5 Penyebab Hasil Test Pack Bisa Positif Meski Tidak Hamil
Pernah mengalami test pack positif namun tidak hamil?
16 September 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bagi kamu dan pasangan yang sedang merencanakan kehamilan, tentu sangat bahagia mengetahui saat hasil tes pack memunculkan tanda dua garis biru. Itu artinya kamu dinyatakan positif hamil.
Namun, dalam beberapa kasus, tes dapat menghasilkan hasil positif palsu, lho.
Meskipun banyak jenis tes pack mengeklaim akurasi 99%, faktanya tes ini bisa mendapatkan hasil yang salah. Positif palsu adalah hasil tes yang menunjukkan seseorang dinyatakan hamil padahal sebenarnya tidak.
Kok bisa, ya? Ternyata, ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan pembacaan tes kehamilan jadi salah.
Kali ini, Popmama.com akan membahas 5 penyebab hasil test pack bisa positif meski tidak hamil. Yuk, kita simak informasinya berikut ini!
Mengenal Hormon hCG yang Bisa Mendeteksi Kehamilan
Melasir dari Medical News Today, tes kehamilan yang biasa dilakukan dengan menggunakan tes pack bekerja untuk mendeteksi hormon yang disebut human chorionic gonadotropin (hCG) dalam urine.
Di awal kehamilan, sel-sel baru yang menjadi bagian dari plasenta akan terbentuk dan memproduksi hCG. Hormon inilah yang membantu tubuh menjaga kehamilan.
Oleh karena itu, hasil tes pack yang positif menunjukkan jika alat ini mendeteksi keberadaan hormon hCG di dalam sampel tes, yaitu urine yang diperiksa.
Tetapi, adanya hormon hCG di dalam darah atau urine, ternyata tak selalu menandakan kalau seorang perempuan hamil. Ada beberapa keadaan ketika tes kehamilan ini dapat memberikan hasil positif palsu.
Berikut adalah 5 faktor penyebab hasil tes pack bisa positif meski tidak hamil :
1. Garis penguapan
Saat kamu melakukan tes kehamilan di rumah dengan test pack, penting untuk mengikuti instruksi di kemasannya, ya.
Sebagian besar tes kehamilan akan meminta pengguna untuk membaca hasilnya dalam waktu 4-5 menit setelah mengikuti tes dan tidak lebih dari 10-30 menit setelahnya.
Test pack non-digital biasanya akan menunjukkan garis atau simbol untuk menyatakan apakah seseorang hamil atau tidak.
Jika kamu membaca tes kehamilan setelah waktu yang direkomendasikan, kemungkinan akan memuculkan samar - samar garis yang tampak seperti hasil tes positif.
Namun, dalam kebanyakan kasus, ini bukan tes kehamilan positif tetapi garis penguapan di alat test pack yang ditinggalkan oleh urine.
Editors' Pick
2. Setelah mengalami keguguran atau aborsi medis
Kamu bisa mendapatkan hasil positif palsu, jika melakukan tes kehamilan dengan test pack setelah mengalami keguguran atau melakukan aborsi medis.
Hal ini karena setelah telur yang dibuahi ditanamkan ke dinding rahim, tubuh mengeluarkan hCG. Biasanya, hCG mulai menurun segera setelah 5 hari aborsi medis tapi hormon hCG masih menetap pada tingkat yang dapat dibaca alat tes kehamilan.
Orang yang melakukan tes kehamilan selama waktu ini dapat menghasilkan tes positif palsu.
Selain itu, tes positif palsu bisa terjadi pada perempuan yang mengalami keguguran tidak lengkap. Pasalnya, masih ada jaringan janin di dalam rahim yang terus memproduksi hCG.
Jika ini terjadi, kamu perlu melakukan pembedahan di rumah sakit untuk menghilangkan jaringan kehamilan yang tersisa.
3. Kehamilan molar
Kehamilan molar, atau molar hidatidosa, adalah suatu kondisi yang menyebabkan tumbuhnya tumor di rahim.
Dalam kondisi ini, jaringan plasenta atau embrio berkembang secara tidak normal. Hal ini dapat mengakibatkan sekelompok sel atau massa kantung berisi cairan kecil yang terbentuk harus dikeluarkan dengan melakukan prosedur pelebaran dan kuretase, yang juga disebut D&C.
Pada kasus kehamilan molar yang lengkap, tidak ada embrio atau jaringan plasenta yang mengalami perkembangan. Sebaliknya, pada kehamilan molar parsial, mungkin ada beberapa jaringan janin yang tumbuh, meski tidak akan bisa bertahan hidup.
Selama kehamilan molar, kadar hCG seseorang akan meningkat. Kondisi inilah yang menyebabkan hasi tes kehamilan positif.
Terkadang, juga muncul suatu kondisi yang dinamakan penyakit trofoblas gestasional persisten.
Penyakit ini merupakan hasil pertumbuhan lanjutan dari kehamilan molar di dalam rahim. Kondisi tersebut merupakan kondisi medis serius yang membutuhkan kemoterapi atau operasi untuk mengangkat rahim.
4. Pengaruh obat-obatan
Obat-obatan tertentu yang kamu konsumsi dapat menyebabkan hasil tes kehamilan positif meski kamu sedang tidak hamil. Hal ini karena ada beberapa obat yang bisa meningkatkan kadar hormon dalam darah dan urine.
Selain itu, perawatan infertilitas dan obat penurun berat badan mungkin mengandung hCG sintetis dan menyebabkan hasil positif palsu dalam tes darah dan urine. Obat lain, seperti aspirin, karbamazepin, dan metadon juga dapat menghasilkan tes positif palsu.
5. Gangguan medis
Di samping penyakit trofoblas gestasional, ada kondisi medis lainnya yang dapat menyebabkan kadar hCG seseorang meningkat bahkan ketika mereka tidak hamil. Kondisi medis tersebut diantaranya:
- Gangguan yang mempengaruhi kelenjar pituitari dan kadar hormon
- Kanker ovarium, kandung kemih, ginjal, hati, paru-paru, usus besar, payudara, dan perut
- hCG phantom, di mana antibodi mengganggu alat tes kehamilan
- Kista ovarium yang menghasilkan hCG
- Penyakit ginjal atau infeksi saluran kemih
Pada suatu kondisi yang disebut phantom hCG, muncul antibodi tertentu berikatan dengan molekul dalam alat tes kehamilan. Interaksi tersebut menyebabkan alat tes memberi sinyal bahwa kadar hCG lebih tinggi sehingga menghasilkan tanda positif.
Hal yang Harus Diperhatikan saat Melakukan Tes Kehamilan dengan Alat Tes Pack
Tes kehamilan dengan test pack bisa menunjukkan hasil yang akurat hingga 99% jika digunakan dengan benar.
Jumlah hCG yang ada dalam urine seseorang secara bertahap meningkat setelah pembuahan. Karena itu, tes biasanya akan lebih akurat setelah melewati periode pertama atau kedua dari jadwal haid yang terlewat.
Namun, ada sekitar 10% perempuan hamil yang kadar hCG baru mulai meningkat pada hari pertama setelah terlambat haid. Karenanya, dalam situasi ini, kebanyakan tes tidak akurat.
Tidak menggunakan tes seperti yang disarankan atau memeriksa hasil lebih lambat dari waktu yang direkomendasikan juga dapat menyebabkan hasil positif palsu.
Beberapa tes mengungkapkan hasil positif atau negatif juga bergantung pada merek yang dapat mencakup tanda plus atau minus, istilah "hamil" atau "tidak hamil", dan satu atau dua garis indikator.
Lalu, apa yang harus dilakukan jika tes kehamilan positif?
Jika kamu mendapatkan tes kehamilan positif, penting untuk memeriksakannya ke dokter karena perlu dilakukan evaluasi dan pengujian lebih lanjut untuk mengonfirmasi dan memantau kehamilan kamu.
Jika kamu yakin sedang hamil, tetapi justru mendapat hasil hasil negatif di tes pack, kamu perlu berbicara dengan dokter untuk melihat penyebab sebenarnya.
Itulah tadi, 5 penyebab hasil test pack bisa positif meski tidak hamil. Semoga informasi ini dapat membantu kamu lebih mengenali tes kehamilan dengan benar, ya!
Baca Juga :
- 5 Fakta Kista Ovarium yang Menyebabkan Perempuan Susah Hamil
- 7 Faktor yang Bisa Meningkatkan Peluang Hamil, Jangan Diremehkan!
- Benarkah Mandi Air Panas setelah Berhubungan dapat Mencegah Kehamilan?