Stres, Salah Satu Penyebab Kesuburan Terganggu dan Sulit Punya Anak
Kurangi tingkat stres kamu untuk meningkatkan peluang kehamilan
13 September 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Dalam kehidupan modern dan serba cepat seperti sekarang, mudah sekali bagi kita terserang stres. Meskipun sudah menjadi bagian dari kehidupan modern, stres bukanlah hal yang baik bagi tubuh dan memiliki dampak negatif bagi kesehatan sesorang.
Kamu pasti juga sering mendengar tentang kaitan antara stres dan infertilitas.
Ya! Sudah banyak penelitian yang meyakini adanya hubungan antara stres, kecemasan, depresi, dengan ketidaksuburan seseorang. Berikut bukti-bukti yang dipaparkan para ahli.
1. Stres mengurangi keinginan untuk seks
Menurut Alice Domar, PhD, direktur eksekutif Domar Center for Mind/Body Health di Boston IVF, ketika sedang stres, libido cenderung menurun sehingga kamu akan lebih jarang berhubungan seks.
Selain itu, orang yang stres cenderung merokok dan minum alkohol. Hal ini tentu berdampak negatif bagi kesuburan.
2. Stres membuat sel telur gagal berovulasi
Bagi beberapa perempuan, stres kronis dapat mempengaruhi ovulasi dengan mengubah sinyal pada hipotalamus, yaitu pusat otak yang mengatur beberapa hormon yang memicu ovarium untuk melepaskan telur setiap bulannya.
Jadi, perempuan yang mengalami stres tanpa henti kemungkinan bisa lebih jarang berovulasi. Hal ini membuat mereka lebih sulit merencanakan kehamilan.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa stres juga dapat mempengaruhi kadar testosteron dan produksi sperma pada pria.
3. Stres mengurangi keberhasilan proses kehamilan
Penelitian lain menunjukkan bahwa stres mungkin bisa berdampak pada aspek lain selain kesuburan, termasuk masalah pada pembuahan dan implantasi di rahim.
Satu studi dari University of California San Diego menemukan bahwa perempuan yang paling stres menjalani IVF cenderung kurang berhasil di setiap langkahnya. Mereka cenderung lebih sedikit menghasilkan telur yang berkualitas, dan keberhasilan pada penanaman telur juga akan menurun jika dibandingkan dengan perempuan yang tidak tegang dan lebih santai.
Studi lain yang dilakukan para peneliti Israel juga menemukan bahwa perempuan yang menghilangkan stres saat menjalani IVF dapat berdampak pada tingkat keberhasilan.
Perempuan yang dihibur dan lebih banyak tertawa setelah melakukan perawatan, akan lebih mungkin untuk hamil.
Sebaliknya, Infertilitas Juga Bisa Sebabkan Stres
Ketika kamu didiagnosis lebih sulit atau tidak bisa hamil, stres, kecemasan, dan depresi juga akan lebih rentan menyerang.
Salah satu studi dari Jepang menemukan bahwa sekitar 40 persen perempuan dengan masalah kesuburan secara klinis, mengalami cemas atau depresi bahkan sebelum mereka mulai mendapatkan perawatan untuk mengobati infertilitas. Hal ini justru akan membuat mereka lebih sulit hamil.
Editors' Pick
Cara Mengurangi Stres yang Berhubungan dengan Kesuburan
Apa saja cara yang bisa dilakukan agar seorang perempuan tidak mudah merasa stres dan bisa segera hamil? Berikut Popmama.com telah merangkumnya.
1. Bersantai
Lakukan kegiatan apa pun yang membantu kamu lebih santai, seperti menonton TV, menonton film di bioskop, membaca majalah atau tabloid terbaru, perawatan ke salon, bertemu dan mengobrol dengan teman-teman terdekat saat jam makan siang, berbelanja atau sekadar berjalan-jalan.
2. Yoga
Yoga sudah banyak direkomendasikan bagi mereka yang super sibuk dan rentan mengalami stres. Kamu bisa mengambil kelas yoga atau mengikuti gerakan yoga dari video tutorial.
Bila dilakukan beberapa kali dalam seminggu dapat memiliki dampak besar pada penurunan kadar hormon stres yang mengacaukan kesuburanmu.
3. Tidur
Tidur akan memberi tubuh kamu kesempatan untuk bersantai dan pulih dari kelelahan selama beraktivitas seharian. Kebutuhan tidur setiap orang bervariasi, tetapi rata-rata kebutuhan tidur dalam sehari adalah 8 jam.
Jika ketika bangun tubuhmu masih terasa lelah atau lesu dan tidak bergairah ketika melakukan aktivitas, kemungkinan kamu kurang tidur.
4. Berhubungan seks juga kurangi kecemasan
Saat stres, mungkin kamu cenderung tidak bergairah. Tetapi secara sains, berhubungan seks juga disebut dapat mengurangi stres kamu.
Namun, kegiatan seks untuk mengurangi stres ini bukan termasuk dalam rangka mencoba peluang kehamilan ya! Lakukan seks saat kamu tidak berovulasi, atau hanya untuk kesenangan dan keintiman saja. Sehingga perasaanmu akan lebih rileks.
5. Menulis diary
Menuangkan kekhawatiran dan kecemasanmu di atas kertas ternyata adalah salah satu cara terbaik untuk mengendalikan masalahmu.
Menulis dalam jurnal secara rutin melalui buku diary atau blog pribadi, bahkan hanya beberapa menit dalam sehari, dapat membantumu merasa lebih positif dan mengurangi kecemasan tentang apa pun yang mengganggumu.
6. Bicarakan pada ahlinya
Jika kamu tidak dapat mengendalikan stres, atau cenderung rentan terhadap kecemasan, perasaan putus asa, atau kesedihan yang tidak juga hilang, pertimbangkan untuk menemui psikolog atau psikiater yang berpengalaman dengan pasien infertilitas. Bagaimana pun, kesehatan emosional juga penting dan suatu keharusan untuk kehamilan yang sehat.
Itulah gambaran bagaimana stres dapat mempengaruhi kehidupan, terutama kesehatan kamu. Jadi, jangan sepelekan stres, dan segera atasi atau cari bantuan dari ahlinya.