Masa Subur Setelah Haid Diketahui dengan 2 Cara Sederhana, Yuk Simak!
Hitungannya simpel banget!
12 Agustus 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Setelah menikah, sebagian besar pasangan mendambakan momongan. Bahkan, beberapa pasangan menjalani program hamil dengan intruksi dokter.
Namun, tak sedikit pasangan yang berusaha menjalani program kehamilan mandiri. Caranya, dengan berhubungan intim pada masa subur untuk meningkatkan peluang kehamilan.
Sayangnya, tak sedikit perempuan kebingungan cara menghitung masa subur setelah haid. Mereka tidak tahu cara memulai hitungan serta menentukan waktu masa subur yang tepat.
Padahal, cara menghitung masa subur setelah haid bisa dilakukan dengan mudah, asalkan dengan 2 metode ini. Bagaimana caranya?
Popmama.com telah menjelaskan caranya dalam ulasan ini. Simak penjelasannya, yuk!
1. Apa itu masa subur?
Ada baiknya pahami pengertian masa subur sebelum menerapkan cara menghitung masa subur setelah haid.
Dengan mengetahui masa subur agar cepat hamil, kamu dan pasangan bisa memanfaatkan masa-masa penting ini. Sehingga, keinginan mendapatkan momongan diharapkan dapat segera terwujud.
Dilansir Medical News Today, masa subur adalah waktu sel telur sudah matang dan dilepaskan agar bisa dibuahi oleh sel sperma di dalam rahim. Masa subur dikenal juga dengan sebutan masa ovulasi.
Editors' Pick
2. Kapan masa subur terjadi?
Selain memahami pengertian masa subur, ketahui juga kapan terjadinya masa subur. Sehingga, kamu bisa menentukan masa subur sebelum haid secara tepat.
Umumnya, masa subur perempuan sekitar 2-5 hari sebelum masa ovulasi.
Ovulasi atau pembuahan adalah proses sel telur dilepaskan untuk dibuahi sel telur. Pembuahan ini terjadi dalam waktu 12-24 jam. Apabila tidak terjadi pembuahan, maka perempuan akan mengalami menstruasi.
Itulah alasan perempuan yang belum hamil selalu mendapatkan 'tamu bulanan'.
Nah, satu hal yang perlu diingat, masa ovulasi perempuan berbeda dan bergantung pada siklus menstruasi atau siklus haid.
Siklus menstruasi yang normal sekitar 28 hari. Jika siklus normal, maka masa ovulasi berkisar di hari ke-12 sampai hari ke-14 setelah menstruasi.
Masa ovulasi setiap wanita bisa berbeda-beda, tergantung lamanya siklus haid setiap bulannya.
Misalnya, dalam siklus haid yang rata-rata 28 hari, ovulasi atau masa subur biasanya terjadi di hari ke-12 hingga ke-14 setelah haid hari pertama berakhir.
3. Tanda tubuh memasuki masa subur
Sebelum membahas masa subur setelah haid, sebaiknya ketahui tanda tubuh memasuki masa subur.
Selain menghitung masa subur dengan metode tertentu, kamu juga bisa memperhatikan masa ini dari perubahan tubuh.
Ketika sudah memasuki masa subur, tubuh akan mengalami hal-hal ini:
- Suhu basal tubuh meningkat sekitar 0,5 derajat Celcius. Suhu basal yang normal sekitar 35,5–36,6 derajat Celsius. Suhu ini dapat diketahui dengan mengecek suhu tubuh setelah bangun tidur.
- Nyeri sebelum, selama, atau setelah masa subur yang kadang disertai kram. Tingkat nyeri bisa berbeda-beda pada setiap perempuan.
- Munculnya lendir serviks berwarna bening, licin, dan elastis seperti putih telur mentah.
- Merasa sangat bergairah karena tubuh sedang memasuki masa siap dibuahi.
- Air liur berubah karena peningkatan produksi hormon estrogen dalam tubuh sebelum masa subur.
4. Cara menghitung masa subur setelah haid
Cara menghitung masa subur setelah haid dapat dilakukan dengan mudah dan cepat. Ada dua cara yang bisa digunakan.
Pertama, cara menghitung masa subur melalui siklus mentruasi terpendek.
Contohnya, apabila siklus haid terpendek adalah 26 hari, maka kurangi 26 hari dengan 18. Hasilnya adalah 8. Artinya, di hari ke-8 setelah haid, tubuh memasuki masa subur.
5. Cara menghitung masa subur setelah haid yang kedua
Jika cara pertama menggunakan siklus menstruasi terpendek, maka cara menghitung masa subur setelah haid yang kedua yaitu memakai siklus menstruasi terpanjang.
Misalnya, bulan ini kamu mengalami siklus menstruasi terpanjang, yakni sekitar 31 hari. Maka, kurangi 31 hari dengan 11.
Hasilnya adalah 20. Dengan kata lain, hari ke-20 setelah haid adalah hari terakhir masa subur.
Jadi, apabila siklus menstruasi pendek, maka hasilnya adalah hari awal masa subur. Sementara itu, jika siklus menstruasi panjang, maka hasil penghitungan adalah hari terakhir masa subur, ya.
Itulah cara menghitung masa subur setelah haid. Selain cara-cara tersebut, selalu konsultasikan dengan dokter agar kamu mendapatkan penjelasan medis yang tepat.
Semoga bermanfaat.
Baca Juga:
- 9 Rekomendasi Asam Folat untuk Program Hamil
- 7 Makanan yang Bisa Meningkatkan Kesuburan Laki-Laki, Wajib Dicoba!
- Posisi Tidur yang Baik saat Program Hamil, Cek Faktanya di Sini!