Benarkah Demam Bisa Menandakan Kehamilan?
Sebenarnya temperatur tubuh sudah lama digunakan untuk memeriksa kesuburan
10 Maret 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sebelum memastikan kehamilan melalui tes pack, banyak perempuan seringkali menebak-nebak apakah ia hamil hanya dengan mengamati perubahan di tubuhnya.
Salah satu gejala di awal kehamilan yang biasanya cukup banyak para perempuan laporkan yakni demam. Sebenarnya temperatur tubuh sudah lama digunakan untuk memeriksa kesuburan. Singkatnya, suhu tubuh basal terkait dengan hormon progesteron dapat digunakan untuk melacak ovulasi.
Sehingga beberapa perempuan rutin mengukur suhu tubuhnya di pagi hari dengan termometer basal tubuh khusus untuk mengevaluasi kesuburan sebelum melakukan program kehamilan.
Namun, benarkah demam bisa menandakan kehamilan? Atau apakah normal jika demam dialami oleh ibu hamil di awal kehamillannya?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, berikut Popmama.com telah merangkum informasinya untuk Mama. Yuk, kita simak penjelasannya!
1. Benarkah demam menandakan kalau perempuan sedang hamil?
Melansir dari Baby Center, demam bukanlah tanda umum kehamilan, meskipun beberapa perempuan mengalami sedikit peningkatan suhu seiring dengan peningkatan progesteron yang terjadi pada awal kehamilan.
Progesteron dan suhu naik dimulai tepat setelah ovulasi, itulah sebabnya mencatat suhu dapat membantu Mama melacak kesuburan dan kehamilan.
Setelah hamil, tubuh mama terus memproduksi progesteron yang membantu menjaga lapisan rahim yang sehat, menjaga tubuh dari kontraksi saat rahim tumbuh dan membantu tubuh mempersiapkan diri untuk menyusui.
Kenaikan suhu yang terjadi saat progesteron mulai meningkat adalah kenaikan kecil dan normal karena seharusnya tetap jauh di bawah ambang batas demam sekitar 38 celcius.
2. Demam yang dialami ibu hamil
Selama kehamilan, tubuh mama mungkin juga lebih rentan terhadap infeksi seperti pilek dan flu.
Kehamilan memang melemahkan sistem kekebalan tubuh untuk membantu memastikan bahwa tubuh tidak menolak janin yang sedang berkembang.
Perubahan pada sistem pernapasan juga dapat membuat ibu hamil lebih rentan terhadap gejala seperti pilek, flu serta demam.
Seseorang mengalami demam saat suhu tubuhnya naik hingga 100,4°F, sekitar 38°C atau bahkan lebih tinggi. Ibu hamil bisa mengalami gejala lain yang biasanya disertai demam antara lain:
- Gemetaran,
- Sakit kepala,
- Kehilangan selera makan,
- Merasa lelah atau mengantuk
- Dehidrasi
- Berkeringat
Namun, Mama perlu waspada sebab demam biasanya menunjukkan bahwa tubuh sedang berusaha melawan infeksi. Akibatnya, siapa pun yang mengalami demam atau gejala penyakit lain selama kehamilan harus segera memeriksakannya ke dokter.
Editors' Pick
3. Tanda-Tanda awal kehamilan
Melansir dari Medical News Today, tubuh mengalami banyak perubahan selama kehamilan. Beberapa perempuan mungkin mengalami gejala tertentu atau bahkan tidak ada gejala sama sekali.
Inilah beberapa tanda awal kehamilan bisa dialami beberapa perempuan di antaranya :
- Melewatkan periode menstruasi. Salah satu tanda kehamilan yang pertama dan paling umum adalah periode menstruasi yang terlewat. Namun, terlambatnya haid tidak selalu berarti bahwa seseorang hamil.
- Perdarahan dan bercak implantasi. Perdarahan bisa terjadi saat sel telur menempel pada rahim. Bercak adalah perdarahan ringan yang biasanya tidak berlangsung selama periode menstruasi rata-rata. Cairan biasanya berwarna merah muda pucat atau coklat. Meskipun perdarahan vagina sering terjadi pada trimester pertama dan 15-25 persen ibu hamil mengalaminya, tapi ada baiknya untuk memeriksakannya ke dokter.
- Sakit kepala dan pusing. Peningkatan aliran darah dan perubahan hormonal dapat menyebabkan sakit kepala, pusing, atau pingsan.
- Payudara sakit. Payudara membengkak dan nyeri dapat disebabkan oleh perubahan hormonal pada awal kehamilan.
- Mual dan muntah. Mual dan muntah pada awal kehamilan dikenal sebagai "morning sickness", meskipun gejalanya dapat menyerang kapan saja siang atau malam.
- Kelelahan. Merasa lelah adalah gejala umum, terutama pada trimester pertama. Perubahan hormon dapat membuat seseorang merasa lebih lelah.
- Sering buang air kecil. Pada awal kehamilan, seringnya buang air kecil disebabkan oleh pelepasan human chorionic gonadotropin (hCG), hormon yang meningkatkan aliran darah ke area panggul. Juga, pada tahap kehamilan mendatang, rahim mengembang dan bisa mendorong kandung kemih.
- Mengidam makanan. Beberapa perempuan yang hamil biasanya mulai mengidam makanan tertentu, tidak menyukai aroma orang lain atau menjadi sensitif terhadap bau tertentu.
- Perubahan suasana hati. Perubahan hormon dapat menyebabkan perubahan suasana hati, dan seseorang mungkin merasa bahagia sesaat dan kemudian bisa sangat sedih.
- Mimisan dan gusi berdarah. Peningkatan aliran darah selama kehamilan dapat menyebabkan gejala-gejala ini.
- Hidung tersumbat. Pembuluh darah di saluran hidung dapat melebar pada awal kehamilan, menyebabkan hidung tersumbat. Hidung tersumbat juga bisa terjadi dengan pilek atau flu.
Beberapa gejala awal kehamilan dapat disertai hot flushes dan dalam beberapa kasus dapat disertai demam meski tidak mengalami peningkatan suhu yang terlalu tinggi.
4. Mengapa kenaikan suhu tubuh bisa terjadi di awal kehamilan?
Saat seorang perempuan hamil, volume darah di tubuh meningkat. Memiliki lebih banyak darah dapat membuat tubuh lebih hangat dan bahkan lebih banyak berkeringat karena mudah gerah.
Pada sekitar 6 minggu kehamilan, volume darah dalam tubuh semakin meningkat. Darah ekstra membantu plasenta berkembang dan ini penting untuk memastikan suplai darah tambahan untuk janin dan memberinya nutrisi.
Pada minggu ke-16 kehamilan, aliran plasma darah ke ginjal meningkat sebesar 75 persen dan terus meningkat hingga ke tahap kehamilan selanjutnya.
Aliran darah ekstra ini menandakan bahwa adanya percepatan kerja metabolisme sehingga menciptakan lebih banyak panas tubuh. Karena alasan ini, seorang perempuan cenderung merasa tubuhnya lebih hangat selama kehamilan.
Tubuh mengalami sejumlah besar perubahan lain selama kehamilan. Tingkat hormon berfluktuasi, rahim mengembang untuk memberi ruang bagi bayi yang sedang tumbuh dan organ plasenta tumbuh di tubuh untuk menopang janin.
Gejala kehamilan terjadi karena perubahan ini, meskipun tidak semua orang mengalami gejala yang sama. Beberapa perempuan biasanya hampir tidak memperhatikan gejala ini.
5. Cara memastikan apakah seseorang hamil atau tidak
Satu-satunya cara untuk memastikan kehamilan adalah dengan melakukan tes. Sebagian besar tes kehamilan mengeklaim hingga 99 persen akurat, meskipun akurasi bergantung pada banyak faktor, seperti waktu dan mengikuti instruksi dengan benar.
Setelah seorang perempuan hamil, tingkat hormon hCG mulai meningkat. Tetapi jika seseorang melakukan tes terlalu dini, levelnya mungkin belum terdeteksi.
Untuk meningkatkan keakuratan tes kehamilan, tunggu sampai setelah periode menstruasi terlewat dan lakukan tes dengan tes pack di pagi hari atau paling akurat untuk memastikan kehamilan yakni dengan pemindaian ultrasound (USG).
6. Segera lakukan pemerikasaan ke dokter jika Mama mengalami ini
Badan terasa agak hangat atau sering mengalami hot flushes memang bisa menjadi tanda awal kehamilan. Jika Mama penasaran apakah saat ini sedang hamil atau tidak maka lakukan tes atau menemui dokter agar lebih akurat.
Ibu hamil dengan suhu tubuh 38°C atau lebih tinggi harus menghubungi dokter. Normalnya tubuh tidak mengalami peningkatan suhu yang terlalu tinggi hingga menyebabkan demam. Demam adalah gejala mendasar yang bisa menandakan adanya suatu masalah kesehatan.
Demam selama kehamilan berisiko membahayakan perkembangan janin. Dengan evaluasi medis, seorang profesional kesehatan dapat menentukan tingkat risiko.
Kesimpulannya, demam bukan menjadi patokan yang menandakan seseorang hamil atau tidak. Selain itu, normalnya perempuan yang hamil tidak mengalami demam hingga suhu tubuhnya meningkat di ambang batas normal.
Demikian penjelasan mengenai benarkah demam bisa menandakan kehamilan. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Ma.
Baca juga :
- Emosi Sering Meledak saat Hamil, Bahayakah bagi Janin?
Normalkah Ibu Hamil Mengalami Morning Sickness di Malam Hari?