Cara Mengetahui Kondisi Kesehatan Kamu Melalui 7 Aroma Organ Intim
Perhatikan perubahan aroma yang terjadi pada vagina. Ini yang normal dan tidak normal
6 Januari 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sebagai perempuan, kita tahu bahwa vagina memiliki aroma yang khas. Sama seperti usus, vagina memiliki mikrobiota sendiri yang mengandung bakteri dan ragi yang khusus, yang bermanfaat untuk melindungi vagina.
Inilah yang menghasilkan aroma alami yang khas dan berbeda pada vagina.
Meskipun aroma ini termasuk alami, ada bau vagina tertentu yang dapat menunjukkan infeksi serius, terutama jika disertai dengan perubahan warna, gatal dan banyaknya cairan vagina atau keputihan yang keluar. Mengingat vagina sangat rentan terkena infeksi. Berikut Popmama.com jelaskan mengenai aroma vagina yang harus diperhatikan!
1. Aroma musky
Ketika vagina dalam kondisi sehat, aromanya bisa bervariasi berdasarkan tingkat aktivitas yang kamu lakukan sehari-hari. Misalnya, jika aktivitas kamu cenderung padat, mungkin aroma musky atau aroma khas vagina menjadi lebih kuat karena pengaruh dari kelembapan yang dikeluarkan oleh keringat di area sekitar organ intim.
Kegiatan olahraga dan penggunaan celana ketat juga bisa menyebabkan aroma musky dari keringat terperangkap.
Jika aroma vagina terasa begitu menyengat, disarankan untuk segera membersihkan vagina dengan air bersih dan mengganti celana dalam. Gunakan celana dalam berbahan katun sehingga lebih mudah menyerap keringat.
Meskipun ini alami dan cenderung normal, sebaiknya konsultasikan pada dokter jika aroma ini terasa mengganggu dan tidak seperti biasanya.
2. Bau amis
Jika vagina mengeluarkan bau amis yang kuat dan mungkin sedikit berbau busuk, kemungkinan kamu sedang mengalami infeksi.
Mungkin juga ada bakteri jahat yang mati di area kewanitaan kamu.
Jika bau meningkat setelah berhubungan seks atau disertai dengan keluarnya sejumlah cairan yang cukup banyak, itu bisa menandakan kamu mengalami vaginosis bakterial, yaitu meningkatnya pertumbuhan bakteri jahat yang dapat mengganggu keseimbangan PH vagina.
Ini dapat dibersihkan dengan antibiotik.
Jika bau amis tidak juga hilang dalam seminggu, disertai keluarnya cairan berwarna hijau, gatal, dan sakit ketika buang air kecil, bisa jadi kamu mengalami trikomoniasis, yaitu penyakit menular seksual yang umum dan dapat diobati.
Segera konsultasikan ke dokter untuk menanganinya.