Mengenal Sistem Reproduksi Perempuan dan Fungsinya bagi Tubuh
Seperti apa fungsi dan kerja dari berbagai organ di sistem reproduksi tubuh perempuan?
30 Juni 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sistem reproduksi perempuan memiliki beberapa bagian masing-masing. Fungsinya mulai dari haid, persiapan kehamilan, sampai pada masa melahirkan.
Meski organ-organ dalam sistem reproduksi dimiliki sejak lahir, namun pada dasarnya kemampuan reproduksi baru akan dimulai setelah masa pubertas.
Apabila dicurigai ada masalah pada sistem reproduksi, segera lakukan pemeriksaan ke dokter spesialis ya, Ma. Semakin dini masalah ditemukan, semakin besar pula peluang kesembuhan bisa didapat.
Dilansir Web MD, sistem reproduksi perempuan dirancang untuk menjalankan beberapa fungsi. Ada yang berfungsi menghasilkan sel telur, mengangkut sel telur ke tempat pembuahan, sampai akhirnya terjadi pembuahan dan proses penanaman ke dinding rahim untuk memulai tahap awal kehamilan.
Jika pembuahan tidak terjadi, sistem reproduksi perempuan dirancang untuk melepaskan lapisan rahim menjadi darah haid. Selain itu, sistem reproduksi juga mampu menghasilkan hormon yang menjaga siklus reproduksi.
Organ reproduksi wanita terdiri dari bagian luar dan bagian dalam. Bagian luar organ reproduksi wanita terdiri dari labia, kelenjar bartholin, dan klitoris. Sementara bagi dalam organ reproduksi wanita terdiri dari vagina, rahim, ovarium, dan saluran tuba.
Berikut Popmama.com rangkum informasi tentang sistem reproduksi perempuan, disimak, yuk, Ma.
1. Organ reproduksi bagian luar
Fungsi struktur organ reproduksi perempuan bagian luar ada dua, yakni untuk memungkinkan sperma memasuki tubuh dan melindungi organ genital internal dari organisme berbahaya. Struktur organ reproduksi bagian luar meliputi:
- Labia
Labia adalah organ reproduksi perempuan bagian terluar yang terdiri dari dua pasang lipatan kulit, bernama labia mayora dan labia minora. Jika dibandingkan, labia mayora relatif lebih besar dan sebanding dengan skrotum pada laki-laki. Labia mayora mengandung kelenjar keringat dan minyak. Setelah pubertas, labia mayora biasanya akan ditutupi rambut.
- Kelenjar Bartholin
Kelenjar ini terletak di samping lubang vagina dan berfungsi untuk menghasilkan sekresi cairan (lendir). Cairan ini kemudian berfungsi sebagai pelumas vagina saat berhubungan intim.
- Klitoris
Kedua sisi labia minora terlihat mengapit klitoris, yakni sebuah tonjolan kecil yang sangat sensitif. Bagian ini sebanding dengan penis pada laki-laki. Klitoris ditutupi oleh lipatan kulit yang disebut preputium.
Editors' Pick
2. Organ reproduksi bagian dalam
Sementara itu, organ reproduksi perempuan yang berada di bagian dalam tubuh, sebagian besar terletak di dalam rongga panggul atau pelvis. Bagian-bagian tersebut memiliki fungsi yang lebih teknis dan berkaitan langsung dengan sistem reproduksi.
Organ ini pun sangat dipengaruhi fungsinya oleh hormon dan kondisi tubuh secara keseluruhan. Penting untuk selalu menjaga organ dari sistem reproduksi ini, Ma. Struktur dari organ reproduksi bagian dalam yaitu:
- Vagina
Vagina adalah saluran yang menghubungkan antara serviks (leher rahim) degan bagian luar tubuh. Ini juga menjadi jalan lahir saat persalinan dan tempat penetrasi saat berhubungan intim. Penting bagi Mama untuk selalu menjaga kebersihan vagina dengan membasuh air bersih dan mengeringkannya kembali sebelum menggunakan celana dalam.
- Rahim
Rahim adalah organ yang berongga dan berbentuk seperti buah pir saat Mama tidak sedang hamil. Ini adalah rumah bagi janin yang sedang berkembang. Rahim dibagi menjadi dua bagian, yaitu serviks yang merupakan bagian bawah sekaligus pintu masuk antara rahim dan vagina, serta korpus yang merupakan bagian utama rahim.
- Ovarium (indung telur)
Ovarium berbentuk kelenjar kecil seperti oval yang terletak di kedua sisi rahim. Meskipun kecil, organ ini memiliki fungsi penting yakni memproduksi sel telur dan hormon utama perempuan yaitu estrogen dan progesteron.
- Saluran tuba (tuba fallopi)
Saluran ini berbentuk sempit dan melekat pada bagian atas rahim. Fungsinya yakni sebagai jalan bagi sel telur untuk menuju rahim. Konsepsi atau proses pembuahan sel telur oleh sperma, biasanya akan terjadi di saluran tuba. Sel telur yang telah dibuahi ini kemudian akan bergerak ke rahim untuk berkembang di dinding rahim.