Kesehatan sistem reproduksi menjadi salah satu hal penting saat pasutri ingin melakukan program hamil, baik dari sisi suami maupun istri. Nah, khusus untuk suami, menjaga kesehatan sperma juga penting guna meningkatkan peluang kehamilan.
Perlu diketahui, sperma diproduksi oleh tubuh secara bertahap dan teratur. Namun demikian, beberapa kebiasaan sehari-hari serta konsumsi makanan yang tidak sehat bisa mengganggu kualitas dan kuantitas sperma.
Oleh sebab itu, Papa pun perlu lebih berhati-hati saat hendak ingin menjaga kesehatan sistem reproduksi, terutama sperma. Dirangkum Popmama.com, berikut 7 hal yang diam-diam juga bisa merusak dan ‘membunuh’ sperma:
1. Merokok
Freepik/snowing
Dikutip dari CBS News, merokok termasuk dalam salah satu kebiasaan sehari-hari yang bisa merusak sperma. Racun dalam asap tembakau diketahui dapat menyebabkan kemampuan sperma berenang menjadi kian menurun.
Terlebih lagi, racun dalam rokok juga dapat merusak muatan DNA sel sperma. Bukan hanya perokok aktif, pun demikian dampaknya pada perokok pasif. Berdasarkan hasil studi, anak laki-laki dari ibu yang merokok juga memiliki kualitas sperma yang lebih buruk daripada mereka yang lahir dari ibu bukan perokok.
2. Paparan panas di sekitar organ reproduksi
Freepik/Topntp26
Panas dapat mengganggu proses produksi sperma, sekaligus merusak sperma yang sudah ada.
Testis - tempat sel sperma dibuat – dirancang untuk selalu berada di suhu sejuk dan tidak panas. Jadi, jika suhu testis naik di atas level itu, jalur produksi sperma melambat.
Belum banyak penelitian yang dilakukan untuk mengetahui seberapa berpengaruh panas terhadap kondisi sperma. Tetapi sebuah studi tahun 2007 menemukan bahwa mandi air panas atau jacuzzi terlalu sering dan berlebihan dapat merusak kesuburan, meskipun untuk sementara waktu saja.
Penelitian lain menunjukkan bahwa meletakkan laptop di pangkuan juga dapat memberikan efek perusak yang sama.
Editors' Pick
3. Menyimpan ponsel di saku depan celana
Pixabay/jeshootscom
Apakah Papa punya kebiasaan mengantongi ponsel di saku depan celananya, Ma? Jika ya, ingatkan untuk tidak melakukan hal itu lagi. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa paparan gelombang radio yang dipancarkan oleh ponsel dapat menyebabkan kerusakan pada sperma.
Meski belum diketahui secara pasti mengapa ada efek demikian, tak ada salahnya untuk mencari tempat lain guna menyimpan ponsel selain di saku celana ya, Ma.
4. Kelebihan berat badan
Freepik/Rawpixel-com
Obesitas kerap dikaitkan dengan kualitas sperma yang buruk, diduga kuat karena adanya penurunan hormon testosteron dan peningkatan hormon estrogen. Jadi pada intinya, diyakini bahwa semakin gemuk seorang laki-laki, maka semakin tidak seimbang juga situasi hormonalnya.
Dengan demikian, semakin menurun juga kualitas dan kuantitas sperma yang dimilikinya.
5. Kertas struk dengan bisphenol A (BPA)
Pixabay/Sabinevanerp
Berapa kali dalam sehari Papa memegang kertas struk? Tentu umumnya sangat banyak, mulai dari struk isi bensin, struk makan di restoran, serta struk di supermarket.
Dilansir Fox News, sekitar 40 persen dari kertas struk yang ada saat ini ini dilapisi dengan senyawa bisphenol A (BPA) yang dapat mengganggu hormon, serta dikaitkan dengan masalah kesuburan dan penyakit jantung.
Sebuah studi baru yang diterbitkan dalam jurnal Fertility and Sterility juga menemukan bahwa laki-laki dengan kadar BPA yang lebih tinggi dalam urinenya memiliki kualitas dan kuantitas sperma lebih rendah.
Meskipun belum ada bukti langsung yang menghubungkan antara paparan kertas struk dan ketidaksuburan, tetapi tak ada salahnya untuk lebih bijak lagi, ya. Jika Papa benar-benar membutuhkannya, simpan di dalam amplop atau folder, bukan di saku atau di dompet yang terus-menerus dibuka.
6. Makanan kalengan
Freepik/benzoix
Banyak peneliti percaya sumber kontaminasi BPA terbesar berasal dari kemasan makanan. Salah satunya yakni makanan kalengan. Faktanya, hampir semua kaleng logam itu dilapisi dengan resin BPA, yang juga bisa berpindah ke dalam makanan. Jika memungkinkan, utamakan konsumsi makanan segar, ya.
7. Konsumsi gula dan makanan manis berlebihan
Freepik
Gula tambahan dan pemanis buatan bersembunyi di hampir setiap jenis makanan olahan. Konsumsi gula dan pemanis seperti ini secara berlebihan pun membunuh jumlah sperma pada laki-laki.
Sebisa mungkin, batasi asupan gula dan makanan manis per harinya. Hindari konsumsi gula berlebihan. Rekomendasi dari American Heart Association (AHA) menyebutkan konsumsi gula yakni maksimal sekitar 5 sendok teh untuk perempuan (20 gram); 9 sendok teh untuk laki-laki (36 gram); dan 3 sendok teh (12 gram) untuk anak-anak.
Nah, yuk mulai ajak Papa untuk menerapkan pola hidup sehat dan jauhi kebiasaan-kebiasaan buruk tersebut guna menjaga kualitas serta kuantitas sperma.