Saat hendak melakukan program hamil, ada beberapa hal penting yang perlu Mama dan Papa lakukan.
Semua cara ini diyakini bisa membantu meningkatkan peluang kehamilan lebih besar. Selain itu, kesehatan organ reproduksi pun akan menjadi lebih terjaga.
Yuk simak rangkuman informasinya dari Popmama.com berikut ini, Ma:
1. Hentikan metode kontrasepsi lebih awal
Pexels/JESHOOTS.com
Menurut pakar endokrinologi dari Charlottesville, Virginia, Christopher Williams, MD, menjelaskan bahwa Mama sebaiknya berhenti mengonsumsi segala jenis kontrasepsi sebelum memulai program hamil.
Terutama jika Mama menggunakan kontrasepsi dengan cara mengonsumsi pil atau terapi hormonal lainnya.
Waktu yang dianjurkan oleh Williams yakni beberapa bulan sebelum program hamil. Mengapa demikian?
Williams menyebut tubuh membutuhkan waktu untuk bekerja dan berovulasi kembali secara normal, setelah sebelumnya ‘terganggu’ oleh terapi hormonal.
Apabila siklus haid Mama sudah kembali teratur, program hamil pun bisa mulai dilakukan karena jadwal masa subur Mama sudah bisa ditentukan.
2. Cari tahu kapan masa subur datang
Pexels/Rawpixel.com
Seberapa sering pasangan suami dan istri melakukan hubungan intim bisa jadi percuma jika tidak dilakukan pada masa subur.
Ya, jika hubungan intim dilakukan saat Mama tidak sedang dalam masa ovulasi, peluang kehamilan tetap akan rendah.
Waktu tepat untuk melakukan hubungan intim demi meningkatkan peluang kehamilan adalah sekitar dua hingga tiga hari tepat sebelum ovulasi.
Rentang waktu ini terjadi sekitar hari ke-12 dan 13 pada siklus bulanan Mama. Walaupun rentang ini bisa bervariasi pada setiap perempuan, Mama bisa meningkatkan peluangnya dengan rutin berhubungan intim hingga lima hari sebelum ovulasi.
Perlu diketahui bahwa meskipun sperma bisa bertahan di dalam rahim dan saluran telur selama dua hingga tiga hari, namun sel telur hanya bisa bertahan hidup maksimal 24 jam setelah dilepaskan.
Maka dari itu, rutin berhubungan intim sebelum ovulasi meningkatkan peluang sperma sudah siap di saluran telur saat sel telur dilepas.
Melakukan hubungan intim tak sekadar melewatinya begitu saja, tapi perhatikan juga mood masing-masing Papa dan Mama, ya.
Walaupun penelitian langsung tentang kaitan antara orgasme dan peluang hamil masih belum jelas, namun ada beberapa penelitian lainnya yang menyebut bahwa apabila istri orgasme maka akan memengaruhi performa sperma suami.
Ada pula teori lain yang menyebut bahwa orgasme pada istri juga turut membantu proses perpindahan sperma dari leher rahim ke tuba fallopi.
4. Pahami posisi terbaik untuk berhubungan intim
Pexels/Pixabay
Posisi saat berhubungan intim disebut-sebut dapat memengaruhi peluang kehamilan karena membantu proses bertemunya antara sperma dan sel telur.
Salah satu teori yang sering disebutkan adalah istri harus berbaring telentang setelah berhubungan intim. Menurut Williams, hal ini boleh saja dilakukan, kok.
Ini karena vagina pada dasarnya memiliki bentuk yang agak miring ke bawah. Oleh sebab itu, berbaring telentang memungkinkan sperma untuk berenang lebih lama menuju sel telur.
Namun demikian, Williams membeberkan bahwa Mama tak perlu sampai mengangkat kaki ke atas seperti yang juga banyak dipercaya. Hal ini disebutnya tidak terlalu memberikan pengaruh yang signifikan.
Mengenai posisi yang disebut-sebut bisa meningkatkan peluang kehamilan, Williams menjelaskan bahwa sampai saat ini belum ada penelitian yang membuktikan ada posisi tertentu yang bisa melakukan hal tersebut.
Lakukan posisi bercinta apa saja yang membuat Papa dan Mama nyaman, yang terpenting tetap rileks dan nikmati momen tersebut dengan baik, ya.
5. Hindari menggunakan pelumas saat bercinta
Pexels/Pixabay
Penggunaan pelumas sering dilakukan dengan alasan ingin membantu agar sperma bergerak lebih tepat. Nyatanya, kebiasaan ini justru dapat menghambat peluang kehamilan.
Pelumas memiliki beberapa kandungan bahan kimia yang bisa mengubah keseimbangan pH di vagina dan bahkan menurunkan mobilitas sperma.
Terlalu cemas saat berhubungan intim juga sebaiknya tidak dilakukan ya, Ma. Ini karena cemas dapat memengaruhi performa dan bahkan membuat momen berhubungan intim jadi tidak nyaman bagi Papa maupun Mama.
Salah satu kecemasan yang paling sering terjadi adalah takut tidak terjadi orgasme. Meskipun diyakini bahwa orgasme dapat meningkatkan peluang kehamilan, namun yang paling penting adalah rasa nyaman saat melakukan hubungan intim, Ma.
6. Rutin tes kehamilan dengan testpack
Freepik/4045
Saat Mama berencana untuk hamil, siapkan diri untuk rutin melakukan tes menggunakan testpack, ya.
Semakin dini Mama mengetahui sudah hamil, semakin cepat pula pemeriksaan ke dokter akan bisa dilakukan. Dengan begitu, perawatan untuk si Kecil pun bisa lebih awal dilakukan.
Beberapa kebiasaan sehat seperti makan, minum, serta beraktivitas juga mulai bisa dilakukan lebih awal. Semua perubahan gaya hidup ini penting dilakukan pada tahap awal kehamilan.
Testpack bekerja dengan mendeteksi kadar human chorionic gonadotropin (hCG) dalam urine. Tingkat hormon yang diproduksi oleh plasenta ini kemudian akan terus meningkat pada awal kehamilan.
Apabila hasil testpack sudah menunjukkan positif, segera cek ke dokter kandungan ya, Ma. Biasanya kemudian akan dilakukan pemeriksaan ultrasonografi (USG) atau mungkin tes urine untuk lebih memastikan kehamilan.
Jangan langsung menyerah saat hasil testpacke menunjukkan negatif ya, Ma. Sebagian besar pasangan suami istri memang membutuhkan waktu lebih lama untuk bisa berhasil hamil.
Ada kemungkinan hal ini karena kurang tepat menghitung hari-hari masa subur atau ada masalah yang membuat sperma tidak bisa sampai untuk membuahi sel telur.
Cobalah untuk berkonsultasi lagi dengan dokter ya, Ma. Akan dilakukan pemeriksaan untuk mencari tahu apa sebenarnya masalah yang mungkin dialami oleh Papa atau Mama.
Jangan lupa untuk tetap berusaha dan tidak menyerah. Tetap semangat, Ma!