Mama Ingin Cepat Hamil? Ada 5 Cara Mendeteksi Ovulasi
Sebelum merencanakan kehamilan yang terjadwal, kamu harus ketahui kapan mengalami masa ovulasi
12 Februari 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ovulasi adalah proses di mana indung telur perempuan mengeluarkan sel telur yang matang dan siap dibuahi oleh sperma. Ovulasi juga merupakan bagian dari proses siklus haid.
Perempuan yang sudah menikah wajib mengetahui kapan masa ovulasi terjadi agar bisa merencanakan bersama pasangan secara terjadwal kapan harus memiliki momongan.
Sel telur yang dikeluarkan oleh indung telur itu biasanya bertahan 12 sampai 24 jam.
Agar kehamilan yang diingankan tercapai. Maka saat masa subur itu, Mama perlu tahu nih masa ovulasi Mama agar bisa merencanakan kehamilan.
Dr. Boy Abidin SpOG, dokter ahli obstetri dan ginekologi menjelaskan dalam acara Sensitif Journey with Ovutest di Raffles Hotel Mega Kuningan, Jakarta Selatan, tentang bagaimana cara mendeteksi ovulasi. Berikut pemaparannya yang telah Popmama.com rangkum.
1. Memeriksa perubahan suhu basal
Suhu basal adalah suhu terendah yang dicapai tubuh selama istirahat. Pengecekkan suhu tubuh dapat dilakukan segera setelah bangun tidur dan belum melakukan kegiatan apapun.
Jika suhu lebih tinggi dari suhu badan pada biasanya itu tandanya masa ovulasimu akan segera datang.
Normalnya tubuh mempunyai suhu sekitar 35,5 sampai 36 celcius, namun jika suhu badan lebih dari itu dan belum juga kembali di hari esoknya. Maka itu tandanya kamu sedang ada di masa subur.
“ Ini harus dimonitor dari hari ke hari untuk menentukan kapan terjadinya ovulasi,” papar Dr. Boy.
Baca juga: Buat yang Ingin Hamil, Harus Tahu Apa Itu Suhu Basal Tubuh!
Editors' Pick
2. Perubahan pada lendir vagina
Kamu juga bisa mengetahui masa ovulasi kamu dengan mengecek lendir yang dikeluarkan rahim melalui vagina.
Di pagi hari, setelah mengukur suhu tubuh. Lakukan juga pengecekkan pada lendir yang kelau di vagina. Jika saat direnggangkan lendirnya tidak mudah putus, itu tandanya masuk masa ovulasi.
Ciri-ciri untuk mengetahui itu pertama, jika lendir kering dan sticky itu berarti tidak dalam masa ovulasi, lalu jika mendekati ovulasi lendir semakin creamy dan saat ovulasi terjadi lendir tidak akan mudah putus, seperti putih telur.
“Tapi jika banyak lendirnya, pasti tidak mungkin tidak adanya infeksi di situ. Lendir yang banyak pasti ada peradangan .” jelasnya.