Apakah Usia Memengaruhi Kesuburan Laki-Laki?
Simak penjelasannya di sini untuk tahu jawabannya!
18 Juli 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Memiliki keturunan tentunya menjadi dambaan bagi pasangan telah yang menikah. Berbagai cara mereka lakukan untuk mendapatkan momongan, salah satunya dengan mengetahui kesuburan.
Tentunya, penting untuk Mama dan Papa mengetahui usia subur masing-masing demi kelancaran program hamil. Terlebih masih banyak orang yang beranggapan hanya perempuan yang mempunyai masa subur. Semakin tua usia perempuan, maka semakin kecil kemungkinan untuk memiliki keturunan.
Lantas, bagaimana dengan laki-laki? Apakah usia juga memengaruhi kesuburan laki-laki? Berikut Popmama.com rangkum tentang apakah usia memengaruhi kesuburan laki-laki.
1. Usia memengaruhi sperma laki-laki
Laki-laki memang dapat selalu memproduksi sperma selama hidupnya, tetapi bukan berarti mereka tidak memiliki batas kesuburan seperti perempuan.
Para peneliti mengatakan bahwa usia dapat memengaruhi kesuburan pada laki-laki. Seiring bertambahnya usia, sperma mengalami mutasi genetik yang mungkin merusak DNA pada sperma.
Dilansir Verywell Family, hasil penelitian di Universitas Soroka, Israel, menunjukkan bahwa kuantitas air mani memuncak pada usia 30-35 tahun dan kuantitas paling rendah di usia 55 tahun.
Motilitas sperma atau seberapa baik sperma berenang juga ikut berubah seiring bertambahnya usia. Motilitas sperma paling baik berada di usia 25 tahun dan juga paling rendah di usia 55 tahun.
Editors' Pick
2. Hubungan antara sperma dengen genetik
Selain mengalami ketidaksuburan, laki-laki yang lebih tua juga berisiko 5 kali lipat menurunkan masalah genetik pada anak-anak mereka, terutama gangguan perkembangan saraf.
Dalam sebuah penelitian yang dilakukan di Lawrence Livermore National Laboratory (LLNL) dan University of California di Berkeley, para peneliti menemukan bahwa cacat genetik pada sperma meningkat seiring dengan bertambahnya usia. Cacat genetik sperma ini dapat menyebabkan:
- Penurunan kesuburan
- Meningkatnya kemungkinan keguguran
- Peningkatan risiko beberapa cacat lahir
- Meningkatnya risiko kelahiran mati
Laki-laki lebih tua lebih mungkin memiliki anak dengan gangguan:
- Achondroplasia
- Autisme
- Gangguan bipolar
- Leukemia masa kanak-kanak
- Skizofrenia
3. Usia subur perempuan dan laki-laki
Selain penting untuk mengetahui usia kesuburan laki-laki, penting pula untuk mengetahui usia kesuburan perempuan, dan bagaimana usia keduanya berkombinasi.
Dilakukan sebuah penelitian terhadap 782 pasangan, menyelidiki berapa peluang pembuahan berdasarkan usia dan apakah mereka berhubungan intim pada subur. Penelitian tersebut menemukan adanya penurunan kesuburan yang signifikan berdasarkan usia perempuan.
Untuk perempuan berusia 19 hingga 26 tahun, mereka memiliki peluang 50% untuk hamil pada masa subur. Sedangkan perempuan berusia 35 hingga 39 tahun hanya memiliki peluang sebesar 29%.
Meskipun begitu, ternyata usia laki-laki juga berdampak pada penelitian ini. Bagi perempuan berusia 35 hingga 39 tahun dan suaminya berusia lima tahun lebih tua atau bahkan lebih, peluang keberhasilan kehamilan mereka turun menjadi 15%.
4. Cara meningkatkan kesuburan pada laki-laki
Meskipun keseburan laki-laki menurun saat bertambah usia, ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kesuburan laki-laki seiring bertambahnya usia, yaitu seperti:
- Menerapkan gaya hidup sehat
- Rutin berolahraga
- Perbanyak konsumsi sayur dan buah
- Mengonsumsi asam folat
- Kurangi stres
- Tidak merokok
Jadi, usia memengaruhi kesuburan laki-laki. Semakin bertambah usia laki-laki, maka semakin berkurang kesuburannya. Semoga bermanfaat!
Baca juga:
- Oligocare untuk Kesuburan Laki-Laki: Manfaat, Dosis, dan Efek Samping
- 6 Manfaat Kuaci untuk Kesuburan saat Program Hamil
- Demi Kesuburan Terjaga, Berapa Lama Waktu Tidur yang Ideal?