Kenali Pengaruh Alat Kontrasepsi Terhadap Kehamilan Berikutnya
Apapun alat kontrasepsi, punya efek yang berbeda bagi setiap perempuan
17 Juni 2018
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Penggunaan alat kontrasepsi memang memengaruhi kesuburan Mama setelah memakainya selama beberapa tahun. Saat Mama berencana hamil lagi, sangat mungkin tubuh Mama butuh penyesuaian setelah berhenti dari alat kontrsepsi.
Menurut profesor obstetri dan ginekologi dari John Hopkins University Medical School di Baltimore, Amerika Serikat Paul Blumenthal, M.D., bahwa beberapa kondisi tertentu, saat berhenti menggunakan alat kontrasepsi, kesuburan akan kembali, meski tidak maksimal.
Beberapa faktor memengaruhi kondisi tersebut, diantaranya adalah faktor usia dan gaya hidup.
Saat berhenti menggunakan kontrasepsi dan berencana hamil, usia Mama tidak sama saat mencoba hamil di kehamilan pertama. Seiring bertambahnya usia, kualitas dan kuantitas telur juga menurun.
Belum lagi gaya hidup dan masalah kesehatan pada Mama yang bisa memengaruhi kesuburan.
Berikut beberapa alat kontrasepsi yang perlu Mama ketahui efeknya pada kesuburan agar Mama bisa merencanakan kehamilan kembali secara tepat.
1.Metode Barrier (kondom)
Penggunaan kondom sangat tidak memengaruhi kesuburan kamu. Kamu bisa hamil kapanpun saat menginginkannya sebab sifat kondom hanya menghalangi bertemunya sperma ke sel telur saat digunakan pada tubuh.
Kondom justru melindungi kamu dan pasangan dari penyakit kelamin menular seperti klamidia dan gonore yang menyebabkan ketidaksuburan. Mama cukup mencatat masa subur untuk mengetahui waktu yang tepat untuk berhubungan suami-istri agar segera hamil.
2. Pil KB
Pil KB punya effek yang berbeda pada setiap perempuan. Saat mengonsumsi obat hormonal ini, ada perempuan yang menstruasinya jadi teratur sehingga mudah untuk hamil kembali, tapi ada juga yang membuat indung telur mereka jadi bermasalah.
"Sebagian besar kasus amenore (saat tidak mendapatkan menstruasi selama berbulan-bulan setelah berhenti minum Pil KB) bisa disebabkan faktor lainnya seperti usia, berat badan , atau masalah fisiologis,” jelas Dr. Blumenthal.
Bukti penelitian terbaru di Amerika menunjukan 80 persen perempuan hamil setelah setahun berhenti mengonsumsi Pil KB. Habiskan sisa Pil KB bulanan Mama sebelum merencanakan kehamilan, saran lain dari dokter adalah dengan menggunakan kondom selama 1-2 periode siklus menstruasi pasca berhenti konsumsi Pil KB.
Cara ini berfungsi untuk membantu Mama melacak siklus menstruasi jadi tahu kapan waktu yang tepat (masa subur) untuk berhubungan suami-istri agar segera hamil.
Baca Juga: Popmama x Andalan Sukses Adakan Afternoon Soiree di Bandung
Baca Juga: #CantikkuRutinitasku: Keseruan Afternoon Soiree Bersama Pil KB Andalan
Editors' Pick
3. Depo-Provera (Suntik KB)
Kontrasepsi hormonal lainnya adalah depo-provera yaitu dengan menyuntikan obat untuk menurunkan kesuburan perempuan dengan periode tertentu atau dikenal dengan suntik KB.
Penggunaan KB suntik nggak disarankan buat Mama yang ingin hamil secara cepat, sebab efek pengendalian kesuburannya cukup lama.
Menurut asisten profesor obgyn di Columbia University Medical Center, New York, Anne R. Davis, M.D., meski kerja maksimal KB suntik akan berhenti setelah 3 bulan pasca penyuntikan, tapi efeknya pada kesuburan bisa lebih dari 10 bulan.
Tapi ada juga kemungkinan bagi Mama langsung mendapatkan kehamilan setelah 3 bulan disuntik, meskipun kecil persentasenya.
4. KB Implan
KB implan adalah tabung tipis berbahan plastik yang mengandung hormon progestogen untuk menebalkan atau mengentalkan lendir serviks sehingga menghambat sperma membuahi sel telur. Sekali pasang, KB implan akan bertahan selama 3-5 tahun.
Saat Mama menginginkan kehamilan, KB implan cukup dicopot dan kesuburan akan kembali.
Menurut Dr. Blumenthal bahwa saat implan dikeluarkan, tidak ada efek residual pada kesuburan. Sehingga Mama yang menggunakan KB implan nggak perlu khawatir dengan masalah kesuburan, dan bisa mendapatkan kehamilan secepatnya.
Umumnya, hanya butuh waktu 1-3 bulan agar kesuburan Mama kembali normal dan positif hamil.
5. IUD
Alat kontrasepsi IUD (Intra Uterine Device) yang berbentuk spiral ini mencegah kehamilan dengan cara memasangkannya ke dalam vagina. Di tahun 1980an secara global banyak laporan bahwa penggunaan IUD tertentu bisa menyebabkan radang panggul yang mengakibatkan infertilitas.
Syukurnya, kata Dr Blumenthal, hal ini bukan karena alat IUD tapi disebabkan Penyakit Menular Seksual (PMS) karena sering berganti-ganti pasangan.
Sedangkan bagi perempuan dengan monogami seksual, potensi radang panggul sangat kecil sehingga kesuburan nggak terganggu. Umumnya, setelah melepas IUD, kesuburan langsung kembali dan kemungkinan hamil bisa terjadi dengan cepat. Sebab menurut Dr.
Blumenthal saat IUD dilepas tidak akan memengaruhi indung telur dalam proses ovulasi pada periode berikutnya. IUD berada di peringkat kedua setelah Pil KB dalam mengembalikan kesuburan secara cepat.
6. Sterilisasi
Kontrasepsi steril umumnya digunakan oleh pasangan yang tidak ingin hamil lagi. Tapi jika Mama terlanjur menjalankan kontrasepsi ini dan menginginkan kehamilan, itu bisa terjadi. Mama akan melakukan operasi penyambungan saluran telur yang telah diikat atau dipotong (pengembalian ligasi tuba).
Data medis mencatat bahwa kemungkinan hamil pasca operasi ini hanya sekitar 40-70 persen, bergantung pada usia, jangka waktu penggunaan alat steril, metode operasi, dan panjang tabung yang tersisa. Dr. Davis juga mengatakan bahwa hamil pasca lepas dari alat steril justru berpotensi mengalami kehamilan ektopik (di luar rahim).
Pengembalian kesuburan pasca sterilisasi justru terjadi pada laki-laki. Sekitar 85-97 persen laki-laki akhirnya mengeluarkan sperma saat ejakulasi, dan setengah dari persentase tersebut mendapatkan kehamilan pada pasangannya. Meski begitu, butuh waktu 12 bulan pasca melepaskan vasektomi hingga terjadi kehamilan. Pasangan yang telah melakukan sterilisasi bisa merencanakan kehamilan kembali melalui cara IVF (In vitro fertilisation) atau bayi tabung. Sperma dan sel telur bisa diambil langsung dan dibuahi agar terjadi kehamilan.
Dengan mengetahui cara kerja alat kontrasepsi terhadap kesuburan, Mama jadi tidak perlu khawatir untuk merencanakan kehamilan kembali. Selain menjalani hidup sehat dengan konsumsi makanan yang mendukung kehamilan serta mulitivitamin, Mama perlu memperhatikan posisi berhubungan seks yang paling efektif untuk hamil. Selebihnya berdoa dan bersabar, terus berpikir positif agar Mama tidak depresi sehingga menghambat kehamilan.
TAGS : alat kontrasepsi, rencana hamil, kesuburan, Pil KB, IUD, Suntik KB, KB Implan, Siklus menstruasi