Merasakan Gejala Kehamilan Saat Tidak Hamil, Apa Penyebabnya?
Apa yang terjadi pada tubuh Mama ketika merasakan gejala kehamilan, padahal tidak sedang hamil?
17 April 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bagi pasangan yang belum memiliki buah hati, kehamilan adalah hal yang ditunggu-tunggu. Ketika beberapa gejala kehamilan datang, seperti kelelahan, mengidam makanan tertentu, atau bahkan mual dan pusing, mungkin Mama akan mulai harap-harap cemas.
Ketika mencoba untuk memeriksanya, sayangnya hasil tes kehamilan menunjukkan hasil yang negatif. Tak lama setelah itu, ternyata ‘tamu bulanan’ malah datang. Tentu harapan Mama tentang kehamilan langsung terpatahkan.
Apakah Mama pernah mengalami hal tersebut? Sebenarnya, apa yang terjadi pada tubuh Mama sehingga gejala kehamilan bisa muncul, padahal sedang tidak hamil?
Dikutip dari laman Verywell Family, kasus ini ternyata cukup banyak dialami beberapa perempuan, terutama bagi yang sedang menunggu datangnya kehamilan. Yuk, pelajari penyebabnya seperti yang diulas Popmama.com berikut ini:
1. Terlalu mengharapkan kehamilan
Umumnya, mereka yang sedang menanti kehamilan akan berharap-harap cemas setiap pergantian bulan. Mereka mungkin akan mencemaskan tentang apakah gejala kehamilan akan datang atau tidak di bulan ini.
Pikiran yang mendominasi tersebut secara tidak langsung akan memengaruhi alam bawah sadarnya dan “memberikan sinyal” ke otak untuk membayangkan beberapa gejala awal kehamilan, seperti payudara melembut, kelelahan, kembung, emosi yang sensitif, kram ringan, mual, hingga mengidam makanan. Padahal, mereka tidak sedang hamil.
Gejala seperti kehamilan ini bisa dirasakan oleh Mama secara fisik dan hanya berlangsung sesaat atau beberapa hari, biasanya sebelum atau menjelang periode menstruasi bulanan.
Baca juga:
- Ingin Cepat Hamil? Coba Konsumsi Buah-Buahan Ini
- 4 Pilihan Posisi Seks agar Cepat Hamil
- Cara Cepat Hamil Lagi Setelah Melahirkan Anak Pertama
Editors' Pick
2. Kehamilan palsu
Kehamilan palsu atau biasa disebut pseudocyesis ini adalah keadaan dimana seorang perempuan percaya bahwa ia sedang hamil, padahal sebenarnya tidak.
Gejala yang ia rasakan juga hampir sama dengan tanda-tanda awal kehamilan, dan bisa bertahan cukup lama untuk membuat orang lain di sekitarnya percaya bahwa ia sedang hamil. Kondisi ini lebih mengacu pada kondisi psikologis.
Para peneliti percaya bahwa keinginan atau justru ketakutan yang kuat akan kehamilan turut berperan terhadap terjadinya kondisi ini. Otak dapat menginterpretasikan sinyal sebagai kehamilan dan memicu pelepasan hormon estrogen dan prolaktin, sehingga gejala kehamilan bisa terjadi.
Selain itu, kemiskinan, kurangnya pendidikan, atau pelecahan seksual juga bisa memicu terjadinya kehamilan palsu.