7 Proses Bayi Tabung dari Pembuahan sampai Hamil, Penting Diketahui
Ternyata, prosesnya cukup rumit dan membutuhkan kesabaran
27 Mei 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bagi pasangan yang sulit mendapatkan anak meski sudah mencoba berbagai macam cara, program bayi tabung bisa menjadi pilihan terbaik.
Meskipun biayanya masih cukup mahal, tapi program bayi tabung memberikan kemungkinan kehamilan yang cukup tinggi tanpa hubungan seksual.
Umumnya, proses bayi tabung dipilih pasangan yang gagal menjalani inseminasi buatan. Bahkan, program hamil (promil) dengan obat-obatan pun tidak membuahkan hasil.
Secara sederhana, bayi tabung atau In Vitro Fertilization (IVF) adalah proses pembuahan sel telur oleh sel sperma di luar tubuh. Sesuai dengan namanya, proses bayi tabung terjadi di dalam tabung.
Perlu diingat, proses pembuahan sampai hamil dalam program bayi tabung tidak cepat dan tidak mudah. Ada banyak langkah rumit yang perlu dilewati.
Untuk itu, selain membutuhkan kekuatan fisik, pasangan perlu mempersiapkan mental. Sehingga, pasangan mampu menjalani setiap proses bayi tabung sampai kehamilan terjadi.
Bagi kamu yang merencanakan kehamilan melalui bayi tabung, yuk coba perhatikan prosesnya. Berikut penjelasan yang sudah dirangkum Popmama.com.
1. Minum pil KB atau pil mengandung estrogen
Dokter bisa jadi memberikan pil KB yang berisi estrogen sebelum proses bayi tabung dimulai. Namun, beberapa dokter meresepkan pil KB kombinasi, yakni pil dengan kandungan estrogen dan progesteron.
Dilansir Cleveland Clinic, pil KB dapat menghentikan perkembangan kista ovarium. Selain itu, pil KB dapat mengontrol waktu menstruasi.
Tujuan pemberian pil KB adalah merawat dan mengoptimalkan jumlah sel telur matang. Sehingga, ketika program bayi tabung dimulai, jumlah sel telur yang matang cukup banyak.
Secara tidak langsung, makin banyak jumlah sel telur yang matang, tingkat keberhasilan kehamilan pun makin tinggi.
2. Stimulasi ovarium
Setelah pemberian pil KB, proses bayi tabung yang pertama adalah stimulasi ovarium. Pada tahap ini, kamu akan diberikan obat hormon untuk meningkatkan kesuburan.
Jenis obat yang dikonsumsi harus sesuai dengan resep dokter. Aturan minum dan dosisnya pun harus ditentukan oleh dokter karena obat tersebut disesuaikan dengan riwayat kesehatan, tingkat hormon, usia, sampai respons tubuh selama masa stimulasi ovarium.
Selain pemberian obat hormon, perempuan juga menjalani USG transvaginal secara rutin. Pemeriksaan ini untuk mengetahui kadar hormon dalam tubuh.
Mengapa tingkat kesuburan tubuh dan kematangan sel telur sangat diperhatikan pada proses bayi tabung?
Jadi, perempuan sehat di usia reproduksi memang memproduksi sel telur matang setiap bulan. Namun, dari sekian banyak sel telur, biasanya hanya satu sel telur yang siap menjalani proses ovulasi. Untuk itu, meningkatkan kesuburan akan berdampak pada peningkatan jumlah sel telur yang matang.
Makin tinggi jumlah sel telur matang, proses bayi tabung makin berpeluang tinggi juga. Artinya, potensi sel telur matang berhasil dibuahi di luar tubuh cukup besar. Rencana kehamilan pun dapat tercapai.
Editors' Pick
3. Pengambilan sel telur
Proses bayi tabung selanjutnya adalah pengambilan sel telur. Proses ini akan dibantu oleh dokter tepat 36 jam setelah suntikan hormon yang terakhir.
Caranya, dengan menggunakan ultrasound sebagai pemandu. Jarum tipis akan mengambil ovarium melalui vagina.
Umumnya, jarum tersebut sudah dilengkapi dengan alat pengisap. Fungsinya adalah menarik sel telur keluar dari setiap folikel. Kemudian, sel telur yang diambil akan ditempatkan di wadah berisi larutan khusus.
Agar bertahan lama, wadah berisi sel telur disimpan dalam inkubator dengan pengaturan suhu tertentu.
4. Fertilisasi
Setelah sel telur diambil, proses bayi tabung berikutnya adalah membuahi sel telur dengan menggunakan Intracytoplasmic Sperm Injection (ICSI). Dengan kata lain, sperma disuntikkan ke dalam sel telur matang.
Tahap ini dilakukan di sore hari usai sel telur diambil. Sperma dan sel telur akan ditempatkan di ruangan dengan suhu yang terkontrol.
Dilansir Cleveland Clinic, kemungkinan 7 sel telur akan dibuahi dari 10 sel telur matang. Apabila proses pembuahan berhasil, sel telur akan berubah menjadi embrio.
5. Perkembangan embrio
Apabila pembuahan berhasil, maka proses bayi tabung akan berlanjut, yakni tahap perkembangan embrio. Terhitung 5-6 hari, embrio akan diawasi oleh dokter.
Pemantauan ini diperlukan untuk mengetahui kecocokan dan kesiapan embrio sebelum dipindahkan ke rahim. Jika embrio berubah ke tahap blastokista berkisar 50%, embrio yang siap dipindahkan.
Sebagai perumpamaan, embrio yang akan menuju tahap blastokista sebanyak 3/4 buah dari 7 buah embrio.
6. Pemindahan embrio
Nah, embrio yang cocok untuk transfer akan dibekukan pada hari ke-5 atau ke-6 pembuahan. Tujuannya adalah embrio akan digunakan untuk proses bayi tabung selanjutnya.
Transfer embrio tidak memerlukan anestesi. Prosesnya pun terbilang simpel dan cepat, mirip dengan pemeriksaan Pap Smear atau pemeriksaan panggul. Melalui proses ini, embrio akan disuntikkan ke dalam rahim dengan menggunakan kateter.
Selain transfer embrio beku, ada juga transfer embrio segar. Transfer embrio segar berarti embrio dimasukkan ke dalam rahim antara tiga sampai tujuh hari setelah prosedur pengambilan telur. Embrio ini belum dibekukan dan bisa dikatakan masih 'segar'.
Transfer embrio beku adalah embrio bisa jadi berasal dari proses bayi tabung sebelumnya atau telur donor. Embrio beku akan dicairkan dan dimasukkan ke dalam rahim.
Transfer embrio beku terbilang praktik yang lebih umum karena berpotensi menghasilkan kelahiran. Secara ketahanan, embrio beku juga dapat awet dan dapat digunakan meski sudah bertahun-tahun.
7. Kehamilan
Terakhir, proses bayi tabung yang sangat dinantikan para pasangan, yakni kehamilan.
Setelah proses transfer embrio, rahim perempuan sudah mengandung embrio yang akan berkembang menjadi janin. Biasanya, dokter akan melakukan tes darah untuk memastikan kehamilan setelah 9-14 hari proses transfer embrio.
Proses kehamilan akan berlangsung sama seperti kehamilan pada umumnya. Selama kehamilan, kamu harus menjaga kesehatan diri dan memenuhi nutrisi dengan baik. Supaya, janin tumbuh optimal.
Itulah proses bayi tabung dari pembuahan sampai hamil.
Sebelum memulai program ini, coba lakukan beberapa persiapan, ya. Lakukan pemeriksaan yang mencakup pengujian cadangan ovarium, analisis air mani, cek penyakit menular, sampai pemeriksaan rahim.
Semoga bermanfaat.
Baca Juga:
- Natur-E untuk Promil, Benarkah Optimal Tingkatkan Kesuburan?
- Surat Maryam 1-11 untuk Program Hamil, Ini Bacaan dan Artinya
- 6 Manfaat Kuaci untuk Kesuburan saat Program Hamil