Saat Mama dan Papa akhirnya mengambil keputusan untuk melakukan program bayi tabung, perlu diketahui bahwa risiko untuk gagal tetap ada. Untuk mengurangi risiko kegagalan tersebut, berbagai persiapan pun harus dilakukan sejak awal. Salah satunya adalah menyiapkan tubuh Mama.
Maka dari itu, menjaga kesehatan tubuh Mama pun menjadi faktor penting. Waktu yang dibutuhkan untuk Mama dalam melakukan persiapan ini yakni sekitar 3 hingga 6 bulan. Mengapa demikian?
Para ahli meyakini dalam jangka waktu tersebut tubuh sudah mampu beradaptasi dengan perubahan gaya hidup yang Mama lakukan.
Alasan lainnya, dalam waktu tersebut kualitas sel telur juga bisa menjadi lebih berkembang karena mengikuti perubahan gaya hidup sehat Mama.
Nah Ma, seperti apa saja ya persiapan-persiapan penting yang dianjurkan untuk dilakukan menjelang program bayi tabung?
Proses bayi tabung merupakan proses yang lama dan rumit. Karena itulah, sejak awal Mama dan Papa harus sudah memiliki komitmen untuk saling menguatkan dalam menjalaninya. Hubungan komunikasi yang terbuka pun menjadi sangat penting.
Apabila sejak awal Mama dan Papa sudah saling sepakat, maka perubahan-perubahan gaya hidup sehat pun menjadi lebih kompak dan mudah dilakukan.
Berbagai keluhan dan rasa putus asa yang mungkin nanti akan dirasakan pun akan menjadi lebih mudah diungkapkan pada pasangan.
Efek positifnya, kemungkinan Mama untuk mengalami stres pun menurun. Yuk Ma, ngobrol dulu dengan Papa.
2. Berhenti merokok dan minum alkohol
Pixabay/Free-Photos
The American Journal of Epidemiology menyebutkan bahwa nikotin 10 kali lebih banyak terdapat pada cairan uterus, dibandingkan bagian tubuh Mama lainnya. Nikotin juga membuat rahim cepat menua dan sel telur menjadi lebih cepat rusak. Jadi, apabila Mama punya kebiasaan merokok, segera hentikan apabila ingin menjalani program bayi tabung.
Selain kebiasaan merokok, hal lainnya yang perlu Mama hentikan adalah kebiasaan meminum minuman beralkohol. Faktanya, setiap gelas alkohol yang Mama konsumsi selama menjalani program bayi tabung bisa menurunkan peluang keberhasilannya hingga 50%, wah!
Oleh karena itu, tekad untuk berhenti melakukan keduanya pun menjadi faktor penting bagi Mama. Alihkan kebiasaan-kebiasaan tersebut dengan kegiatan positif lainnya. Misalnya dengan yoga, menulis jurnal, meditasi atau hipnoterapi.
Editors' Pick
3. Atur pola makan
Pixabay/Congerdesign
Hindari mengonsumsi makanan seperti junkfood saat ingin menjalani program bayi tabung ya, Ma. Makanan-makanan seperti ini memberikan efek yang kurang sehat bagi kondisi kesuburan Mama. Sebaliknya, perbanyak asupan yang kaya akan nutrisi bagi kesuburan.
Beberapa yang dianjurkan di antaranya royal jelly, telur, biji-bijian dan kacang-kacangan.
Mama juga bisa memilih asupan peningkat kesuburan lainnya seperti rumput laut, tiram, susu, gandum, biji rami, goji berry, dan taoge. Seperti diketahui, biji-bijian utuh mengandung nutrisi yng baik bagi kesehatan reproduksi.
Pekerjaan sedang banyak dan Mama perlu sering bergadang? Hmm, saat ini sebaiknya ubah dulu kebiasaan tersebut ya, Ma. Faktanya, kualitas dan kuantitas tidur juga turut memengaruhi kestabilan hormon seks, produksi sperma dan ovulasi. Oleh karena itu, penting bagi Mama dan Papa untuk cukup tidur, terutama menjelang dan saat menjalani program bagi tabung.
Untuk langkah awal, cobalah untuk mencicil pekerjaan di siang hari, sehingga Mama tak perlu bergadang di malam harinya. Buatlah jadwal tidur di jam tertentu dan hitung apakah anjuran tidur malam 7-8 jam sudah tercukupi.
Trik lainnya, jangan gunakan kamar tidur Mama sebagai kamar kerja. Jauhkan tempat tidur dari perangkat elektronik seperti televisi, ponsel atau tablet. Hindari juga kebiasaan minum minuman berkafein dan beralkohol di malam hari karena dapat mengganggu siklus tidur yang sehat.
5. Mengatasi stres
Pixabay/JESHOOTScom
Meski selama menjalani program bayi tabung Mama menjadi rentan stres, carilah kegiatan positif yang bisa membantu Mama mengatasinya. Penelitian menunjukkan bahwa tingkat stres berkaitan dengan risiko kegagalan pada program bayi tabung.
Tes psikometrik standar pun menunjukkan bahwa perasaan santai dapat mendukung proses pembuahan dalam program bayi tabung.
Lakukan hobi atau kegiatan apapun yang Mama sukai, misalnya dengan membaca buku, menonton film atau mungkin berbelanja. Dengan begitu, Mama bisa menjadi lebih rileks dan stres pun bisa dihindari.
6. Latihan pernapasan
Pixabay/Alfcermed
Siapa bilang latihan napas tidak penting? Faktanya bernapas dalam juga membantu meredakan stres lho, Ma. Mama juga bisa melakukannya kapan saja dan di mana saja.
Misalnya saat melakukan kunjungan dokter, saat proses stimulasi ovarium, pengambilan sel telur telur atau saat transfer embrio.
Lakukan teknik napas dalam saat Mama menghadapi momen-momen tertentu ya. Dengan begitu, Mama bisa mengontrol pikiran dan fokus Mama. Rasa cemas dan khawatir berlebihan pun bisa diredakan.
7. Minum suplemen
Pixabay/Stevepb
Dr Ralf Zimmerman dari Neway Fertility, New York merekomendasikan Mama untuk mengonsumsi suplemen asam folat dan vitamin D jelang program bayi tabung. Namun ingat ya Ma, meski dianjurkan Mama juga sebaiknya tak berlebihan mengonsumsi dua jenis suplemen ini.
Konsultasikan setiap suplemen yang Mama minum dengan dokter.
Dr Zimmerman juga menyebutkan bahwa Mama harus memerhatikan asupan zat besi saat program hamil. Perempuan yang terlalu banyak mengonsumsi zat besi berisiko mengalami sembelit, yang kemudia dapat menurunkan peluang keberhasilan program bayi tabung.
Apabila saat ini Papa dan Mama sudah benar-benar mantap ingin menjalani program bayi tabung, jangan lupa bahwa kesehatan fisik dan mental tetap menjadi nomor satu ya. Keberhasilan program ini sangat bergantung pada seperti apa kondisi tubuh serta gaya hidup Papa dan Mama.