Bolehkah Vape untuk Pasangan yang Sedang Merencanakan Kehamilan?
Memiliki banyak kandungan berbahaya, sebaiknya hindari dulu vape saat program hamil
17 Oktober 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Rokok elektronik alias vape sering dianggap sebagai salah satu alternatif pengganti rokok biasa. Vape dianggap lebih aman karena tidak ada proses pembakaran layaknya rokok tembakau.
Padahal nyatanya, sampai saat ini belum ada penelitian yang membuktikan faktor keamanan dari vape tersebut.
Dikutip dari laman American Pregnancy Association, vape merupakan rokok yang dioperasikan menggunakan daya baterai untuk mengubah bahan kimia (termasuk nikotin) menjadi uap, yang kemudian dihirup.
US Food and Drugs Administration bahkan menyebutkan bahwa vape belum bisa dijadikan sebagai alat pengganti rokok biasa karena kandungan bahan kimia di dalamnya.
Efek bahaya dari vape ini termasuk juga bagi pasangan suami istri yang sedang merencanakan kehamilan. Ada beberapa risiko yang bisa didapat jika calon Mama dan calon Papa justru menggunakan vape saat program hamil.
Berikut Popmama.com rangkum informasi tentang bahaya vape untuk program hamil:
1. Bahaya vape bagi kesuburan reproduksi laki-laki
Dikutip dari Vaping Daily, penelitian mengungkapkan bahwa laki-laki yang merokok (baik rokok tembakau maupun rokok elektronik) cenderung memiliki penurunan kualitas sperma. Berikut adalah beberapa aspek masalah kesuburan yang terganggu:
- Konsentrasi sperma
Merokok dapat mengurangi hingga 23 persen jumlah sperma perokok laki-laki
- Pergerakan sperma
Dari laporan meta-analisis dari organisasi European Urolog, ditemukan bahwa lebih dari 5.000 responden laki-laki di Eropa mengalami penurunan motilitas (pergerakan) sperma menjadi lebih lambat.
Pergerakan sperma mengacu pada bagaimana kemampuan sperma untuk berenang menuju sel telur, Ma. Jika sperma tidak bisa berenang dengan benar, maka akan semakin sulit untuk bisa mencapai sel telur dan membuahinya.
Rata-rata para peneliti menemukan bahwa pergerakan sperma perokok laki-laki melambat hingga 13 persen.
- Bentuk sperma
Morfologi sperma alias bentuk sperma dapat berisiko terganggu, terutama bagi perokok berat. Jika sperma memiliki bentuk yang tidak normal, maka kemampuannya untuk bergerak dan berenang secara efisien juga turut terganggu. Dengan demikian, sperma menjadi sulit mencapai sel telur dengan cepat.
- DNA sperma
Beberapa penelitian menemukan bahwa laki-laki yang merokok memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami kelainan DNA. Akibatnya, sperma yang bermasalah dapat mengganggu proses pembuahan, perkembangan embrio, implantasi embrio dan bahkan keguguran.
Para peneliti di University College London (UCL) mempelajari masalah kaitan antara vape dan kesuburan. Ditemukan bahwa selain dari nikotin dan zat kimia lainnya, komponen perasa dalam e-liquid yang terdiri dari propylene glycol dapat memengaruhi sperma.
Penelitian menemukan bahwa e-liquid mengganggu kesuburan, di antaranya membunuh sel-sel dalam testis dan mengganggu pergerakan sperma). Penelitian yang dilakukan oleh Baptist University di Hong Kong juga menunjukkan adanya hubungan antara komponen kimia dalam vape dengan masalah kesuburan. Demikian dilansir Modern Fertility.
Editors' Pick
2. Bahaya vape bagi kesuburan reproduksi perempuan
Tidak cuma bagi calon Papa, merokok baik dengan rokok tembakau maupun vape juga bisa memengaruhi kesuburan calon Mama yang sedang program hamil. Kebiasaan ini pun disebut-sebut dapat menurunkan peluang kehamilan, Ma.
Beberapa masalah yang bisa dialami oleh perokok perempuan di antaranya:
- Merusak sel telur
Merokok dengan rokok tembakau maupun vape dapat menyebabkan risiko kerusakan sel telur. Semakin tinggi frekuensi merokok, jumlah sel telur yang mengalami kerusakan dini pun bertambah. Hal ini pun dapat berujung pada masalah kesuburan dan risiko menopause dini
- Risiko keguguran
Ketika sel telur rusak akibat bahan-bahan kimia dalam rokok, risiko keguguran pun turut meningkat. Ini karena kandungan berbahaya tersebut juga dapat memengaruhi pertumbuhan janin dan mengakibatkan perubahan pada lapisan rahim.
- Masalah pada kesehatan tuba falopi
Merokok juga dapat mengganggu kesehatan tuba falopi, Ma. Padahal kesehatan saluran ini sangat penting karena bertanggung jawab dalam proses pembuahan, yakni sebagai tempat sperma dan sel telur bertemu. Selain menurunkan peluang kehamilan, masalah pada tuba falopi juga meningkatkan risiko kehamilan ektopik.
3. Dampak bagi perempuan yang menjadi perokok vape pasif
Jika Mama tidak merokok sama sekali, tetapi justru menjadi perokok pasif alias menghirup asap rokok (rokok tembakau maupun vape) dari lingkungan sekitar, terutama dari Papa, bahayanya tidak jauh berbeda.
Menurut sebuah penelitian, menjadi perokok pasif juga dapat mengurangi jumlah sel telur bahkan jumlahnya hingga 46 persen. Hal ini terutama pada perempuan yang sedang menjalani program hamil melalui bayi tabung.
Inilah sebabnya para calon Papa sebaiknya mau berhenti merokok saat berupaya untuk program hamil. Sebab tanpa disadari asap dari rokok ini dapat menyebabkan kerusakan lebih lanjut pada kesuburan perempuan.
Bagi laki-laki, meski penurunan kualitas dan kuantitas sperma bukan penyebab utama dari ketidaksuburan, namun peneliti merekomendasikan para perokok laki-laki untuk berhenti merokok saat program hamil bersama pasangannya.
4. Perokok perempuan dan program hamil
Seperti disebutkan sebelumnya, kebiasaan merokok pada perempuan dapat menyebabkan kerusakan jangka panjang pada sistem reproduksi. Saat program hamil alias merencanakan kehamilan, lebih baik lakukan berhenti merokok secara total ya, Ma. Baik rokok tembakau maupun vape yang kerap dianggap lebih aman.
Berhenti merokok dan menghirup asap rokok saat program hamil dapat membantu meningkatkan persentase peluang hamil, menurunkan risiko keguguran atau kehamilan ektopik, meningkatkan peluang memiliki bayi yang sehat
Jika pasangan juga merokok, sebaiknya sama-sama berhenti, ya. Sebab meski Mama tidak merokok, namun tetap ada efek berbahaya bagi kesuburan perokok pasif. Termasuk di antaranya menurunkan kesuburan dan meningkatkan risiko keguguran. Ada juga masalah kesehatan yang dapat berkembang dari waktu ke waktu selama kehamilan, termasuk gangguan tumbuh kembang pada janin.
Kesimpulannya, saat sedang merencanakan kehamilan, maka menjauhlah dari semua sumber nikotin, termasuk rokok tembakau dan vape.
Penelitian menunjukkan bahwa vape juga sama berbahayanya seperti rokok tembakau, terutama karena kandungan nikotinnya. Nikotin yang ditemukan dalam vape berdampak pada kesuburan perempuan, merusak folikel ovarium dan kerusakan pada sel telur saat berkembang.
Baca juga:
- Jangan Disepelekan, Ini 7 Bahaya Rokok Bagi Perempuan
- Ini Cara Menghentikan Kebiasaan Merokok Sebelum dan Selama Kehamilan