Ketahui Sejak Promil, 8 Keajaiban Hormon Cinta Ibu Hamil dan Menyusui
Apa ya Ma keajaibannya?
10 Agustus 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pernahkah Mama mendengar tentang hormon oksitosin atau yang sering disebut sebagai “hormon cinta”?
Hormon yang berada di dalam hipotalamus pada otak ini dipercaya dapat mempengaruhi tingkah laku manusia.
Tak sedikit studi yang menunjukkan berbagai keajaiban dari si hormon cinta bagi tubuh seseorang. Mulai dari memperbaiki mood, menenangkan, menurunkan tekanan darah, hingga menghambat hormon stres.
Bagi kesehatan, oksitosin juga bisa membantu meredakan radang dan merangsang fungsi metabolisme, seperti pencernaan dan pertumbuhan.
Seorang ahli kebidanan ternama asal Perancis, Michel Odent mengungkapkan, hormon cinta juga menjadi salah satu hormon penting bagi seorang Mama. Hormon ini banyak dilepaskan selama kehamilan, persalinan, hingga saat menyusui.
Oksitosin adalah hormon yang mengendalikan kontraksi uterus selama persalinan dan membantu memperlancar aliran ASI selama menyusui.
Hormon luar biasa ini memang memiliki banyak fungsi yang mungkin belum banyak diketahui. Berikut Popmama.com ulas beberapa fakta tentang keterkaitan hormon oksitosin dengan kehidupan seorang ibu menyusui.
1. Penyedia energi bagi ibu hamil
Pada awal kehamilan, kadar oksitosin Mama mulai meningkat. Peningkatkan ini ikut memengaruhi metabolisme tubuh, sehingga para perempuan hamil cenderung mengalami penambahan berat badan pada trimester pertama.
Hormon ini bekerja untuk menyediakan energi yang akan digunakan nantinya saat janin tumbuh lebih cepat dan membutuhkan lebih banyak kalori.
2. Meningkatkan keintiman
Pada trimester akhir, kadar oksitosin dalam darah akan secara signifikan lebih tinggi dari trimester pertama. Tingkat hormon cinta yang tinggi ini membuat hubungan Mama dan pasangan akan lebih hangat.
Mama akan lebih terbuka dan ramah dalam berinteraksi dengan keluarga. Hormon ini membuat Mama lebih suka kebersamaan, mau menerima bantuan, dan merasa lebih dekat dengan orang-orang tersayang.
3. Rasa ingin melindungi
Tingkat oksitosin saat kehamilan trimester akhir juga membuat Mama lebih waspada dengan gangguan “dunia luar” yang bisa saja membahayakan bayi di dalam kandungan. Mama ingin membuat bayi tetap terlindungi dan aman.
Editors' Pick
4. Menginduksi kontraksi saat persalinan
Pada awal persalinan, lonjakan oksitosin dalam darah ternyata dapat membantu menginduksi kontraksi pada rahim. Frekuensi lonjakan ini meningkat saat persalinan berlangsung, hingga memuncak saat bayi berhasil dilahirkan.
Pelepasan oksitosin ini juga membantu mengurangi sensasi nyeri. Jadi, tak heran ketika Mama melihat bayi yang baru lahir mendekap dipelukan, semua rasa nyeri melahirkan sudah terlupakan.
Baca juga:
5. Meningkatkan ikatan antara ibu dan bayi
Ada alasan ilmiah mengapa Mama disarankan untuk melakukan skin to skin atau kontak kulit dengan bayi setelah melahirkan. Sentuhan langsung ini merupakan salah satu stimulator terkuat dari pelepasan oksitosin.
Luapan oksitosin ini mampu membantu Mama merasakan ikatan cinta yang lebih dalam pada Si Kecil dan mendorong keinginan untuk merawatnya.
6. Mengurangi stres
Oksitosin atau hormon cinta terkait pada sistem yang ada di otak. Kadar hormon tersebut bisa membuat Mama merasa lebih baik dan mengurangi tingkat stres pasca persalinan.
Hormon ini juga memiliki efek “amnesia” terhadap ketidaknyamanan yang Mama alami selama persalinan. Hal tersebut tentu mampu mengobati trauma bersalin.
7. Memperlancar ASI
Saat menyusui bayi, hormon oksitosin meningkat seperti saat Mama melahirkan. Kondisi ini akan merangsang air susu Mama mengalir keluar.
Hormon ini ikut merangsang otot-otot yang terdapat pada kelenjar payudara untuk berkontraksi dan menarik air susu keluar, dan secara otomatis daya hisap si Kecil akan meningkat.
Selain merangsang ikatan ibu dan bayi, pelepasan hormon ini juga mendorong Mama lebih banyak memberi ASI untuk si Kecil.
8. Tetap intim setelah melahirkan
Setelah kelahiran si Kecil, ada masanya Mama akan lebih fokus pada si Kecil dan mengesampingkan segala hal, termasuk pasangan. Tetapi, hormon oksitosin yang masih mengalir deras dalam tubuh saat itu bisa Mama manfaatkan untuk tetap intim bersama pasangan.
Rangsangan oksitosin agar lebih tinggi bisa dilakukan dengan banyak berpelukan bersama pasangan. Tingkat oksitosin seorang Papa juga bisa meningkat saat ia menggendong anaknya yang baru lahir.
Kondisi tersebut juga dapat mempererat ikatan antara Mama, Papa, dan si Kecil.
Baca juga:
- Penyebab Hormon Progesteron Rendah dan Pengaruhnya pada Kesuburan
- Untuk Laki-Laki, Inilah 5 Makanan Penambah Hormon Testosteron
- 9 Cara Meningkatkan Hormon Testosteron yang Aman dan Alami