5 Fakta Coenzyme Q10 yang Bisa Meningkatkan Kesuburan Suami Istri
Ternyata, Coenzyme Q10 bisa melindungi sel telur dan sperma dari efek radikal bebas!
27 Desember 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Apabila alami jumlah radikal bebas yang berlebihan, maka bisa menyebabkan kerusakan oksidatif dan mengganggu fungsi sel.
Sementara Coenzyme Q10 atau CoQ10 hadir pada setiap sel di tubuh.
Namun tingkat CoQ10 menurun seiring dengan bertambahnya usia dan alami penurunan saat seseorang mengidap kanker atau gangguan genetika tertentu.
Padahal Coenzyme Q10 yang dikenal dengan nama ubiquinone pun juga dibutuhkan tubuh untuk menjaga kesuburan suami istri.
Berikut 5 fakta mengenai Coenzyme Q10 yang sudah dirangkum oleh Popmama.com:
1. Apa saja manfaat Coenzyme Q10?
Coenzyme Q10 sendiri lebih dikenal dengan senyawa yang diproduksi tubuh secara alami ini memainkan banyak peran penting.
Kini Coenzyme Q10 dijual dalam bentuk suplemen untuk mengobati berbagai kondisi kesehatan dan melindungi sel tubuh. Termasuk sel sperma, sel telur dan organ reproduksi dari kerusakan akibat radikal bebas.
Kandungan antioksidan pada CoQ10 pun dapat menjaga kesehatan lainnya seperti:
- Meningkatkan kualitas sperma
- Mengurangi frekuensi migrain
- Menjaga dan mengoptimalkan kerja jantung dan pembuluh darah
- Meningkatkan kekebalan tubuh
- Mengoptimalkan metabolisme energi
- Meredakan nyeri otot
Editors' Pick
2. Dalam bentuk apa dan berapa dosis mengonsumsi Coenzyme Q10?
Ternyata Coenzyme Q10 juga ditemukan secara alami dari makanan. Sumber makanan yang mengandung CoQ10 sendiri ada pada ikan tuna, salmon, mackerel, dan sarden.
Dilansir dari Healthline, penelitian telah menemukan bahwa antioksidan makanan seperti CoQ10 dapat membantu mengurangi stres oksidatif dan meningkatkan kesuburan baik pada pria maupun perempuan.
Melengkapinya dengan 200-300 mg CoQ10 per hari, maka bisa meningkatkan konsentrasi, kepadatan dan motilitas sperma pada pria dengan infertilitas.
Namun ikuti petunjuk pada label botol atau konsultasikan dengan dokter. Sebab merek suplemen yang berbeda mungkin memiliki bahan dan kekuatan yang berbeda, sehingga tidak ada dosis tepat untuk penggunaan suplemen ini.