Apakah Obat Herbal Sembuhkan Endometriosis? Ini Kata Ahli!
Ini langkah tepat untuk Endometriosis!
4 April 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Endometriosis merupakan penyakit yang sudah ditetapkan menjadi penyakit kronis oleh World Health Organization (WHO).
Menurut National Center for Biotechnology Information (NCBI), sampai hari ini Endometriosis memiliki tingkat kekambuhan yang sangat tinggi yaitu 67%. Penyakit ini terus menyerang 10% perempuan yang berada di usia produktif.
Berbagai metode penyembuhan banyak ditawarkan sebagai solusi dari Endometriosis. Salah satunya adalah pengobatan dengan obat herbal. Namun, apakah obat herbal sembuhkan Endometriosis?
Selengkapnya di Popmama.com!
Editors' Pick
1. Obat herbal belum teruji klinis
Menurut dr. Thomas Chayadi, Sp.OG, untuk penyembuhan Endometriosis sebuah obat yang sudah teruji secara klinis. Dalam hal ini, obat herbal harus dipastikan apakah obat tersebut sudah diuji secara klinis.
“Kalau obat-obatan herbal itu kan kita tidak tau isinya apa, belum ada uji klinis. Kecuali penjualnya sudah melakukan uji klinis,” ungkapnya.
Ia juga merekomendasikan agar para pengidap Endometriosis langsung melakukan konsultasi kepada ahli. Hal ini agar langkah medis yang diterapkan kepada pengidap Endometriosis
“Bagusnya daripada minum sembarangan obat lebih baik ditanyakan kepada ahlinya yang sudah pasti pengobatannya itu klinis,” lanjutnya.
2. Tidak haid, kenali kondisinya
dr. Thomas juga menjelaskan bahwa Endometriosis bisa disembuhkan dengan cara tidak haid. Dalam hal ini ada beberapa kondisi yang dialami oleh wanita.
“Pertama tidak haid, biasanya ada dalam tiga kondisi,” ujarnya.
Kondisi yang dimaksud adalah tidak haid karena menopause, pengangkatan indung telur sampai terjadinya kehamilan.
“Ada menopause, atau indung telurnya sudah diangkat yang ketiga hamil,” jelas dr. Thomas.
Dalam hal ini, haid erat kaitannya dengan hormon Estrogen yang mengatur siklus haid. Keberadaan hormon Estrogen inilah yang menjaga keberadaan Endometriosis di tubuh para pengidapnya.