Wajib Tahu, Ini 6 Risiko Program Bayi Tabung yang Bisa Terjadi
Selalu konsultasikan kondisi kesehatan Mama pada dokter kandungan
4 September 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Program bayi tabung kerap menjadi pilihan bagi pasangan suami istri yang ingin segera memiliki momongan, namun memiliki kendala kesehatan tertentu.
Meski dilakukan dengan biaya yang besar, bukan berarti prosedur ini 100 persen aman, Ma. Tetap ada beberapa risiko yang bisa terjadi pada kesehatan Mama, terutama jika program dilakukan tidak dengan tepat.
Selain itu, beberpa faktor ketidaksengajaan juga bisa menjadi penyebab terjadinya beberapa risiko tersebut.
Oleh sebab itu, jika Mama dan Papa saat ini sedang menjalani program bayi tabung, jangan ragu untuk selalu berkonsultasi dengan dokter untuk meminimalkan risiko ya.
Dirangkum Popmama.com dari berbagai sumber, berikut risiko program bayi tabung bagi kesehatan Mama:
1. Kehamilan kembar yang tidak diprediksi
Dikutip dari Mayo Clinic, program bayi tabung seringkali dapat berkembang menjadi kehamilan kembar. Terutama jika ada lebih dari satu embrio yang ditransfer ke rahim Mama.
Kehamilan kembar, terutama yang tidak dijaga dengan benar dan tidak sesuai dengan kondisi kesehatan tubuh Mama, dapat meningkatkan persalinan prematur.
Janin kembar juga lebih rentan memiliki berat badan yang lebih rendah dari seharusnya, serta berisiko lebih tinggi meninggal saat dilahirkan.
2. Sindrom hiperstimulasi ovarium
Sindrom hiperstimulasi ovarium atau ovarian hyperstimulation syndrome merupakan salah satu risiko program bayi tabung yang mungkin terjadi.
Pada kondisi ini, penggunaan obat kesuburan seperti human chorionic gonadotropin (HCG), untuk menginduksi ovulasi dapat menyebabkan sindrom hiperstimulasi ovarium, di mana indung telur Mama menjadi bengkak dan nyeri.
Gejala yang tampak biasanya berlangsung seminggu lamanya, mulai dari sakit perut ringan, kembung, mual, muntah, dan diare.
Dalam beberapa kasus, sindrom hiperstimulasi ovarium juga dapat menyebabkan kenaikan berat badan yang cepat dan sesak napas.