Perempuan yang Terlalu Sering Makan Junk Food Lebih Sulit Hamil
Kurangi junk food ya, Ma!
14 Januari 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makanan junk food memang selalu menggoda. Tak heran, bila sebagian orang bisa mengonsumsinya berulang kali dalam seminggu. Restaurant junk food pun turut menjamur di mana-mana dan tak sulit ditemukan.
Junk food selalu menjadi pilihan makanan yang paling mudah bagi banyak kalangan di berbagai kondisi, ditambah lagi harganya yang lebih terjangkau.
Namun, sudah banyak penelitian yang membuktikan akan dampak kesehatan dari terlalu banyak makan junk food.
Sebuah penelitian bahkan mengungkap bahwa junk food bisa memberi pengaruh pada kesuburan perempuan.
Pola Makan dan Peluang Kehamilan
Ditemukan bahwa perempuan yang secara rutin mengonsumsi junk food membutuhkan waktu yang lebih lama untuk hamil daripada mereka yang mengonsumsi lebih banyak buah.
Mereka yang mengonsumsi makanan cepat saji sebanyak 4 kali seminggu atau lebih, membutuhkan waktu beberapa bulan untuk hamil dan dua kali lebih berisiko mengalami kemandulan daripada mereka yang jarang memakannya.
Sedangkan, calon ibu yang mengonsumsi buah sebanyak 3 kali sehari atau lebih dalam sebulan, dianggap lebih cepat berpeluang hamil daripada mereka yang tidak atau jarang memakan buah.
Dalam studi ini memang ditemukan bahwa konsumsi buah dan sayuran hijau mempengaruhi lamanya waktu dan peluang kehamilan.
Sang penulis studi, Profesor Claire Roberts dari University of Adelaide mengatakan bahwa hasil penelitian menunjukkan bagaimana pola makan berkualitas yang mencakup buah dan meminimalkan makanan cepat saji, dapat meningkatkan kesuburan dan mengurangi waktu yang diperlukan untuk proses kehamilan.
Dalam penelitian tersebut, peneliti mempelajari pola akan dari 5.598 perempuan hamil di Inggris, Irlandia, Australia dan Selandia Baru. Dari jumlah tersebut, 39 persen perempuan dengan pola makan sehat bisa hamil dalam kurun waktu yang lebih singkat, yaitu hingga satu bulan. Sedangkan, 8 persen lainnya membutuhkan waktu lebih lama dari setahun untuk hamil, yang secara resmi digolongkan sebagai infertilitas.
Makanan Cepat Saji Menurunkan Kesuburan
Dalam penelitian ini, disebutkan juga bahwa makan makanan cepat saji 4 kali dalam seminggu atau lebih disebut dapat meningkatkan 2 kali lipat risiko infertilitas pada perempuan, dari 8 persen menjadi 16 persen.
Sementara bagi perempuan yang gemar makan junk food tetapi lebih jarang makan buah, dapat meningkatkan risikonya hingga setengahnya, yaitu dari 8 persen menjadi 12 persen. Studi ini juga memperhitungkan risiko lain yang mempengaruhi kesuburan, seperti berat badan, merokok dan konsumsi alkohol.
Konsumsi junk food atau makanan cepat saji yang berlebihan dapat menyebabkan masalah pada berat badan. Sudah banyak diketahui bahwa masalah berat badan dapat menyebabkan masalah kesuburan. Makanan cepat saji juga dapat mempengaruhi kadar gula darah dalam tubuh, yang juga dapat mengganggu kesuburan.
Dengan meningkatnya jumlah perempuan yang kurang asupan buah dalam pola makan mereka, ahli diet dari St Vincent's Hospital Melbourne, Melanie McGrice, memperingatkan para perempuan untuk lebih banyak mengonsumsi buah.
Asupan buah justru dapat memberikan lebih banyak manfaat tak terduga bagi kesehatan, terutama bagi peluang kehamilan. Selain memperbanyak konsumsi buah, perempuan yang menginginkan kehamilan harus mengurangi gula dan minuman ringan.
Tips Mengatasi Keinginan Makan Makanan Cepat Saji
Editors' Pick
1. Kendalikan keinginan sesaat
Keinginan terhadap makanan cepat saji sering bersumber dari masalah emosional. Biasanya, keinginan ini hanya berlangsung sesaat, setelahnya rasa bersalah akan datang setelah memakannya.
Mama harus lebih pintar mengendalikan ‘hawa nafsu’ sesaat ini. Pikirkanlah dampaknya daripada kenikmatan sesaatnya, ketika keinginan makan makanan cepat saji itu muncul.
2. Cari cara sehat untuk menghalau stres
Alih-alih meredakan stres, bukan berarti pola makan Mama tidak terkendali. Carilah cara-cara yang lebih sehat untuk mengatasi stres, seperti melakukan hal yang disukai, istirahat, olahraga, terapi pikiran, yoga, konseling, atau cara lainnya.
3. Sediakan makanan dan camilan sehat di rumah
Saat berbelanja bulanan di swalayan, penuhi daftar belanjaan Mama dengan bahan makanan dan camilan sehat. Stok makanan sehat dan tanpa bahan pengawet di rumah diharapkan bisa sedikit mengurangi keinginan untuk membeli junk food. Jangan lupa perbanyak stok buah dan sayur ya, Ma!
4. Masak sendiri
Kini sudah banyak pilihan resep makanan rumahan yang sehat tetapi juga enak dan lezat. Tak kalah nikmat dengan makanan restaurant junk food. Buatlah sendiri makanan favorit Mama dengan bahan makanan yang lebih sehat tentunya, bebas bahan pengawet serta kurangi garam dan gula ya, Ma.