Buat yang Ingin Hamil, Harus Tahu Apa Itu Suhu Basal Tubuh!
Mengukur dan mencatat perubahan suhu basal tubuh, apa hubungannya dengan masa subur?
11 November 2018
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ada banyak cara yang dapat kamu lakukan dalam hal memeriksa kapan masa subur. Penting memperhatikan hal ini, bagi kamu yang ingin hamil. Memeriksa masa subur salah satunya adalah dengan mengukur, bahkan mencatat perubahan suhu basal tubuh.
Berikut beberapa hal yang kerap ditanyakan oleh banyak calon Mama mengenai suhu basal tubuh hingga apa kaitannya dengan ovulasi.
Suhu basal tubuh adalah kondisi suhu tubuh pada pagi hari sebelum kamu bangun dari tempat tidur dan mulai beraktivitas.
Biasanya, perubahan pada suhu basal tubuh akan terjadi sekitar 12 hingga 24 jam setelah ovulasi atau masa subur tengah berlangsung.
Karena itu, pengukuran suhu basal tubuh bukan untuk menentukan kapan kamu perlu berhubungan intim, melainkan untuk memberi tahu kamu jika ovulasi itu sudah terjadi.
Editors' Pick
Melakukan Pengukuran Suhu Basal Tubuh untuk Mendeteksi Ovulasi
Umumnya, suhu tubuh perempuan saat tak berovulasi yakni 35,5ºC hingga 36ºC, tergantung pada individu hingga suhu tempat tinggalnya. Setelah telur sudah dilepaskan oleh indung telur (ovarium), rata-rata perempuan akan mengalami kenaikan terhadap suhu basal tubuh sekitar 0,5ºC.
Hal ini bisa terjadi karena setelah ovulasi (peristiwa melepasnya telur dari indung telur yang merupakan masa subur), setelah itu indung telur akan mengeluarkan hormon progesteron.
Hormon ini akan memanaskan segalanya pada tubuh kamu bahkan bekerja penuh untuk mempersiapkan lapisan rahim agar memungkinkan kehamilan.
Karena itu, Suhu basal tubuh akan terus naik hingga meningkat sekitar 0,5ºC sampai tepat sebelum kamu menstruasi, lalu akhirnya akan kembali normal. Jika hamil, suhu tubuh akan tetap tinggi hingga melalui trimester pertama.
Jika suhu tubuh tidak mengikuti pola perubahan ini, maka ada kemungkinan kamu tengah mengalami masalah masa subur atau ovulasi.
Bagaimana Cara Pengukurannya?
Langkah pertama, karena adanya perbedaan temperatur tubuh saat masa subur sangat kecil, kamu pun harus melakukan pengukuran menggunakan termometer spesial suhu basal tubuh.
Termometer ini dapat mencatat kenaikan suhu jauh lebih akurat jika dibandingkan dengan termometer biasa. Sangat disarankan untuk memilih termometer jenis merkuri atau digital.
Termometer untuk mengukur suhu basal tubuh jenis merkuri bentuknya memang mirip termometer pengukur demam, hanya saja jarak antara derajat jauh lebih besar dan tidak sulit untuk dibaca. Termometer jenis ini dapat digunakan dalam mulut atau di dubur.
Termometer ini pun sangat mirip dengan termometer pengukur demam digital. Umumnya digunakan di dalam mulut saja. Langkah kedua, siapkan diagram grafik yang dapat kamu peroleh dari dokter ahli kandungan atau kamu dapat membuatnya sendiri.
Dalam membuat grafik perubahan suhu yang tepat dan akurat, kamu perlu mengukur temperatur tubuh sesaat setelah bangun tidur di pagi hari hingga sebisa mungkin pengukuran suhu basal tubuh dikerjakan di waktu yang sama.
Caranya hanya dengan meletakkan temperatur suhu basal tubuh di samping tempat tidur kamu. Lakukan pengukuran sebelum kamu pergi dari tempat tidur, berbicara, makan, minum, hingga berhubungan seks dengan pasangan.
Termometer untuk mengukur suhu basal tubuh harus dimasukkan ke mulut atau dubur dalam waktu lima menit.
Apa Tanda Bahwa Ovulasi Sudah Terjadi?
Jika suhu tubuh kamu meningkat lebih tinggi jika dibandingkan dengan suhu yang tercatat selama enam hari sebelumnya.
Oleh karena itu, suhu tubuh akan tetap berada pada level ini atau bahkan mengalami kenaikan lagi dalam kurun tiga hari. Jika kamu melalui tahap ini, dapat dikatakan ovulasi sudah terjadi.
Biasanya, kamu akan mencapai suhu terendah saat tengah masa subur atau ovulasi bahkan akan mengalami kenaikan suhu sebesar 1ºC setelah masa ovulasi.
Maka dari itu, lakukan pencatatan suhu basal tubuh selama beberapa bulan. Jika kamu tidak menemukan adanya kenaikan suhu pada masa subur setelah mengalami beberapa siklus, maka temui dokter untuk melakukan tes darah.
Popmama.com juga memiliki Ovulation Calculatortools untuk membantu kamu mengetahui tanggal ovulasi yang tepat.
Baca juga: 9 Fakta Menarik Tentang Ovulasi yang Perlu Kamu Ketahui
Baca juga: 7 Macam Pemeriksaan yang Dilakukan Ibu Hamil Jelang Persalinan