Siklus Haid yang Pendek Bikin Perempuan Sulit Hamil, Benarkah?
Penelitian menunjukan siklus haid 26 hari atau kurang menurunkan potensi perempuan untuk hamil
15 Oktober 2018
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tahu nggak sih berapa lama siklus menstruasi kamu? Ini penting lho diketahui, sebab panjang atau pendek siklus menstruasi berpengaruh pada kesuburan. Bahkan sebuah studi di Boston University School of Public Health (SPH) menunjukan bahwa siklus haid yang pendek bikin perempuan sulit hamil.
Begitu juga dengan siklus haid yang dimulai lebih cepat atau lebih lama berhubungan dengan penurunan kesuburan.
Umumnya, siklus menstruasi normal adalah 28 hari. Tapi pada penelitian ini rata-rata panjang siklus peserta adalah 29 hari, dan ditemukan bahwa perempuan dengan siklus menstruasi 26 hari atau kurang dari itu memiliki kesuburan yang rendah sehingga mengurangi kemungkinan untuk hamil.
Mengutip conceivable.com, menstruasi yang jauh menyimpang dari siklus 28 hari, pada beberapa perempuan berpotensi menurunkan kesempatannya untuk hamil sampai 50 persen.
Selain itu, menstruasi yang dimulai pada usia kurang dari usia 12 tahun dan saat usia lebih dari 15 tahun juga diketahui mengurangi kesuburan, dibandingkan dengan mereka yang menstruasinya dimulai pada usia 12-13 tahun.
Temuan ini diumumkan pada jurnal Annals of Epidemiology dengan melibatkan lebih dari 2.100 perempuan yang mencoba untuk hamil. Penelitian yang dipimpin Amelia Wesselink, kandidat doktor di departemen epidemiologi SPH ini dilakukan menggunakan kuesioner untuk mengetahui karakteristik siklus menstruasi dan status kehamilan mereka untuk menemukan hubungan antara keduanya.
Beberapa peserta memetakan siklus menstruasi mereka setiap hari melalui program online Fertility Friend.
Editors' Pick
Siklus haid yang pendek berdampak negatif pada kesuburan
"Sesuai dengan penelitian sebelumnya, kami menemukan bahwa siklus haid pendek dikaitkan dengan pengurangan kemampuan kehamilan di Amerika Utara, tidak bergantung pada usia, siklus tidak teratur, dan riwayat penyakit reproduksi," kata peneliti.
Para periset juga menambahkan bahwa hasil studi ini menunjukkan karakteristik siklus menstruasi berfungsi sebagai penanda potensi kesuburan saat merencanakan kehamilan. Mengapa?
Sebab siklus menstruasi ditandai oleh proses dalam sistem hipotalamus-hipofisis-ovarium, dan dalam penelitian menemukan bahwa siklus haid yang pendek bikin perempuan sulit hamil karena kemungkinan mencerminkan penuaan ovarium dan kurangnya ovulasi.
Siklus menstruasi yang pendek mengakibatkan tiga hal terkait kesuburan seorang perempuan, seperti kualitas telur yang rendah, ketidakmampuan untuk mempertahankan kehamilan, dan ovulasi dini.
Peserta dalam studi yang dinamai PRESTO (Pregnancy Study Online) ini, berusia 21 sampai 45 tahun dan telah berusaha untuk hamil selama enam siklus menstruasi. Para peneliti melacak status kehamilan mereka melalui kuesioner yang dilakukan selama dua bulan sekali.
PRESTO melaporkan bahwa perempuan dengan gejala depresi berat berpotensi mengalami penurunan kesempatan untuk hamil. Tapi menurut mereka, penggunaan obat psikotropika untuk depresi tidak mengganggu kesuburan.
Selain Wesselink, penelitian ini dibantu oleh penulis senior Shruthi Mahalingaiah yang juga asisten profesor kebidanan dan ginekologi di Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Boston dan asisten epidemiologi SPH. Shruthi juga merupakan spesialis endokrinologi dan infertilitas reproduksi.
Fakta Mengerikan
Fakta ini mungkin tampak menakutkan. Tapi kamu tetap berpeluang untuk hamil kok. Asalkan mengatur fungsi hormon dengan melakukan gaya hidup sehat. Periksakan gangguan siklus menstruasi kamu ke dokter kandungan untuk diketahui masalahnya dan ditemukan solusi yang tepat.
Sehingga kamu mendaptakan sikluas menstruasi yang normal, setidaknya sekitar 28 hari seperti pada perempuan normal umumnya. Dengan begitu kesuburan akan meningkat dan kamu berpeluang besar untuk hamil.