10 Faktor yang Mempengaruhi Kesuksesan IVF
Gaya hidup dan kehamilan sebelumnya juga mempengaruhi
2 Februari 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
In vitro fertilization atau IVF adalah sebuah proses panjang yang rumit dan melibatkan banyak hal. Karena itulah, ada berbagai macam faktor yang mempengaruhi kesuksesan IVF.
Jika sedang program hamil dan ingin mencoba IVF, ada baiknya Mama dan Papa menyimak artikel dari Popmama.com berikut ini, agar bisa mengetahui apa saja sih faktor yang mempengaruhi kesuksesan IVF?
1. Donor sel telur
Faktor pertama yang mempengaruhi kesuksesan IVF adalah donor sel telur.
Untuk perempuan yang ingin melakukan IVF tapi terkendala dengan kualitas sel telurnya, maka donor sel telur bisa jadi solusinya.
Sayangnya, tidak semua negara memperbolehkan untuk melakukan hal tersebut, salah satunya di Indonesia.
Jadi, untuk perempuan dengan kendala kualitas sel telur sebaiknya mengonsultasikan hal ini ke dokter dan meminta saran agar mendapat jalan keluar terbaik yang tidak menyalahi aturan negara.
2. Gaya hidup
Faktor kedua yang mempengaruhi kesuksesan IVF adalah gaya hidup.
Setidaknya, berhentilah merokok dan minum alkohol 3 bulan sebelum mencoba program IVF. Kedua hal ini akan menurunkan risiko keberhasilan IVF.
Selain itu, jaga berat badan tubuh agar tidak obesitas. Jika berat badan sesuai dengan BMI atau body mass index, akan jauh lebih baik.
3. Kehamilan sebelumnya
Faktor ketiga yang mempengaruhi keberhasilan IVF adalah riwayat kehamilan sebelumnya.
Jika Mama sebelumnya sudah pernah hamil dengan cara alami, maka kemungkinan keberhasilan IVF sangat tinggi.
Namun, jika Mama atau Papa memiliki permasalahan terkait fertilitas, maka persentase keberhasilannya akan lebih rendah.
Karenanya, konsultasikan dengan dokter lebih jauh. Siapa tahu, Mama dan Papa bisa meningkatkan peluang keberhasilan meski memiliki masalah fertilitas.
4. Kualitas sel telur dan embrio
Faktor keempat yang mempengaruhi kesuksesan IVF adalah kualitas sel telur dan embrio.
Kualitas sel telur dan embrio tidak berdiri sendiri. Keduanya dipengaruhi oleh beberapa faktor yang ada di daftar ini, seperti umur, reseptivitas uterus, protokol COH, dan kualitas sperma.
Jika keempat faktor tersebut baik, maka kualitas sel telur dan embrio pun akan baik juga.
Editors' Pick
5. Kualitas sperma
Faktor kelima yang mempengaruhi kesuksesan IVF adalah kualitas sperma.
Meskipun 90 persen masalah kromosom embrio dipengaruhi oleh kualitas sel telur, bukan berarti kita bisa mengesampingkan kualitas sperma, ya.
Kualitas sperma tetap perlu diperhatikan, dan jika ada masalah, biasanya akan dibantu dokter menggunakan teknologi yang ada, demi mencapai kesuksesan IVF.
6. Protokol COH
Faktor keenam yang mempengaruhi kesuksesan IVF adalah protokol COH atau controlled ovarian stimulation.
Protokol ini merincikan jenis obat kesuburan apa saja yang diberikan dan kapan harus mengonsumsinya. Protokol ini memerlukan akurasi waktu dan pemberian dosisnya.
Protokol ini juga akan berbeda-beda pada setiap individu karena disesuaikan dengan ovulasinya.
Nah, saat ini ada beberapa jenis protokol COH. Jadi demi kesuksesan IVF, konsultasikan dengan dokter protokol mana yang paling sesuai dengan kondisi kesehatan, ya.
7. Reseptivitas uterus
Faktor ketujuh yang mempengaruhi kesuksesan IVF adalah reseptivitas uterus dan ini sama pentingnya dengan kualitas embrio.
Jika diibaratkan dengan bercocok tanam, maka kualitas benih (embrio) dan tanahnya (reseptivitas uterus) harus baik. Jika keduanya terganggu, maka persentase tumbuhnya tanaman sehat pun akan berkurang.
Faktor-faktor yang mempengaruhi reseptivitas atau penerimaan uterus ini, diantaranya ketebalan lapisan rahim, imunologi, dan kontur rongga rahim.
8. Tipe masalah fertilitas
Faktor kedelapan yang mempengaruhi kesuksesan IVF adalah tipe masalah fertilitas.
Meskipun memiliki masalah fertilitas, bukan berarti tidak bisa hamil setelah program IVF, ya. Sebab, program IVF berhasil di banyak pasangan yang memiliki masalah fertilitas, loh.
Masalah-masalah fertilitas tersebut, seperti fibroid tumors, uterine abnormalities, dual infertility, ovarian dysfunction dan banyaknya waktu yang sudah diusahakan pasangan untuk hamil.
Dengan kata lain, semakin lama menunda untuk mencoba program IVF, maka semakin kecil pula kemungkinan berhasilnya.
9. Transfer embrio
Faktor kesembilan yang mempengaruhi kesuksesan IVF adalah transfer embrio.
Sampai saat ini, banyak orang beranggapan bahwa transfer embrio adalah momen yang paling penting saat IVF.
Kesehatan embrio dan menempelkannya di rahim sangat dipengaruhi oleh transfer yang tanpa cela. Halangan terkait waktu dan faktor biologis bisa menggagalkan proses ini.
10. Usia
Faktor kesepuluh yang mempengaruhi keberhasilan IVF adalah usia.
Perempuan di usia 24-34 tahun memiliki persentase keberhasilan IVF paling tinggi, yaitu 32.2 persen. Persentase tinggi ini disebabkan oleh rentang usia perempuan yang paling subur.
Setelah usia 40 tahun, persentase keberhasilan IVF akan turun menjadi 13.6 persen dan akan terus menurun seiring bertambahnya usia.
Meskipun peluangnya terus menurun, Mama bisa mengeksplor pilihan IVF. Sebab, persentase ini akan berbeda, menyesuaikan kondisi tubuh dan riwayat kesehatan masing-masing perempuan.
Nah, itu dia tadi 10 faktor yang mempengaruhi kesuksesan IVF. Jika Mama dan Papa sedang mencoba program hamil IVF, jangan lupa untuk menjaga pola hidup yang sehat, ya. Semoga berhasil!
Baca juga:
- 7 Pertanyaan yang Sering Ditanyakan Seputar IVF
- 12 Tahun Menanti, Begini Perjalanan IVF Dhea Ananda hingga Hamil
- Cara Menghitung Hari Prediksi Lahir Bayi Tabung (IVF)