7 Kesalahan yang Sering Dilakukan Pasutri saat Program Hamil
Beberapa kesalahan ini justru bisa menurunkan peluang kehamilan, lho!
18 April 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Saat sedang merencanakan kehamilan melalui program hamil, ada beberapa kesalahan yang kerap dilakukan oleh pasangan suami istri.
Meski dianggap sepele, kesalahan-kesalahan ini juga bisa memengaruhi peluang hamil, lho. Oleh sebab itu, sebaiknya perhatikan lagi seperti apa kebiasaan dan aktivitas sehari-hari kamu, ya. Termasuk kebiasaan dalam hal hubungan intim.
Berikut Popmama.com ulas beberapa kesalahan yang sering dilakukan pasutri saat program hamil dan sebaiknya dihindari demi meningkatkan peluang program hamil:
1. Hubungan intim tidak teratur
Salah satu kesalahan utama yang dilakukan oleh pasangan suami istri saat program hamil adalah jadwal hubungan intim yang tidak teratur.
Faktanya, perlu dipahami bahwa melakukan hubungan intim sebelum dan selama masa ovulasi adalah waktu terbaik untuk proses konsepsi.
Sebagian besar pasangan suami istri justru melewatkan waktu yang tepat ini, sehingga peluang hamil justru menjadi semakin menurun, Ma.
Nah, untuk menghindari kesalahan ini, cobalah untuk melakukan hubungan intim sekitar 2-3 kali seminggu. Ini guna mendapatkan peluang hamil yang lebih besar, dibandingkan jika kamu melakukannya hanya sekali saja dalam seminggu.
2. Menunda cek ke dokter
Jangan anggap remeh pentingnya berkonsultasi ke dokter saat merencanakan program hamil. Terutama jika kamu dan pasangan berusia di bawah 35 tahun dan belum kunjung dikaruniai momongan setelah menikah minimal satu tahun.
Apabila kondisi tersebut sudah terjadi, sudah saatnya untuk segera cek ke dokter spesialis fertilitas. Nanti akan dilakukan beberapa pemeriksaan khusus, guna mengetahui apa penyebabnya.
Saat melakukan kunjungan ke dokter, usahakan untuk datang berdua dengan pasangan ya. Ini supaya pemeriksaan yang dilakukan bisa benar-benar menyeluruh pada kedua belah pihak.
Ketidaksuburan seringkali dianggap sebagai kesalahan dari pihak perempuan, padahal nyatanya tidak selalu demikian lho, Ma.
Editors' Pick
3. Menggunakan pelumas atau cairan lubrikasi
Sampai saat ini apakah kamu dan pasangan masih terbiasa menggunakan pelumas atau cairan lubrikasi saat berhubungan intim? Jika ya, sebaiknya coba ubah dulu kebiasaan ini, ya.
Sebagian besar cairan lubrikasi tidak ramah sperma dan dapat mengurangi peluang kamu untuk bisa hamil. Pada dasarnya, vagina sudah mampu menghasilkan cairan lubrikasi sendiri yang berfungsi ‘mengantarkan’ sperma mencapai sel telur.
Nah, cairan lubrikasi eksternal seringkali tidak bekerja dengan cara yang sama seperti pelumas alami tubuh perempuan.
4. Menjalani gaya hidup tak sehat
Penting untuk dicatat bahwa kesehatan kamu dan pasangan memainkan peran penting dalam menentukan peluang hamil. Oleh sebab itu, menerapkan gaya hidup sehat pun menjadi perlu diutamakan.
Jauhi kebiasaan-kebiasaan seperti pola makan yang tidak sehat, merokok, serta konsumsi alkohol dan obat-obatan terlarang.
Selain itu, tetap rileks juga penting lho. Sebab stres dan depresi nyatanya juga dapat memengaruhi peluang kesuburan kamu.
Jadi, demi keberhasilan program hamil, jangan lupa untuk mengubah dulu pola hidup sehari-hari, ya.
5. Selalu menyalahkan pihak perempuan
Sudah menjadi pemikiran yang membudaya bahwa ketika pasangan suami istri belum diberikan momongan, maka kesalahan sudah pasti ada pada istri.
Akibatnya, pemeriksaan dan tindakan pengobatan pun hanya dilakukan pada pihak perempuan saja. Padahal kenyataannya tidak selalu demikian.
Masalah terkait sistem reproduksi dan kesuburan juga bisa dialami oleh laki-laki. Maka dari itu, saat melakukan konsultasi ke dokter pun, seharusnya suami juga ikut.
Jika masalah memang ditemukan berada dari sisi suami, pengobatan dan perawatan yang tepat pun bisa segera dilakukan. Dengan begitu, peluang hamil pun bisa meningkat.
6. Fokus hanya pada satu posisi saja
Tak sedikit pasangan suami istri yang berpikiran bahwa hanya satu atau dua posisi saja saat bercinta yang bisa meningkatkan peluang hamil. Sementara posisi lainnya dianggap kurang berpengaruh.
Juga diyakini bahwa setelah berhubungan intim, istri harus menjaga pinggulnya tetap berada dalam posisi tinggi.
Padahal kenyataannya setelah ejakulasi, sperma mampu berenang dengan sendirinya menuju serviks dan memasuki saluran tuba (tuba fallopi).
Sampai saat ini pun belum ada pembuktian ilmiah yang menyebutkan bahwa satu posisi tertentu bisa membantu peluang hamil. Alih-alih bertahan pada satu posisi saja saat melakukan hubungan intim, cobalah beberapa posisi lainnya.
Selain bisa membuat sesi bercinta menjadi lebih menyenangkan, rileks saat bercinta juga bisa mencegah kebosanan, lho.
7. Tidak memanfaatkan masa subur
Banyak pasangan suami istri yang tidak menyadari bahwa waktu terbaik untuk melakukan hubungan intim adalah 3-5 hari sebelum ovulasi dan pada hari ovulasi.
Melakukan hubungan intim selama periode waktu ini akan membantu meningkatkan peluang program hamil.
Nah, itulah beberapa kesalahan yang sering dilakukan pasutri saat program hamil. Sebaiknya kamu tidak melakukannya agar peluang hamil semakin meningkat.
Tak hanya memperhatikan kesalahan-kesalahan tadi ya, Ma. Sebab, ada juga nih yang perlu Mama perhatikan bersama suami selama masa persiapan, apalagi buat para pasutri yang sedang merencanakan kehamilan. Biar tidak serba buru-buru, ada baiknya kamu mulai ‘melek’ akan pentingnya produk asuransi sebagai manfaat tambahan kehamilan.
Misalnya, dengan berbekal salah satu produk asuransi kehamilan. Sesuai dengan namanya, asuransi kesehatan individu tambahan ini bisa berikan beragam manfaat plus, termasuk manfaat kehamilan, persalinan dan nifas. Ini bisa kamu miliki setelah mengambil manfaat utama rawat inap ya.
Lalu apa saja manfaatnya?
Perlindungan kehamilan, seperti pemeriksaan sebelum melahirkan, komplikasi kehamilan dan keguguran/aborsi ilegal.
Perlindungan persalinan, seperti melahirkan normal/abnormal termasuk vacuum & forcaps, serta melahirkan dengan pembedahan.
Perlindungan selama masa nifas, meliputi perawatan sesudah melahirkan untuk ibu (40 hari) dan bayi sampai (30 hari) sejak proses melahirkan.
Untuk informasi selengkapnya, kamu bisa cek di sini ya! (WEB)
Baca juga:
- Apakah Perlu Melakukan USG Transvaginal saat Program Hamil?
- 6 Pantangan yang Harus Dihindari saat Menjalani Program Hamil
- 3 Tips Berhubungan Seks saat Menjalankan Program Hamil