5 Cara Meningkatkan Peluang Hamil Anak Kembar
Coba terapkan cara-cara ini jika ingin mendapatkan anak kembar
31 Maret 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Beberapa pasangan berpikir jika memiliki anak kembar adalah sebuah anugerah. Mempunyai impian masa depan dengan pasangan untuk merawat anak kembar amatlah menyenangkan.
Bagi Mama dan Papa yang sudah memiliki faktor alami yaitu riwayat keluarga dengan anak kembar, tentunya berpeluang besar untuk memiliki anak kembar.
Namun, bagi pasangan yang tidak mempunya faktor alami tersebut, apakah tidak ada kemungkinan untuk hamil anak kembar?
Jawabannya, ada.
Berikut beberapa cara meningkatkan peluang hamil anak kembar yang telah Popmama.com rangkum. Yuk, simak penjelasannya!
1. Hamil di usia tua
Penelitian kesuburan telah membuktikan bahwa kehamilan kembar akan berpeluang lebih besar pada perempuan yang berusia di atas 35 tahun. Tetapi ini hanya berlaku untuk kembar yang tidak identik.
Ini karena hormon FSH meningkat ketika seorang perempuan bertambah tua. FSH, atau hormon perangsang folikel, bertanggung jawab untuk pengembangan telur di ovarium sebelum mereka dilepaskan.
Indung telurnya mulai melepaskan lebih dari satu telur setiap bulan. “Lonjakan fertilitas” ini juga dipengaruhi oleh lonjakan estrogen.
Maka sebab itu, folikel bereaksi berlebihan ke tingkat FSH yang lebih tinggi, dan dua atau lebih telur dilepaskan, menghasilkan kehamilan kembar.
Meski begitu, hamil di usia tua berisiko tinggi mengalami masalah kehamilan dan persalianan, Mama dan Papa harus mengkonsultasikannya dengan dokter.
Editors' Pick
2. Ibu yang menyusui
Seperti yang dilansir dari Verywell Family, perempuan yang hamil saat menyusui lebih mungkin untuk hamil kembar daripada yang tidak. Memang benar, menyusui juga dapat menekan kesuburan dan mencegah kehamilan, khususnya selama enam bulan pertama bayi jika bayi disusui secara eksklusif.
Namun, ada kemungkinan untuk Mama hamil saat menyusui dan memiliki anak kembar.
Sebuah studi menemukan tingkat kembar menjadi 11,4 persen di kalangan perempuan yang menyusui, dibandingkan dengan hanya 1,1 persen pada perempuan yang tidak menyusui.