Jenis Tes Kesuburan yang Perlu Kamu Tahu sebelum Program Hamil
Tes kesuburan apa saja yang sudah kamu ketahui?
21 November 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Setelah menikah, banyak sekali pasangan ingin segera punya anak. Entah karena sudah merasa siap, merasa cukup usia, atau karena sudah terlalu lama menanti.
Namun sebelum memutuskan untuk program hamil, ada baiknya kamu memahami beberapa jenis tes kesuburan terlebih dahulu.
Tes kesuburan boleh dilakukan untuk semua pasangan, entah yang sudah menikah atau yang baru akan menikah. Namun, tidak semua pasangan melakukannya. Beberapa pasangan justru baru melakukan tes kesuburan saat belum berhasil punya anak.
Nah, sebelum memulai program hamil, ada baiknya kamu mengetahui informasi seputar tes kehamilan. Yuk, simak penjelasan dari Popmama.com berikut ini agar kamu punya pandangan tentang tes kesuburan!
Editors' Pick
Jenis Tes Kesuburan yang Perlu Kamu Ketahui
Setelah memeriksakan diri ke dokter kandungan, kamu mungkin akan diminta untuk melakukan beberapa atau salah satu dari tes kesuburan berikut ini:
- Chlamydia test. Chlamydia termasuk salah satu infeksi seksual menular yang cukup populer. Infeksi ini bisa menyebabkan radang panggul hingga infertilitas.
- Ultrasound scan. Tes ini dilakukan untuk mengecek apakah ada ketidaknormalan pada ovarium, rahim, hingga tuba falopi. Tes ini dilakukan dengan cara memasukkan alat melalui vagina.
- Sperm test. Sepertiga masalah pasangan yang tidak juga punya anak terletak pada laki-laki. Karenanya, penting untuk mengecek jumlah, bentuk, dan pergerakan sperma.
- Hormone test. Tes ini menggunakan sampel darah untuk mengecek hormon progesteron. Jika siklus menstruasi tidak normal, maka kamu mungkin akan diminta untuk melakukan tes untuk mengecek hormon gonadotrophins.
- Hysterosalpingogram. Tes ini dilakukan setelah memasukkan cairan khusus ke dalam vagina untuk mengecek apakah ada penyumbatan pada tuba falopi.
- Laparoscopy. Tes ini biasanya dilakukan jika dokter mendiagnosis adanya ketidaksuburan, sehingga perlu pengecekan lebih dalam dengan memasukkan alat lewat perut bagian bawah. Sama halnya dengan hysterosalpingogram, tes ini dilakukan untuk mengecek sumbatan dalam rahim.
- Hysteroscopy. Tes ini juga dilakukan dengan memasukkan alat ke melalui serviks ke bagian rahim untuk melihat apakah ada fibroid, luka pada jaringan, dan masalah kesehatan lainnya.
- Cervical mucus test dan postcoital test. Tes ini dilakukan untuk mengetahui kualitas lendir serviks dan bagaimana sperma bisa berinteraksi dengan lendir serviks saat sedang berhubungan intim. Tes ini biasanya dilakukan sebelum masa ovulasi.
Apa yang Akan Dokter Tanyakan saat Kamu dan Pasangan Memeriksakan Kesuburan?
Jika kamu sudah berhubungan seks secara rutin dan tidak menggunakan pengaman selama lebih dari satu tahun tapi belum juga memiliki anak, maka kamu perlu memeriksakan diri ke dokter dan melakukan tes kesuburan.
Saat memeriksakan diri, dokter biasanya akan menanyakan beberapa pertanyaan, seperti berapa lama kamu dan pasangan mencoba punya anak, seberapa sering berhubungan seks, riwayat kesehatanmu dan pasangan, kesehatan secara umum dan gaya hidup, serta bagaimana siklus menstruasimu.
Dengan memahami bagaimana kondisimu dan pasangan, maka dokter bisa mengetahui sebaiknya kamu atau pasangan melakukan tes kesuburan apa.