5 Hal yang Perlu Diperhatikan sebelum Melakukan Pap Smear
Mama ingin melakukan pap smear? Ini persiapannya!
7 Desember 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Apakah Mama sudah melakukan pap smear? Pemeriksaan ini digunakan untuk menguji adanya tanda-tanda kanker serviks pada perempuan. Bukan hanya itu, pap smear juga dapat mengungkap adanya potensi perubahan pada sel leher rahim kamu (sel abnormal) yang mungkin bisa berubah menjadi kanker di kemudian hari.
Bagi yang belum pernah melakukan pap smear, Popmama.com akan memberi gambaran umum tentang bagaimana prosesnya dan apa saja hal-hal yang harus diperhatikan sebelum melakukan pap smear.
Temukan informasinya berikut ini!
Siapa Saja yang Perlu Melakukan Pap Smear?
Pap smear merupakan salah satu tes yang wajib dilakukan bagi semua perempuan yang sudah menikah atau aktif berhubungan seksual, dan bisa dilakukan sejak usia 21 tahun. Karena faktanya, semua perempuan memang berisiko terkena kanker atau infeksi.
Pap smear perlu dilakukan lebih sering oleh perempuan yang positif HIV atau pernah mengidap HIV, perempuan yang menjalani transplantasi organ, serta perempuan yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah atau memiliki masalah autoimun.
Bagi Mama yang berusia di bawah 35 tahun dan sudah menikah, pap smear bisa dilakukan setiap 1-3 tahun sekali. Tetapi bagi perempuan di atas 35 tahun dengan riwayat hasil tes yang baik, biasanya tes pap smear akan dikurangi menjadi lima tahun sekali. Jika hasil tes pap smear selalu normal, Mama tidak perlu lagi melakukan tes di atas usia 65 tahun.
Yang perlu diingat, Mama tetap harus melakukan pap smear rutin bahkan ketika aktivitas seks sudah berkurang atau tidak melakukan hubungan seks lagi karena suatu hal.
Hal itu dilakukan karena virus HPV penyebab kanker serviks ini bisa saja tiba-tiba menjadi aktif, setelah sebelumnya virus ini tidak aktif di dalam tubuh selama bertahun-tahun.
Jika ternyata Mama sedang hamil, sebaiknya tunda dulu pap smear hingga 12 minggu setelah melahirkan untuk meningkatkan keakuratan hasil tes.
Persiapan yang Perlu Diperhatikan sebelum Pap Smear
Sebelum melakukan pap smear, Mama harus memerhatikan beberapa hal agar hasil tes bisa lebih akurat. Untuk menentukan kapan waktu yang tepat untuk melakukan tes, sebaiknya Mama menjadwalkannya atau berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter kandungan atau tenaga medis di klinik laboratorium khusus. Inilah lima hal yang perlu diperhatikan sebelum melakukan pap smear.
1. Tunggu sampai menstruasi berakhir
Jangan melakukan pap smear saat menstruasi. Tunggu sampai menstruasi benar-benar berakhir, setidaknya Mama bisa menunggu hingga satu minggu setelah hari terakhir menstruasi agar hasilnya lebih akurat.
Editors' Pick
2. Tidak sedang infeksi
Keputihan yang parah bisa mengaburkan hasil tes pap smear. Jadi, sebaiknya tunda dulu pap smear jika Mama sedang mengalami infeksi atau keputihan yang berat. Konsultasikan terlebih dahulu mengenai infeksi yang dialami sebelum melakukan tes ini.
3. Menunda hubungan seks
Mama harus menunda dulu aktivitas seksual setidaknya selama tiga hari sebelum melakukan pap smear. Hal ini diharuskan karena gesekan penis yang terjadi saat melakukan hubungan seks dikhawatirkan bisa menyebabkan lecet pada leher rahim, sehingga bisa memengaruhi kualitas sampel sel dari leher rahim yang akan dites. Dikhawatirkan, hasilnya pun bisa menjadi tidak akurat.
4. Hindari pembersih vagina dan paparan zat kimia lainnya
Hindari pemakaian zat kimia apapun secara langsung pada vagina, seperti pembersih vagina cairan atau semprot, alat kontrasepsi, tampon, pembalut, atau obat-obatan vagina lainnya, setidaknya tiga hari sebelum tes. Paparan zat kimia dapat mengaburkan sel-sel abnormal.
Kalau Kamu memiliki infeksi di vagina, maka saat Kamu mencucinya dengan pembersih vagina, bakteri akan menyebar ke daerah-daerah lain.
Air yang masuk ke dalam dapat memindahkan bakteri ke dalam rahim. Studi juga telah menemukan bahwa perempuan yang berhenti menggunakan pembersih vagina akan memiliki lebih sedikit kemungkinan mengalami bacterial vaginosis.
5. Berikan informasi yang lengkap
Inilah hal yang sering dianggap sepele, tetapi sangat penting. Sebelum pap smear biasanya dokter atau petugas kesehatan akan mewancarai sedikit tentang riwayat kesehatan mama sebelumnya.
Berikanlah informasi yang lengkap tentang keadaan mama. Beritahu dokter jika ini pertama kalinya Mama melakukan pap smear. Beritahu juga jika Mama merasa sedang mengalami masalah reproduksi, seperti gatal, keputihan, bau tidak sedap, atau masalah lainnya pada vagina. Jangan lupa berikan informasi jika Mama pernah mengalami operasi atau prosedur lain pada alat reproduksi, seperti vagina, leher rahim, rahim, atau bagian lainnya.
Bagaimana Proses Pap Smear?
Tes Pap smear adalah fase pemeriksaan yang dilakukan untuk mendeteksi sel-sel kanker serviks atau leher rahim dan vagina. Biasanya bisa dilakukan langsung di bidan atau klinik kandungan, dan laboratorium khusus. Biasanya tes ini hanya membutuhkan waktu sekitar 10 hingga 20 menit.
Saat melakukan tes, Mama akan dipersilakan duduk di kursi khusus dalam posisi mengangkang dengan tumpuan kedua kaki agak ditekuk. Setelah posisi sudah siap, dokter akan memasukkan alat bernama spekulum ke dalam liang vagina.
Banyak orang menyebutkan bahwa bentuk alat ini mirip dengan “cocor bebek”, dan biasanya berbahan plastik atau stainless seperti alat medis lainnya.
Saat masuk ke dalam liang vagina, spekulum akan membuka dan lebih melebarkan dinding vagina, sehingga memungkinkan dokter untuk melihat leher rahim kamu.
Kemudian, dokter akan mengambil sampel sel dari leher rahim dan menempatkannya ke dalam wadah kecil. Nantinya, sampel sel tersebut akan ditinjau di laboratorium untuk mengetahui ada atau tidaknya pertumbuhan sel yang abnormal dalam rahim.
Tes pap smear biasanya tidak menimbulkan rasa sakit, hanya saja mungkin Mama akan merasa sedikit tidak nyaman karena sensasi tekanan dari spekulum. Jika Mama melakukannya dengan rileks, rasa sakit biasanya tidak akan terasa. Tetapi, rasa nyeri atau sedikit kram bisa saja muncul apabila rahim tidak dalam keadaan rileks atau sedikit tegang. Namun biasanya hanya sedikit yang mengalaminya. Jadi, lakukan dengan rileks, ya.
Hasil Tes Pap Smear
Biasanya hasil tes sudah bisa didapatkan setelah seminggu menjalani pap smear. Jika hasil tes negatif, artinya dokter tidak menemukan sel abnormal dalam serviks dan Mama dinyatakan aman. Mama boleh mengulang tes lagi satu hingga tiga tahun mendatang.
Jika hasil tes positif, itu tidak selalu menunjukkan bahwa Mama mengidap kanker. Hal tersebut bisa saja terjadi karena peradangan ringan atau faktor lainnya. Biasanya dokter akan menyarankan untuk mengulang tes Pap smear setelah beberapa bulan ke depan. Jika sel-sel abnormal belum juga hilang, mungkin Mama akan melakukan tes lainnya hingga biopsi untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat.
Itulah persiapan dan proses tes pap Smear yang perlu rutin dilakukan. Jadi bagi Mama yang belum melakukannya, tunggu apalagi?
Baca juga:
- Penting! Manfaat Pap Smear untuk Mendeteksi Kanker Serviks Sejak Dini
- Terdeteksi Miom Saat Hamil, Kenali Gejala dan Cara Mengatasinya
- Mengenali Hormon hCG untuk Mendeteksi Kehamilan