membuatmu tidak bisa hamil.
- Bagaimana perasaan penderita tentang tindakan operasi.
- Apakah penderita pernah melakukan perawatan tertentu sebelumnya.
Namun, pengobatan sebenarnya tidak harus dilakukan jika gejalanya ringan, tidak punya masalah kehamilan, atau penderita sudah mendekati usia menopause. Meskipun sekali lagi, pengobatan akan mengurangi gejala yang ada.
Beberapa kasus endometriosis bisa membaik dengan sendirinya, namun bisa juga semakin parah jika diabaikan. Jadi, ini harus menjadi perhatian khusus bagi penderita endometriosis.
Satu pilihan yang mungkin adalah dengan rutin melihat bagaimana perkembangannya, gejala apa yang muncul, dan melakukan perawatan saat semakin memburuk.
Obat-obatan yang Bisa Dikonsumsi Penderita Endometriosis
Obat-obatan anti-radang seperti ibuprofen atau paracetamol mungkin akan digunakan untuk melihat apakah bisa meredakan nyeri pada penderita endometriosis. Keduanya bisa saja dikonsumsi bersamaan jika sakitnya sangat parah.
Obat pereda nyeri ini bisa dibeli di apotek dan biasanya tidak memiliki banyak efek samping. Nah, jika ternyata setelah mengonsumsi pereda nyeri tapi belum juga sembuh, penderita endometriosis sebaiknya memeriksakan diri ke dokter.
Perawatan Hormon pada Penderita Endometriosis
Tujuan dari perawatan hormon adalah untuk membatasi atau menghentikan produksi hormon estrogen yang memicu pertumbuhan jaringan endometriosis. Namun, membatasi produksi hormon estrogen juga akan mengurangi jumlah jaringan lain dalam tubuh.
Kabar baiknya, perawatan hormon tidak akan mempengaruhi pelekatan jaringan yang menyatukan organ-organ dalam tubuh. Kabar buruknya, perawatan hormon tidak bisa meningkatkan kesuburan.
Beberapa perawatan hormon untuk penderita endometriosis meliputi:
- Kombinasi pil kontrasepsi oral.
- Progestogens, meliputi sistem intrauterin, suntikan kontrasepsi, serta implan dan pil progestogen.
Bukti menunjukkan bahwa perawatan hormon ini cukup bisa merawat penderita endometriosis, tapi ternyata memiliki beberapa efek samping yang berbeda-beda.
Karena umumnya menggunakan pil dan suntikan kontrasepsi, maka beberapa perawatan hormon mungkin akan menurunkan peluang hamil. Namun kamu tidak perlu khawatir, karena efek ini tidak permanen.
Tindakan Operasi pada Penderita Endometriosis
Tindakan operasi bisa digunakan untuk mengangkat atau merusak area jaringan endometriosis, dimana bisa meredakan gejala dan meningkatkan fertilitas. Jenis operasi akan disesuaikan dengan dimana letak jaringan ini tumbuh.
Pilihan utama dari operasi pada endometriosis adalah laparoscopy dan hysterectomy. Namun, tindakan laparoscopy lebih umum dilakukan dibandingkan dengan hysterectomy.
Laparoscopy dilakukan dengan membuat lubang kecil pada perut pasien endometriosis, sehingga jaringan endometriosis bisa dihancurkan dan dibersihkan. Biasanya, pasien akan dibius total saat tindakan ini dilakukan.
Meskipun laparoscopy bisa meningkatkan kesuburan dan menghilangkan gejala, namun endometriosis bisa tumbuh kembali, apalagi jika ada jaringan yang tertinggal di dalam tubuh.
Sebagai upaya pencegahannya, pasien biasanya diminta untuk mengonsumsi obat hormon sebelum dan sesudah operasi dilakukan.
Jika laparoscopy tidak berhasil dan penderita endometriosis tidak lagi berencana punya anak, maka pengangkatan rahim atau yang biasa disebut hysterectomy bisa dilakukan.
Tidakan operasi jenis apapun tentu memiliki risikonya masing-masing. Karenanya, penderita endometriosis sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sambil mempertimbangkan manfaat dan risikonya.
Nah, itu dia tadi penjelasan tentang bagaimana cara mengobati endometriosis. Apakah kamu salah satu yang sedang berjuang dengan penyakit ini? Jika iya, semoga jenis pengobatan di atas bisa jadi bahan pertimbangan untukmu, ya!
Baca juga:
- Ini Makanan Pantangan untuk Pengidap Endometriosis, Hindari Ya!
- Apakah Perempuan dengan Endometriosis Bisa Hamil?
- Deretan Artis Hollywood yang Didiagnosis Punya Endometriosis